9. Kinerja Kinerja merupakan hasil kerja secara kualiatas dan kuantitas yang
dicapai oleh oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
3.3 Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan Sugiyono, 2009. Arikunto 2002 menjelaskan apabila seseorang ingin meneliti semua elemen
yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya dinamakan dengan penelitian populasi atau sensus.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah karyawan PT. Putra Pertiwi Karya Utama yang berjumlah 70 tujuh puluh orang. Peneliti
menggunakan framing sampling yang berarti bahwa seluruh populasi tersebut akan digunakan dalam penelitian ini.
3.4 Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah model skala Likert, baik untuk skala OCB maupun skala kinerja. Pada skala likert yang digunakan
skor nilai ragu-ragu ditiadakan karena untuk mencegah adanya kecederungan subyek untuk menjawab jawaban ragu-ragu Hadi, 1997. Dalam skala model
likert yang digunakan peneliti membagi dua kategori item pernyataan, favorabel dan unfavorabel dengan bobot nilai sebagai berikut :
Pernyataan Sangat
Setuju SS
Setuju S
Tidak Setuju TS
Sangat Tidak Setuju
STS
Favorabel 4
3 2
1 Unfavorabel
1 2
3 4
3.4.1 Skala OCB organizational citizenship behavior
Item yang diperoleh dari skala organizational citizenship behavior OCB, berdasarkan teori Organ dalam Elfina, 2004 menggunakan
indikator: altruism, civic virtue, conscientiousness, courtesy dan sportsmanships.
Tabel 3.1 Blue Print Skala
Organizational Citizenship Behavior OCB No.
Aspek Indikator
No. Item Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1. Altruism
Menolong Meluangkan
waktu membantu rekan
kerja yang berkaitan
dengan masalah- masalah
pekerjaan. 1, 14, 16,
22, 30, 36
4, 11, 15, 23, 29, 32, 34,
41, 45 15
2. Courtesy
Mencegah masalah
Menghargai dan memperhatikan
orang lain. 5, 10, 20,
44 2, 17, 25,
31, 37 9
3. Conscientiousness
Sukarela Bersedia dengan
tulus melakukan pekerjaan yang
dapat menguntungkan
organisasi. 18, 24, 35,
47 3, 6, 9, 27,
40, 43 10
4. Sportsmanship
Toleransi dan sportifitas
Tidak mengeluh tentang segala
sesuatu dan tidak membesar-
besarkan permasalahan di
luar proporsinya.
8, 26, 33, 46
13, 19, 39, 42
8
5. Civic virtue
Bertanggung jawab
Perilaku keterlibatan
dalam kegiatan- kegiatan
organisasi. 12, 28, 38,
48 7, 21, 49
7
Jumlah 23
26 49
Ket. : Item yang tidak valid
3.4.2 Skala Kinerja
Item skala pencapaian kinerja yang digunakan untuk mengukur kinerja disusun berdasarkan teori Mangkunegara 2008 bahwa kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Dengan indikator yang meliputi aspek-aspek yang terdapat dalam aspek kinerja, yaitu efisiensi waktu, produktivitas, kualitas
hasil dan perilaku.
Tabel 3.2 BLUE PRINT SKALA KINERJA
No. Dimensi
Indikator Item
Jumlah Favorabel Unfavorabel
1.
Kualitas hasil Memiliki keahlian dan
keterampilan dalam bekerja.
Memeriksa hasil pekerjaan, agar tidak
terdapat banyak 1,4,7,8,
10,12 2,3,5,6,9, 11
12
kesalahan.
2.
Produktifitas Mampu menyelesaikan
target. Mampu menumbuhkan
ide. 14, 16
13, 15
4
3.
Efisiensi waktu
Menggunakan waktu sebaik mungkin dalam
bekerja. 18,19
17, 21, 22
6
4.
Perilaku Mengikuti standar
operasional penilaian kinerja perusahaan
dalam mengerjakan pekerjaan.
