Tabel 3.2 Klasifikasi Reliabilitas
Rentang Keterangan
0,80 1,00
0,60 0,80
0,40 0,60
0,20 0,40
0,00 0,20
Sangat baik Baik
Cukup Rendah
Sangat rendah
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen penelitian, diperoleh skor reliabilitas sebesar 0,871, perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10 halaman 117. Dengan skor reliabilitas demikian, maka instrumen penelitian tersebut dapat
dikatakan memiliki konsistensi yang handal dan memenuhi persyaratan instrumen tes yang baik.
c. Taraf Kesukaran Taraf kesukaran soal merupakan salah satu ciri yang harus
diperhatikan, karena tingkat kesukaran tes menunjukkan seberapa sukar atau mudahnya butir-butir tes atau tes secara keseluruhan yang
telah diselenggarakan. Butir tes harus diketahui tingkat kesukarannya karena setiap pembuat tes perlu mengetahui soal itu sukar, sedang, atau
mudah. Tingkat kesukaran soal dapat di lihat dari jawaban siswa. semakin sedikit siswa yang menjawab benar, berarti soal itu termasuk
sukar. Semakin banyak siswa yang menjawab benar maka soal itu termasuk tidak sukar atau mudah.
Tingkat kesukaran butir tes dinyatakan dengan indeks berkisar 0,00 sampai 1,00. Rumus yang dugunakan untuk menghitung tingkat
kesukaran butir tes adalah:
Keterangan: TK
= Tingkat kesukaran B
= Jumlah skor yang benar N
= Jumlah siswa Adapun klasifikasi dari taraf kesukaran dapat dilihat pada tabel
berikut:
2
Tabel 3.3 Klasifikasi Taraf Kesukaran
Rentang Keterangan
0,00 0,01
– 0,39 0,40
– 0,80 0,81
– 0,99 1,00
Sangat sukar Sukar
Sedang Baik Mudah
Sangat mudah Berdasarkan hasil perhitungan taraf kesukaran butir soal,
diperoleh 2 butir soal termasuk dalam kriteria sedang dan 7 butir soal termasuk dalam kriteria sukar. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran 12 halaman 118.
d. Daya Pembeda Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui
kemampuan soal dalam membedakan antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.
Rumus yang digunakan untuk pengujian daya pembeda adalah sebagai berikut:
Keterangan : = jumlah skor kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
= jumlah skor kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
2
M. Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005, Cet. II, h. 134.
= jumlah skor maksimum siswa kelompok atas JB = jumlah skor maksimum siswa kelompok bawah
= daya pembeda Adapun klasifikasi dari taraf kesukaran dapat dilihat pada tabel
berikut:
3
Tabel 3.4 Klasifikasi daya pembeda
Rentang Keterangan
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Jelek Cukup
Baik Sangat Baik
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda butir soal, diperoleh 1 butir soal termasuk dalam criteria sangat baik, 6 butir soal
termasuk dalam kriteria baik, dan 2 butir soal termasuk dalam kriteria cukup. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 11
halaman 119.
E. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data, dipakai uji kesamaan dua rata-rata dan uji analisis statistik. Namun sebelum analisis statisik dilakukan terlebih dahulu
dilakukan uji persyaratan analisis sebagai syarat dapat dilakukannya analisis data. Uji persyaratan analisis data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diteliti berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, pengujian normalitas menggunakan uji Chi-kuadrat chi
square. Adapun prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut
4
:
3
M. Subana dan Sudrajat, op.cit., h. 135
4
Subana, Op.Cit, hal 149-150
1. Menentukan hipotesis H
: data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H
1
: data sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2. Menentukan rata-rata
3. Menentukan standar deviasi 4. Membuat daftar frekuensi observasi dan frekuensi espektasi
a. Rumus banyak kelas interval aturan Sturges , dengan banyaknya subjek
b. Rentang = skor terbesar
– skor terkecil c. Panjang kelas interval
5. Cari dengan rumus:
6. Cari dengan derajat kebebasan
= banyaknya kelas dan taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikan
. 7. Kriteria pengujian:
Jika , maka H
diterima dan H
1
ditolak Jika
, maka H
1
diterima dan H ditolak
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas varians dilakukan untuk mengetahui kesamaan
antara dua populasi. Uji homogenitas varians yang digunakan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah sebagai berikut
5
: 1. Hipotesis
H :
H
1
: 2. Cari
dengan rumus:
3. Tetapkan taraf signifikan
5
Ibid, hal .202
4. Hitung dengan rumus
5. Tentukan kriterian pengujian H , yaitu:
Jika , maka H
diterima dan H
1
ditolak Jika
, maka H ditolak dan H
1
diterima Adapun pasangan hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H : Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang sama.
H
1
: Kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berbeda. 3. Uji Hipotesis
Untuk uji hipotesis, peneliti menggunakan rumus Tes ”t” yang satu sama lain tidak mempunyai hubungan. Rumus yang digunakan, yaitu:
a. Untuk sampel yang homogen
6
2 1
2 1
1 1
n n
s X
X t
gab
dengan
1 1
1
n X
X dan
2 2
2
n X
X
Sedangkan
2 1
1
2 1
2 2
2 2
1 1
n n
s n
s n
s
gab
Keterangan: t
: harga t hitung
1
X
: nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen
2
X
: nilai rata-rata hitung data kelompok kontrol s
1 2
: varians data kelompok eksperimen
s
2 2
: varians data kelompok kontrol s
gab
: simpangan baku kedua kelompok n
1
: jumlah siswa pada kelompok eksperimen n
2
: jumlah siswa pada kelompok kontrol
6
Ibid., h. 239.
Setelah harga t hitung diperoleh, kita lakukan pengujian kebenaran kedua hipotesis dengan membandingkan besarnya t hitung t
hitung
dan t tabel t
tabel
, dengan terlebih dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya, dengan rumus:
df = n
1
+ n
2
– 2 Dengan diperolehnya df, maka dapat dicari harga t
tabel
pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi α 5. Kriteria pengujiannya
adalah sebagai berikut:
7
Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak. Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima. b. Untuk sampel yang tak homogen heterogen
8
1 Mencari nilai t dengan rumus:
2 2
2 1
2 1
2 1
n s
n s
X X
t
2 Menentukan derajat kebebasan dengan rumus:
1 1
2 2
2 2
2 1
2 1
2 1
2 2
2 2
1 2
1
n n
s n
n s
n s
n s
df
3 Mencari t
tabel
dengan taraf signifikansi α 5. 4 Kriteria pengujian hipotesisnya:
Jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima dan H
1
ditolak Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak dan H
1
diterima Sedangkan jika pada uji normalitas diperoleh bahwa kelompok
eksperimen atau kelompok kontrol tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka untuk menguji hipotesis digunakan uji non
parametrik. Adapun jenis uji non parametrik yang digunakan pada
7
Anas Sudijono,pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007, Cet.XVII, h.316.
8
M. Subana dan Sudrajat, op.cit., h.165-166.