Kondisi Geografis Deskripsi Wilayah

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Wilayah

4.1.1. Kondisi Geografis

Desa Padang Panjang merupakan salah satu desa dari 28 dua puluh delapan buah desa dalam Kecamatan Susoh Kabupaten Aceh Barat Daya Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Secara geografis Desa Padang Panjang terletak antara 03’43’37’ – 03’45’37’ Lintang Utara dan 96’56’46’- 96’59’46’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif Desa Padang Panjang mempunyai luas wilayah 125 Ha, yang terdiri dari 3 tiga buah dusun, yaitu Dusun Bayeun Setia, Dusun Singgah Mata dan Dusun Panglima, yang terletak di sepanjang pantai Samudra Indonesia dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara dengan Desa Lampoh Drien Sebelah Selatan dengan Samudera Indonesia Sebelah Timur dengan Desa Rubek Meupayong Sebelah Barat dengan Desa Ladang Jarak Desa Padang Panjang dengan ibukota kecamatan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Susoh 4 km dan jarak dengan ibukota kabupaten sebagai pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Barat Daya, yakni Kota Blangpidie adalah 6 km, yang dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai jenis alat transportasi darat. Permukaan tanah berbentuk dataran dan daerah pesisir, dengan komposisi penggunaan tanah dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 : Luas Desa Menurut Penggunaan Tanah di Desa Padang Panjang Tahun 2007 Jenis Penggunaan Tanah Luas Ha Persentase Sawah 38 30,4 Kolam 7 5,6 Perkebunan 15 12 BangunanPerkarangan 36 28,8 Lain-lain 29 23,2 Jumlah 125 100 Sumber: Data Sekunder Tahun 2008 Berdasarkan status kepemilikan, tanah yang dipergunakan untuk lahan produktif seperti halnya persawahan, perkebunan dan kolam sebagian kecil pemiliknya adalah warga masyarakat Pantee Pirak, Blangpidie, Pulau Kayu dan lain sebagainya Kepala Desa Padang Panjang. Suatu hal yang sangat disayangkan, lahan-lahan tersebut tidak dikelola secara optimal, terutama oleh pemilik lahan yang bukan warga Desa Padang Panjang, hal ini bisa dilihat dari kondisi lahan yang dipenuhi oleh rumput dan semak belukar. Sehingga desa ini terkesan mati dan tidak berkembang. Untuk kelancaran akses masyarakat ke kota dan dengan desa lainnya, Pemerintah Daerah telah membangun jalan aspal hotmix yang dapat dilalui oleh berbagai jenis alat transportasi darat sampai dengan roda empat, dan di sepanjang jalan itu pula pemukiman penduduk tumbuh memanjang mengikuti ruas jalan ribbon developmentLinier development.

4.1.2. Kondisi Demografis