ditambah  karyawan  pria  atau  wanita,  maka  semakin  rendah  kinerja karyawan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada 6 IV yang signifikan memberikan  sumbangannya  terhadap  kinerja,  yaitu  Altruism,  Courtesy,
Conscientiousness,  Sportsmanships,  Civic  Virtue,  dan  masa  kerja. Sedangkan ada 1 IV  yang tidak memberikan sumbangan secara signifikan,
yaitu variabel jenis kelamin.
4.3.4 Pengujian Asumsi Klasik
Uji kelayakan model regresi linier berganda yang baik apabila model tersebut  memenuhi  asumsi  klasik  yang  terdiri  dari  normalitas  atau
linieritas,  multikolinieritas,  dan  heterokedastisitas  Ghozali,  Imam,  2007: hal  91.  Untuk  itu  sebelum  melakukan  uji  regresi  linier  berganda  terlebih
dahulu melakukan uji asumsi klasik sebagai berikut:
4.3.4.1 Uji Multikolienaritas
Pengujian  multikolonieritas  dilakukan  untuk  menguji  apakah pada  model  regresi  ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel
independen. Untuk mengetahui hal tersebut dapat dilihat dari nilai VIF variance inflation factor tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang dari 0,1.
Tabel 4.14. Tabel Multikolinieritas
1.  Nilai  VIF  variabel  Altruism  X
2
adalah  0,909    10  dan  nilai tolerance  adalah  1,100    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
terbebas asumsi multikolinieritas. 2.  Nilai  VIF  variabel  Courtesy  X
3
adalah  0,795    10  dan  nilai tolerance  adalah  1,258    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
ini terbebas dari  asumsi multikolinieritas. 3.  Nilai  VIF  variabel  Consientiousness  X
4
adalah  0,685    10  dan nilai  tolerance  adalah  1,461    0,1,  maka  model  regresi  linier
berganda terbebas dari asumsi multikolinieritas. 4.  Nilai VIF variable Sportsmanships X
5
adalah 0,733  10 dan nilai tolerance  adalah  1,365    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
Collinearity Statistics Tolerance
VIF .909
1.100 .795
1.258 .685
1.461 .733
1.365 .670
1.493 .847
1.180 .947
1.056
5.  Nilai  VIF  variabel  Civic  Virtue  X
6
adalah  0,670    10  dan  nilai tolerance  adalah  1,493    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
ini terbebas dari asumsi multikolinieritas. 6.  Nilai  VIF  variabel  masa  kerja  X
7
adalah  0,847    10  dan  nilai tolerance  adalah  1,180    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
terbebas dari  asumsi multikolinieritas. 7.  Nilai  VIF  variable  jenis  kelamin  X
8
adalah  0,947    10  dan  nilai tolerance  adalah  1,056    0,1,  maka  model  regresi  linier  berganda
ini terbebas dari asumsi multikolinieritas.
4.3.4.2 Uji Normalitas atau Linieritas
Uji  normalitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  variabel independen dan variabel dependen yaitu Altruism X
1
, Courtesy X
2
, Conscientiousness X
3
, Sportsmanships X
4
, Civic Virtue X
5
, masa kerja  X
6
,  jenis  kelamin  X
7
,  dan  kinerja  Y  adalah  berdistribusi normal atau tidak.
Gambar 4.1 Grafik Normalitas Data
Sumber Data SPSS 16
Gambar 4.2. Grafik Linieritas Data
Sumber:  Data SPSS 16
Pada  grafik  normal  plot  di  atas  terlihat  titik-titik  menyebar  di sekitar  garis  diagonal,  serta  penyebarannya  mengikuti  arah  garis
diagonal.  Kedua  grafik  normal  dan  linier  ini  menunjukkan  bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas Ghozali, 2005:
112.
4.3.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu
pengamatan yang lain.
Gambar 4.3 Gambar Grafik Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskedastisitas
Sumber:  Data SPSS 16
Dari grafik Scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat bahwa  titik-titik  menyebar  secara  acak,  serta  tersebar  baik  di  atas
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. hal  ini dapat disimpulkan bahwa  tidak  terjadi  heteroskedastisitas  pada  model  regresi  Ghozali,
2005:107. Berdasarkan hasil yang telah di bahas  di atas, maka teknik analisa
data  di  bagi  menjadi  2  rumus  regresi  yaitu  rumus  1  untuk  mencari pengaruh  variabel OCB X
1
terhadap variabel  kinerja Y dan rumus regresi  2  untuk  mencari  pengaruh  variabel  Altruism  X
2
,  Courtesy X
3
, Conscientiousness X
4
, Sportsmanships X
5
, Civic Virtue X
6
, masa kerja X
7
, dan jenis kelamin X
8
terhadap kinerja Y disajikan dalam bentuk sebagai berikut:
Rumus regresi mayor :
Y =      α + β1X
1
Kinerja =  39,861 + 0,317X
1
Rumus regresi minor :
Y =
α + β1X
1
+ β2X
2
+ β3X
3
+ β4X
4
+ β5X
5
+ β6X
6
+ β7X
7
+   e  atau Kinerja
= α
+ β1Altruism
+ β2Courtesy
+ β3Consientiousness  +  β4Sportsmanships  +
β5Civic Virtue + β5masa kerja + β7jenis kelamin
+  e Kinerja
= 46,179  +  0,344Altruism
–  0,330Courtesy  + 0,461Consientiousness  +  0,301Sportsmanships  +
0,415Civic  Virtue  +  0,788  masa  kerja  +  1,012 jenis kelamin + e
Berdasarkan analisa persamaan regresi mayor diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 49,861. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel
OCB  dianggap  konstan,  maka  variabel  kinerja  akan  konstan  sebesar 39,861.