23, 25 24, 26
4
Jumlah 13
13 26
Ket. : Item yang tidak valid
3.5 Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis 3.5.1 Teknik Uji Instrumen
Sebelum skala digunakan sebagai alat pengumpul data untuk penelitian yang sesungguhnya, dilakukan pengujian reliabilitas dan
validitas item. Hal ini dilakukan supaya alat pengumpul data tersebut dapat menjadi akurat dan dapat dipercaya.
3.5.2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.5.2.1 Validitas
Pengujian validitas instrumen dilakukan untuk menentukan apakah instrumen yang telah dibuat valid untuk digunakan. Valid
artinya dapat mengukur dengan tepat gejala-gejala yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur itu memberikan sifat ketelitian
sehingga dapat menunjukkan gejala yang diukur dengan sebenarnya Azwar, 2005.
Untuk menguji validitas item, peneliti menggunakan rumus Alpha Cronbach
dengan bantuan program “SPSS for Windows 16.0”.
3.5.2.2. Hasil pengujian validitas skala OCB Uji validitas skala OCB menggunakan 70 orang responden. Untuk
menguji valid atau tidaknya sebuah item berdasarkan total corellation deleted item menggunakan batasan r
ix
= 0.3. Jika nilai total correlation deleted 0.3, maka item pertanyaan tersebut dikatakan valid dan
apabila nilai total correlation deleted item 0.3, maka item pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid atau memiliki daya
diskriminasi rendah Azwar, 2005. Setelah pengujian diperoleh 32 item valid dan 17 item tidak valid. Data selengkapnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
REVISI BLUE PRINT SKALA ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP
BEHAVIOR OCB
No. Aspek
Indikator No. Item
Jumlah Favorabel Unfavorabel
1. Altruism
Menolong Meluangkan
waktu membantu
rekan kerja yang berkaitan
dengan permasalahan-
permasalahan pekerjaan.
1, 14, 16, 30 4, 11, 15, 23, 29 9
2. Courtesy
Mencegah masalah
Menghargai dan memperhatikan
orang lain. 5, 10, 20, 44
17, 25, 31, 37 4
3. Conscientiousness
Sukarela Bersedia
dengan tulus melakukan
pekerjaan yang 18, 24, 35
6, 9, 27, 40, 43 8
dapat menguntungkan
organisasi.
4. Sportsmanship
Toleransi dan sportifitas
Tidak mengeluh tentang segala
sesuatu dan tidak
membesar- besarkan
permasalahan di luar
proporsinya. 8, 26, 46
13, 39, 42 6
5. Civic virtue
Bertanggung jawab
Perilaku keterlibatan
dalam kegiatan- kegiatan
organisasi. 12, 28, 38
7, 21 5
Jumlah 13
19 32
3.5.2.3 Hasil pengujian validitas skala kinerja Uji validitas skala kinerja menggunakan 70 tujuh puluh
responden penelitian. Untuk menguji valid atau tidaknya sebuah item berdasarkan total corellation deleted item menggunakan batasan r
ix
= 0.3. Jika nilai total correlation deleted 0.3, maka item pertanyaan
tersebut dikatakan valid dan apabila nilai total correlation deleted item 0.3, maka item pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid atau
memiliki daya diskriminasi rendah Azwar, 2005. Setelah pengujian diperoleh 24 item valid dan 2 item yang tidak valid. Data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 REVISI BLUE PRINT SKALA KINERJA
No. Dimensi
Indikator Item
Jumlah Favorabel
Unfavorabel
1. Kualitas hasil
Memiliki keahlian dan
keterampilan dalam bekerja.
Memeriksa hasil pekerjaan agar
tidak terdapat banyak
kesalahan. 1, 4, 8, 10,
12 2, 3, 5, 6, 9, 11
11
2. Produktifitas
Menyelesaikan tugas tepat pada
waktunya. 14, 16
13, 15 4
3. Efisiensi waktu
Menggunakan waktu sebaik
mungkin dalam bekerja.
