proses pembelajaran dilakukan dengan cara berdiskusi kelompok. Dengan pembelajaran secara berkelompok lebih memudahkan siswa
dalam proses pembelajaran, siswapun dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Siswa dapat
bertukar pikiran
dengan anggota
kelompoknya jika ada materi yang kurang dimengerti tanpa rasa takut dan malu, sehingga siswa lebih percaya diri pada saat menyelesaikan
soal-soal yang diberikan. Selain keaktifan, siswa juga dilatih keberanianya dalam mempresentasikan jawaban yang dikerjakan. Dalam
pembelajaran ini, guru selain jadi fasilitator juga membimbing siswa jika ada kesulitan yang tidak bisa diselesaikan oleh kelompok dan
mengklarifikasi jika ada kesalahan siswa dalam mempresentasikan jawaban mereka. Hal ini dapat terlihat pada gambar berikut:
Gambar 4.4 Kegiatan Siswa Sedang Berdiskusi
Gambar 4.5 Kegiatan Siswa dalam Jawaban
Penelitian yang dilakukan pada kelas kontrol menerapkan model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran tersebut, seperti yang
biasa diterapkan sebelumnya, yaitu kegiatan pembelajaran cenderung berpusat pada guru, yaitu guru memberikan materi dengan metode
ceramah kemudian siswa memindahkan kebuku catatan dilanjutkan dengan pemberian tugas kepada siswa, akibatnya pembelajaran menjadi
kurang efektif. Siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan guru sehingga kurang terjadi interaksi antara siswa dan guru. Hanya siswa
tertentu saja yang melakukan interaksi tanya jawab dengan guru, sedangkan siswa lain pasif dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan pengujian hipotesis menggunakan uji t dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada kelompok
eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing lebih tinggi dari hasil
belajar matematika siswa pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional.
Perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggumakan model
kooperatif metode bamboo dancing lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Hal tersebut didukung oleh hasil pengamatan selama
berlangsungnya pembelajaran. Dalam pembelajaran menggunakan model kooperatif metode bamboo dancing siswa lebih semangat dalam
mengerjakan soal-soal yang diberikan.
D. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Kendati demikian,
masih ada beberapa faktor yang sulit dikendalikan sehingga membuat
penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya:
a. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan program linear, sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.
b. Kemampuan materi prasyarat seperti menyelesaikan sistem persamaan dan pertidaksamaan linear masih rendah sehingga menghambat proses
pembelajaran. c. Alokasi waktu yang kurang sehingga diperlukan persiapan dan pengaturan
kelas yang baik agar proses pembelajaran dapat dilakukan secara maksimal.
d. Terbatasnya instrumen penelitian hanya pada hasil tes sedangkan dalam proses pembelajaran tidak diikutsertakan.
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil belajar matematika siswa kelompok eksperimen yang diajarkan
dengan model pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing sudah tergolong baik. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas
eksperimen yaitu 63,17 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 51,23. Selain dari nilai rata-rata yang lebih tinggi, siswa yang
memperoleh nilai diatas KKM pada kelas eksperimen lebih banyak dari pada siswa pada kelas kontrol. Pada kelas eksperimen siswa yang
mendapat nilai diatas KKM ada 18 siswa, lebih banyak dari pada kelas kontrol yang hanya 7 siswa.
2. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 3,61 dan t
tabel
sebesar 2,00. Terlihat bahwa t
hitung
lebih tinggi dibandingkan dengan t
tabel
, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif metode bamboo dancing lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar matematika siswa yang
diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Ini berarti bahwa penggunakaan model pembelajaran kooperatif metode
bamboo dancing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa.
B. Saran
Terdapat beberapa saran peneliti terkait hasil penelitian pada skripsi ini, diantaranya adalah bagi:
1. Guru Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatf
metode bamboo dancing berpengaruh positif terhadap hasil belajar
matematika siswa SMK, sehingga penerapan model pembelajaran kooperatf metode bamboo dancing
ini bisa menjadi alternatif pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan guru matematika di kelas dalam upaya
meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Sekolah Pihak sekolah mampu memberikan masukkan dan dukungan bagi guru
matematika di sekolah yang masih menggunakan model pembelajaran konvensional untuk dapat menerapkan berbagai model pembelajaran lain,
seperti penerapan model pembelajaran kooperatf metode bamboo dancing sebagai upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa
3. Mahasiswa Matematika Saran peneliti untuk penelitian selanjutnya bagi mahasiswa matematika
lain adalah meneliti secara lebih spesifik tentang “Bagaimana pengaruh
penerapan model pembelajaran kooperatf metode bamboo dancing terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa ”
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Anitah, Sri. Janet Trineke Manoy, Susanah, Strategi Pembelajaran Matematika, Jakarta:Universitas Terbuka, 2008
Arikonto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bina Aksara, 1993
_______, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bumi Aksara, 2006
Darwati. Yuli, Adative Help Seeking Panduan Bagi Guru Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika, Yogyakarta : Logung Printika, 2009
E, Robert Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, Bandung : Nusa Media, 2010
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2010
Kurniati, Lia, Pendekatan Pemecahan Masalah Problem Solving dalam upaya mengatasi kesulitan-kesulitan Siswa pada soal cerita, Jakarta: PIC UIN
Jakarta, 2007
Lie, Anita, Cooperatif Learning, Jakarta: PT Grasindo, 2004 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana Prenanda Media Group, 2010 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya., Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2003 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia,
2005