Kondisi Demografis Deskripsi Wilayah

jalan itu pula pemukiman penduduk tumbuh memanjang mengikuti ruas jalan ribbon developmentLinier development.

4.1.2. Kondisi Demografis

Desa padang panjang merupakan sebuah desa miskin dengan jumlah penduduk 718 jiwa atau 167 kepala keluarga yang terdiri dari 358 jiwa laki-laki dan 360 jiwa perempuan. Masing-masing penduduk tersebar ke dalam 4 buah dusun dengan kepadatan rata-rata 574 jiwakm BPS, 2008. Dilihat dari perkembangannya pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun, mengalami peningkatan dan penurunan yang bervariasi. Pada tahun 2004 penduduk berjumlah 585 jiwa, tahun 2005 mencapai 718 jiwa dan pada tahun 2006 jumlah penduduk menurun menjadi 716 jiwa. Sedangkan pada tahun 2007 jumlah penduduk kembali meningkat menjadi 718 jiwa. Tingginya pertambahan penduduk pada tahun 2005, akibat banyaknya pendatang yang berpindah ke desa ini kemudian menetap menjadi warga Desa Padang Panjang sampai dengan saat ini, selain oleh adanya kelahiran bayi pada tahun tersebut Sekretaris Desa Padang Panjang. Dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, pada umumnya penduduk Desa Padang Panjang bekerja sebagai nelayan, yaitu dari 718 jiwa jumlah penduduk, 37,1 persen bekerja sebagai nelayan dan selanjutnya diikuti oleh petani padipalawija 26,9 persen, perkebunan 15 persen, pedagang 7,2 persen, buruhpagawai swasta 7,2 persen, industri rumah tangga 3 persen, Pegawai Negeri Sipil 2,4 persen, dan 1,2 persen tidak punya pekerjaan tetap. Untuk mengetahui lebih rinci tentang jumlah penduduk Desa Padang Panjang menurut lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah, yaitu: Tabel 4.2 : Jumlah Rumah Tangga Menurut Lapangan Usaha di Desa Padang Panjang Tahun 2007 Lapangan Usaha Jumlah orang Persentase Petani PadiPalawija 45 26,9 Nelayan 62 37,1 Perkebunan 25 15 Pedagang 12 7,2 Industri Rumah Tangga 5 3 Pegawai Negeri Sipil 4 2,4 BuruhPegawai Swasta 12 7,2 Lain-lain 2 1,2 Jumlah 167 100 Sumber: Data Sekunder Tahun 2008 Sejalan dengan itu, dari 62 kepala keluarga nelayan seperti tertera pada tabel 4.2 di atas, terdapat 51 kepala keluarga atau 83,6 persen bekerja sebagai nelayan tradisional Propil Desa, 2008. Sehingga dari uraian data itu menggambarkan bahwa sebagian besar warga masyarakat Desa Padang Panjang bekerja sebagai nelayan yang umumnya nelayan tradisional, meskipun dirasakan bekerja sebagai nelayan tradisional bukanlah suatu pekerjaan yang menjanjikan, karena penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan itu tidak cukup untuk membiayai ongkos hidup yang layak untuk keluarga. Dengan kata lain bekerja sebagai nelayan tradisional belum mampu melepaskan nelayan dari belenggu kemiskinan.

4.1.3. Kondisi Sarana dan Prasarana