18, 20 17, 21, 22
5
4. Perilaku
Mengikuti standar
operasional penilaian kinerja
perusahaan dalam mengerjakan
pekerjaan. 23, 25
24, 26 4
Jumlah 11
13 24
3.5.3 Uji Realibilitas
Reliabilitas adalah ketepatan yang dicapai pada pengukuran dengan menggunakan instrumen sehingga hasil yang diperoleh bersifat konsisten.
Uji reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur memberikan kepercayaan atau keajegan pengukuran Azwar, 2005. Untuk menganalisis reliabilitas pada
skala organizational citizenship behavior OCB, dihitung dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.00 for Windows dengan
menggunakan rumus reliabilitas yang digunakan adalah dengan teknik Alpha Cronbach, yaitu sebagai berikut:
Rumus: =
1 K
K
x S
j S
2 2
1
Keterangan: α
: Koefisien reliabilitas alpha K
: Jumlah item ∑S
2 j
:
Varians butir s S
2
x : Jumlah skor item
Untuk mengetahui reliabilitas skala organizational citizenship behavior OCB dan skala kinerja dapat dilihat pada kaidah reliabilitas
Guilford.
Tabel 3.5 Kaidah Reliabilitas Guilford
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Sangat Reliabel 0.9
Reliabel 0.7 - 0.9
Cukup Reliabel 0.4 - 0.7
Kurang Reliabel 0.2 - 0.4
Tidak Reliabel 0.2
Berdasarkan hasil uji coba terhadap 49 item dalam instrumen organizational citizenship behavior OCB, maka terdapat 32 item yang
valid dan 17 item lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien organizational citizenship behavior OCB sebesar
0,907. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini
reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha Cronbach antara
0,7 - 0.9. Kemudian untuk skala kinerja hasil uji coba terhadap 26 item dalam instrumen kinerja, maka terdapat 24 item yang valid dan 2 item
lainnya tidak valid. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien kinerja sebesar 0,906. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen
penelitian ini reliabel untuk digunakan, karena sesuai dengan kaidah reliabilitas Guilford, suatu skala dikatakan reliabel jika nilai Alpha
Cronbach antara 0,7 - 0.9.
Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based
on Standardized
Items N of Items
.907 .905
49
Tabel 3.7 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha Based on
Standardized Items
N of Items .906
.910 26
3.5.4 Metode Analisis Data
Analisa data diarahkan untuk menguji hipotesa yang diajukan dengan cara menghitung antar skor total variabel bebas dengan total skor variabel
terikat. Analisis data merupakan proses yang dilakukan untuk membuat data yang dikumpulkan menjadi teratur, terstruktur dan bermakna. Dalam
penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pada umumnya penelitian kuantitatif menggunakan angka-
angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasil penelitian.
Analisis data merupakan suatu proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dengan
menggunakan metode kuantitatif, diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh
responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode regresi sederhana untuk menjawab hipotesis
mayor dan regresi linier berganda atau multiple regression analysis MRA untuk menjawab hipotesis minor.