Berdasarkan analisa persamaan regresi  minor diatas menunjukkan nilai konstanta sebesar 49,861. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel
Altruism,  Courtesy,  Conscientiousness,  Sportsmanships,  Civic  Virtue, masa kerja, dan jenis kelamin dianggap konstan, maka variabel kinerja
akan konstan sebesar 46,179. Variabel  Altruism  memiliki  pengaruh  yang  positif  terhadap
kinerja.  Semakin  bertambah  satu  satuan  nilai  Altruism  karyawan, maka  variabel  kinerja  karyawan  akan  meningkat  sebesar  satu  satuan.
Semakin  tinggi  Altruism  karyawan  semakin  baik  kinerja  karyawan. Begitupula  dengan  Courtesy,  Conscientiousness,  Sportsmanships,
Civic Virtue, masa kerja berpengaruh positif terhadap kinerja. Semakin bertambah  satu  satuan  nilai  variabel  tersebut,  maka  semakin
meningkat  kinerja  karyawan.  Sebaliknya  dengan  variabel  jenis kelamin tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan. Semakin
di tambah jumlah karyawan laki-laki atau perempuan, maka kinerjanya cenderung menurun.
Sedangkan pada persamaan regresi 2 di atas menunjukkan bahwa OCB  berpengaruh  positif  terhadap  kinerja.  Semakin  bertambah  satu
satuan nilai OCB, maka kinerja akan meningkat sebesar satu satuan. Temuan  ini  konsisten  dengan  hasil  penelitian  sebelumnya  yang
dilakukan  oleh    Huston  dan  Alison    2001    menunjukkan  bahwa Altruism,  Courtesy,  Conscientiousness,  Sportsmanships,  Civic  Virtue
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Hasil  penelitian  ini  juga  diperkuat  oleh  penelitian  Simanulang
tahun  2001  yang  menunjukkan  bahwa  Altruism,  Courtesy, Conscientiousness,  Sportsmanships,  Civic  Virtue  berpengaruh  secara
signifikan terhadap kinerja. Hasil penelitan yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa OCB,
Altruism,  Courtesy,  Conscientiousness,  Sportsmanships,  Civic  Virtue, masa kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja. Sedangkan
variabel  jenis  kelamin  tidak  berpengaruh  secara  signifikan  terhadap kinerja.  Hal  ini  dikarenakan  jumlah  populasi  laki-laki  lebih  sedikit
dibandingkan  jumlah  populasi  perempuan,  disamping  dalam  hal kinerja tidak ada perbedaan antara laki-laki dan  perempuan, terkadang
lelaki  lebih  menonjol  dibandingkan  kinerja  perempuan,  begitupun sebaliknya.
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Dalam  bab  ini, peneliti akan  memaparkan  mengenai  hasil penelitian  yang akan  memberikan  informasi  mengenai  hasil penelitan, diskusi, dan saran  yang
efektif.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  uji  hipotesis  penelitian,  maka  kesimpulan  yang  dapat diambil  dari  penelitian  ini  adalah:  “Ada  pengaruh  secara  signifikan  pada
Organizational citizenship behavior OCB terhadap kinerja karyawan”.
Pada hipotesis mayor hasil analisis regresi sederhana membuktikan bahwa ada  pengaruh  secara  signifikan  antara  Organizational  citizenship  behavior
OCB  terhadap  kinerja  karyawan  dengan  nilai  signifikan  0,000 α  =  0,05
serta nilai constanta sebesar 39,861, dan nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 0,384  yang  berarti  OCB  memberikan  sumbangan  efektif  sebesar  38,4
terhadap  kinerja.  Berdasarkan  analisis  data  ini  dapat  disimpulkan  bahwa hipotesis  pertama  mayor  yang  menyatakan  ada  pengaruh  secara  signifikan
OCB terhadap kinerja karyawan pada PT. Putra Pertiwi Karya Utama terjawab sudah kebenarannya.
Pada  hipotesis  minor  hasil  analisis  regresi  berganda  membuktikan  bahwa ada 6 IV yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan ada 1 IV yang tidak
berpengaruh terhadap kinerja dengan pemaparannya sebagai berikut :