Pengaruh Pengendalian Internal X

113 teori yang dikemukakan Sutrisno 2009:115 dalam bukunya bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis karyawan diantaranya adalah faktor internal seperti pengendalian internal, budaya organisasi dan kompensasi.

4.6.1 Pengaruh Pengendalian Internal X

1 terhadap Perilaku Etis Pegawai Y Berdasarkan analisis regresi hasil penelitian mendukung bahwa pengendalian internal X 1 berpangaruh positif dan signifikan terhadap perilaku etis Y. Artinya semakin tinggi pengendalian internal yang diterapkan dalam instani maka akan semakin tinggi juga perilaku etis pegawai dalam instansi begitu juga sebaliknya semakin rendah penerapan pengendalian internal maka akan semakin rendah pegawai yang berperilaku etis dalam instansi. Pengendalian internal yang tegas akan menutup kemungkinan adanya perilaku tidak etis yang dilakukan oleh pegawai. Semakin tegas pengendalian internal diterapkan maka semakin sedikit kesempatan dalam melakukan penyimpangan dalam instansi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaban dari responden yang terdapat pada badan kepegawaian daerah Kabupaten Karo mayoritas responden menjawab bahwa cukup ketatnya pengendalian internal yang diberlakukan dalam instansi sehingga sedikit kemungkinan untuk dapat berperilaku secara tidak etis. Hal ini didukung melalui pernyataan “pihak pengendalian internal pada instansi ini melakukan atau memberikan tindakan yang tegas kepada karyawan yang berlaku sacara tidak jujur, ilegal, atau tidak etis” dimana pada pernyataan ini mayoritas PNS menjawab sangat setuju bahwa pihak pengendalian internal sudah melakukan tindakan yang tegas terhadap Universitas Sumatera Utara 114 karyawan yang mencoba melakukan tindakan-tindakan yang melanggar aturan dalam instansi. Pada pernyataan “pihak pengendalian internal pada instansi memiliki standard etika atau kode perilaku secara tertulis dan disosialisasikan.” Jawaban responden mayoritas mengatakan sangat setuju bahwa pihak pengendalian internal memiliki standard nilai etika atau kode perilaku secara tertulis. Pihak pengendalian internal dalam instansi tidak hanya menerapkan standard nilai etika ini secara tertulis ataupun teori saja tetapi pihak pengendalian internal mensosialisasikannya secara kontiniu kepada pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kab. Karo sehingga sedikit kemungkinan terjadinya perilaku menyimpang yang dapat merugikan instansi standard nilai etika yang dimiliki oleh pihak pengendalian internal akan menjadi dasar dan acuan pihak pengendalian interna l dalam hal menilai perilaku etis pegawai dalam instansi. Dengan adanya pemantauan dan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara kontiniu yang dilakukan oleh pihak pengendalian internal akan memperkecil terjadinya perilaku tidak etis pegawai dalam instansi pemantauan secara kontiniu ini juga berfungsi dengan baik dalam pencapaian tujuan instansi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan jawaan responden pada pernyataan “pihak pengendalian internal secara kontiniu mendelegasikan dan memantau wewenang dan tanggung jawab agar dapat berfungsi dengan baik dalam pencapaian tujuan organisasi.” Dimana jawaban responden pada pernyataan tersebut mayoritas menyatakan sangat setuju bahwa pihak pengendalian internak sudah melakukan Universitas Sumatera Utara 115 pemantauan dan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab pegawai secara kontiniu guna tercapainya tujuan instansi. Hasil penelitian ini didukung teori yang dikemukakan oleh AICPA 2008 menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting antara lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas terhadap kelemahan manusia, selain itu Pengendalian Intern yangmefektif dapat mengurangi kemungkinan kesalahan dan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. Penelitian in juga didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Amir 2014 yang melakukan penelitian untuk dapat mengetahui pengaruh pengendalian internal dan kepatuhan terhadap perilaku etis karyawan. Dimana hasil penelitian Armir 2014 menyebutkan menyebutkan bahwa variabel Pengendalian Internal diidentifikasikan mempengaruhi Perilaku etis Karyawan secara positif dan signifikan. Selain itu penelitian ini juga didukung oleh penelitian terdahulu dari Rasmini 2013 yang melakukan penelitian tentang pengaruh pengendalian internal, motivasi dan reward terhadap perilaku etis karyawan dimana hasil dari penelitiannya adalah pengendalian internal, motivasi dan reward bersama-sama simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku etis karyawan.

4.6.2 Pengaruh Budaya Organisasi X

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Stres Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Kanwil Kementrian Agama Medan

9 59 131

Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Simalungun

48 558 118

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA BADAN KEPEGAWAIAN DI KOTA CIMAHI.

3 15 47

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 15

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 36

Pengaruh Penendalian Internal, Budaya Organisasi Dan Kompensasi Terhadap Perilaku Etis Pegawai Negeri Sipil Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karo

0 0 3

PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGENDALIAN INTERNAL, KEPUASAN KERJA, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI PADA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) KABUPATEN GROBOGAN

0 1 17