17
a. Faktor fisiologis: Faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor
ini dibedakan menjadi dua, yang pertama yaitu keadaan tonus jasmani, yang pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas
belajar seseorang. Dan yang kedua keadaan fungsi jasmanifisiologis, selama proses belajar berlangsung peran
fungsi fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar.
b. Faktor psikologis: Keadaan psikologi seseorang yang dapat mempengaruhi proses
belajar. Beberapa faktor psikologis yang mempengaruhi proses belajar antara lain: Kecerdasan siswa kemampuan psiko-fisik
dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat, motivasi salah satu
faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar siswa, motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan
belajar, minatinterest keinginan yang besar terhadap sesuatu, sikap gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksimerespon dengan cara yang relatif tetap terhadap objek,orang,peristiwa, dan sebagainya
baik secara
positif maupun
negatif, bakataptitude
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang
2. Faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu: a. Lingkungan sosial: Berupa Lingkungan sosial sekolah seperti
guru, administrasi dan teman-teman sekelas, Lingkungan
sosial masyarakat, lingkungan sosial keluarga.
b. Lingkungan non
sosial: Lingkungan
alamiah, faktor
instrumental, faktor materi pelajaran.
18
3. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi- materi pelajaran.
23
Dari ketiga Faktor-faktor diatas, baik faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar dalam banyak hal sering
saling berkaitan dan mempengaruhi antara satu sama lain.
2. Metode Bamboo Dancing dalam Model Pembelajaran Kooperatif
a. Model Pembelajaran Kooperatif
Cooperative Learning berasal dari cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu
satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim.
24
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
pembelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model
pembelajaran kelompok yang memiliki aturan-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok
kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Slavin, dalam metode pembelajaran kooperatif para
siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru.
25
Johnson mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah mengelompokan siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil
agar siswa dapat bekerja sama dengan kemampuan maksimal yang
23
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. XI, h. 132
24
Isjoni, Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Bandung: Alfabeta, 2010, cet.3,h. 15.
25
Robert E. Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset Dan Praktik, Bandung : Nusa Media, 2010, cet. VI,h.8
19
mereka miliki dan mempelajari satu sama laim dalam kelompok tersebut.
26
Menurut Suyatno, model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama
saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri.
27
Sedangkan menurut Lie, pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
28
Penulis menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada
siswa untuk bekerja sama antara sesama siswa dengan membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang untuk menguasai materi
yang guru sampaikan, memecahkan masalah dan dalam pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting, yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
keberagaman, dan pengembangan sosial.
29
Johnson mengatakan bahwa tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar
siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok.
30
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Menurut Roger dan
Johnson untuk mencapai hasil yang maksimal, ada lima unsur model pembelajaran kooperatif yang harus diterapkan, yaitu:
31
1. Saling ketergantungan positif
26
Isjoni, Cooperative Learning …, h.17
27
Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Surabaya: Media Buana Pustaka, 2009, h. 21
28
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional,Jakarta :Bumi Aksara,2009,cet.1,h.189
29
Trianto, Mendesain Model P embelajaran…, h 59
30
Trianto, Mendesain Model P embelajaran…, h 57
31
Anita Lie, Cooperatif Learning, Jakarta: PT Grasindo, 2004 cet.3 h.31