25
Dengan cara ini tiap-tiap
siswa akan
mendapat pasangan baru dan
berbagi informasi, demikian
seterusnya. Pergeseran searah
jarum jam baru terhenti
ketika tiap-tiap
siswa kembali
ke pasangan awal.
5. Evaluasi
Meminta salah
satu kelompok
untuk mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas dengan kalimat
mereka sendiri. Mempresentasikan
hasil diskusinya di depan
kelas dan
mencoba memberi
penjelasan terhadap konsep
“program linear
” yang telah ditemukan.
Mengklarifikasi konsep-konsep
siswa yang masih salah dan
menjelaskan konsep
“program linear” yang harus dipahami siswa.
Mencermati dan
berusaha memahami penjelasan guru.
6. Mengumum
kan pengakuan
atau penghargaa
n Memberikan
umpan balik
terhadap hasil
kerja seluruh kelompok dan
memberikan penghargaan
kepada kelompok yang telah
menunjukkan hasil
kerja baik. Menerima
umpan balik terhadap hasil
kerja seluruh
kelompok dan
menerima penghargaan
untuk kelompok yang telah
menunjukkan hasil
kerja baik.
26
3. Model Pembelajaran Konvensional
Konvensional adalah sebuah model klasikal yang biasa digunakan oleh setiap pendidik dalam mendidik siswanya. Pembelajaran
konvensional merupakan pembelajaran yang lazim digunakan oleh para guru di sekolah. Beberapa metode yang digunakan dalam pembelajaran
konvensional antara lain adalah metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode driil atau latihan, metode pemberian tugas, metode
demontrasi, metode permainan, dan lain-lain.
Beberapa ciri-ciri pada pembelajaran konvensional, yaitu:
a. Menyandarkan kepada hafalan. b. Pemilihan informasi ditentukan oleh guru.
c. Bahan ajar biasanya dalam bentuk ceramah, tugas tulis, dan media lain menurut pertimbangan guru.
d. Siswa umumnya bersifat pasif dalam pembelajaran e. Memberikan
sekumpulan informasi
kepada siswa
tanpa menindaklanjuti apakah siswa tersebut paham atau tidak.
Dalam pembelajaran konvensional, peran siswa adalah sebagai penerima informasi yang pasif, yaitu siswa lebih banyak belajar sendiri
secara individual. Siswa tidak diberi kesempatan banyak untuk mengemukakan pendapat dan berinteraksi dengan siswa lain. Siswa
hanya dijadikan obyek didik dan pembelajarannya pun terfokus pada tiga kegiatan, yaitu dengar, catat dan hafal. Keadaan seperti ini membuat
proses belajar menjadi tidak efektif, karena waktu para siswa hanya dihabiskan untuk mengisi buku tugas, mendengarkan pangajar dan
menyelesaikan latihan-latihan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pembelajaran
konvensional yaitu metode ekspositori. Metode ekspositori merupakan metode yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada siswa keseluruhan, dengan maksud para siswa dapat menguasai materi secara optimal.