Pengertian Belajar dan Pembelajaran
11
Lerner mengemukakan bahwa matematika di samping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal yang
memungkinkan manusia
memikirkan, mencatat,
dan mengkomunikasikan ide mengenai elemen dan kuantitas.
10
Bahasa simbolis, maksudnya dalam matematika banyak digunakan
simbol- simbol seperti , ≡, dan ↔. Simbol-simbol itu sangat
padat, artinya simbol itu ditulis secara singkat tapi maknanya sangat luas. Sedangkan bahasa universal disini adalah matematika
berlaku secara umum dan disepakati secara internasional. Sebagai contoh, orang yang pernah belajar matematika tentunya akan
mengerti yang dimaksud dengan 2 + 3 = 5. Bahasa matematika seperti itu berlaku untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.
Sependapat dengan Lerner, Kline juga mengungkapkan bahwa matematika merupakan bahasa simbolis dan ciri utamanya
adalah penggunaaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif.
11
Dalam matematika suatu generalisasi, sifat, teori, atau dalil belum dapat diterima
kebenarannya sebelum
bisa dibuktikan
secara deduktif.
Matematika tidak menerima generalisasi berdasarkan pengamatan atau observasi induktif.
Menurut Russeffendi, matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak bisa
didefinisikan ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema.
12
Jelas disini bahwa matematika tersusun diri unsur-unsur yang yang tidak dapat
didefinisikan, unsur-unsur yang didefinisikan, dan aksioma- aksioma,
terbentuklah dalil-dalil
atau teori-teori
yang
10
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003, Cet.II, h.252
11
Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak..., h.252
12
Sri Anitah, Janet Trineke Manoy, Susanah, Strategi Pembelajaran …, h.7.4
12
kebenarannya berlaku secara umum. Kebenaran tersebut dapat dibuktikan secara deduktif.
Reys menyatakan bahwa matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola berpikir, suatu
seni, suatu bahasa, dan suatu alat.
13
Dalam matematika terdapat unsur-unsur,
keteraturan-keteraturan, dan
ketetapan kekonsistenan, seperti halnya seni yang indah dipandang dan
diresapi. Contohnya adalah konsep tentang fungsi. Dalam pemakaian sehari-hari, kata fungsi dapat berubah-rubah artinya
sesuai dengan posisinya dalam kalimat. Konsep fungsi dalam matematika, jelas mempunyai keteraturan dan keterurutan dalam
aturan yang didefinisikanya, dipakai untuk mengaitkan dua buah himpunan dengan syarat-syarat tertentu yang konsisten yang
membedakannya dengan konsep lain diluar fungsi. Menurut Soedjadi, matematika adalah cabang ilmu
pengetahuan eksak dan terorganisir.
14
Hal tersebut mempunyai arti bahwa matematika adalah belajar tentang konsep-konsep dan
struktur-struktur yang terorganisir dengan baik dan mencari keterkaitan atau hubungan antara konsep dan struktur yang satu
dengan yang lain. Dari pengertian-pengertian yang telah diuraikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa pengertian matematika adalah suatu cabang ilmu eksak yang didalamnya memuat struktur-struktur
yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak dapat didefinisikan ke unsur yang bisa didefinisikan.
2 Matematika Sekolah
Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, mulai dari Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
Bahan ajar matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian
13
Tim Matematika SMK, Matematika untuk SMK kelas , Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2001, cet 1, h. 4
14
Sri Anitah, Janet Trineke Manoy, Susanah, Strategi Pembelajaran …, h.7.4
13
matematika yang
dipilih guna
menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta
berpadu pada perkembangan IPTEK. Ada dua objek pembelajaran matematika sekolah, yaitu objek langsung pembelajaran
matematika sekolah dan objek tidak langsung pembelajaran matematika sekolah.
15
Objek langsung pembelajaran matematika sekolah adalah fakta, konsep, prinsip, dan keterampilan.
Fakta adalah semufakatan-semufakatan tentang lambang yang dipakai, atau
aturan-aturan yang disepakati bersama. Konsep merupakan jawaban atas pertanyaan “Apakah itu?”. Prinsip merupakan
jawaban atas pertany aan “Bagaimana itu?”. Untuk mendapatkan
pemahaman atas fakta, konsep, dan prinsip perlu latihan keterampilan penguasaan fakta, keterampilan penggunaan konsep
dan prinsip di dalam menyusun kebenaran konsistensi. Objek tidak langsung pembelajaran matematika sekolah di antaranya
adalah disiplin diri, kemahiran matematika, apresiasi terhadap matematika, dan berpikir secara matematika, yaitu logis, rasional,
dan eksak. Kegunaan matematika di sekolah diantaranya adalah:
16
a Dengan belajar matematika, manusia dapat menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat dalam kehidupan sehari-
hari, misalnya i. Berhitung, menghitung luas, isi, dan berat.
ii. Mengumpulkan, mengolah,
menyajikan, dan
menafsirkan data. iii. Menyelesaikan persoalan bidang studi lain.
iv. Menggunakan kalkulator dan komputer.
15
Soemoenar, Suyono, Makmuri, Penerapan Matematika Sekolah, Jakarta: Universitas Terbuka, 2007, cet.II, h. 1.11
16
Tim Matematika SMK, Matematika untuk SMK kelas , Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega, 2001, cet 1, h. 8
14
v. Berbelanja dan berdagang. vi. Berkomunikasi melalui tulisan atau gambar, seperti
membaca grafik dan persentase. vii. Membuat catatan-catatan dengan angka.
b Matematika diajarkan di sekolah karena dapat membantu bidang studi lainnya seperti fisika, kimia, arsitektur, farmasi,
ekonomi, akuntansi, perpajakan, dan geografi. c Mempelajari geometri ruang dapat meningkatkan pemahaman
siswa mengenai ruang sehingga berpikir logis, tepat untuk dimensi tiga. Mempelajari aljabar dapat meningkatkan
kemampuan siswa secara kritis, logis, dan sistematis dalam merumuskan asumsi, definisi, dan generalisasi.
d Matematika dapat dipakai sebagai alat ramalan atau prakiraan seperti prakiraan cuaca, pertumbuhan penduduk, dan
keberhasilan belajar. e Matematika berguna sebagai penunjang pemakaian alat-alat
canggih seperti kalkulator dan komputer. f Matematika diajarkan sekolah seperti ilmu yang lain demi
terpeliharanya matematika itu sendiri serta peningkatan kebudayaan.