3.5.5 Uji hipotesis
Untuk menjawab pertanyaan penelitian digunakan teknik analisis regresi berganda untuk mencari hipotesis minor dan teknik analisis regresi
sederhana untuk menjawab hipotesis mayor. Teknik analisis regresi ini
digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dan ditujukan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel bebas independen variabel,
yaitu Organizational citizenship behavior OCB, Altruism, Courtesy, Conscientiousness, Sportsmanships, Civiv virtue, masa kerja dan jenis
kelamin terhadap variabel kinerja dependen variabel. Persamaan regresi penelitian adalah :
Rumus regresi sederhana Hipotesis Mayor:
Rumus regresi berganda Hipotesis Minor:
Keterangan: Y = Kinerja
a = konstan b
= koefisien regresi yang distandarisasikan untuk masing-masing X X
1
= Organizational citizenship behavior OCB untuk regresi sederhana hipotesis mayor
X
1
= Altruism X
2
= Courtesy X
3
= Conscientiousness untuk regresi berganda hipotesis minor
X
4
= Sportsmanships X
5
= Civic virtue X
6
= Masa kerja
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ b
6
X
6
+ b
7
X
7
+ e Y = a + b
1
X
1
+ e
X
7
= Jenis kelamin e = residu
Untuk menilai apakah model regresi yang dihasilkan merupakan model yang paling sesuai memiliki error terkecil, dibutuhkan beberapa
pengujian dan analisis sebagai berikut:
1. R
2
koefisien determinasi berganda
Melalui regresi berganda ini akan diperoleh nilai R, yaitu koefisien korelasi berganda antara kinerja terhadap variabel Organizational
citizenship behavior OCB, Altruism, Courtesy, Conscientiousness, Sportsmanships, Civic virtue, masa kerja dan jenis kelamin. Besarnya
prestasi kerja yang disebabkan faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi berganda atau R
2
. R
2
menunjukkan variasi atau perubahan variabel terikat Y disebabkan variabel bebas X atau digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel bebas X terhadap variabel terikat Y atau merupakan perkiraan proporsi varians dari intensi yang dijelaskan oleh
Organizational citizenship behavior OCB, Altruism, Courtesy, Conscientiousness, Sportsmanships, Civiv virtue, masa kerja dan jenis
kelamin. Untuk mendapatkan nilai R
2
, digunakan rumusan sebagai berikut:
2. Uji F
Untuk membuktikan apakah regresi Y pada X signifikan atau tidak, maka digunakanlah uji F untuk membuktikan hal tersebut
menggunakan rumus :
Dimana k adalah jumlah independen variabel dan N adalah jumlah sampel. Dari hasil uji F yang dilakukan nantinya, dapat dilihat apakah
variabel-variabel independen yang diujikan memiki pengaruh terhadap dependen variabel.
3. Uji T
Uji T digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang diberikan variabel bebas X signifikan terhadap variabel terikat Y secara
sendiri-sendiri atau parsial. Uji ini digunakan untuk menguji apakah sebuah variabel bebas X benar-benar memberikan kontribusi terhadap
variabel terikat Y.
Uji T akan dilakukan sebanyak 8 delapan kali sesuai dengan hipotesis nihil yang hendak diujikan. Uji T yang dilakukan menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dimana b adalah koefisien regresi dan s
b
adalah standar eror dari b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan oleh
peneliti nantinya.
Setelah mendapat t-hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagi berikut:
- Jika t-hitung t-tabel --- H0 ditolak Ada hubungan secara signifikan
- Jika t-hitung t-tabel --- H0 diterima Tidak ada hubungan secara signifikan
3.5.5.1 Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan bebas dari
asumsi-asumsi klasik statistik multikolinieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Pada penelitian ini asumsi autokorelasi ditiadakan
karena data yang diteliti bukan data time series runtun waktu Agung, 2005.
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel dalam
sebuah model regresi, variabel independen, variabel dependen, atau
keduanya mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti atau garis diagonal, maka regresi mengikuti asumsi normalitas, sedangkan
jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas Santoso, 2002. b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi karena VIF= 1
tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance 0.10 atau nilai
VIF 10 Gozali, 2006. c. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari residual dan satu
pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari residual dan
satu pengamatan
kepengamatan lainnya
tetap, maka
homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik yang homokedastisitas dan tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk
mengetahui ada
atau tidaknya
heterokedastisitas ada beberapa cara yaitu: 1 Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED
dengan residualnya SPRESID. Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SPRESID dan ZPRED,
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya.
2 Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola yang teratur bergelombang, melebar,
kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas secara titik-
titik yang menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso, 2002.
3.6 Prosedur Penelitian
Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam 4 empat tahapan, yaitu: 1. Tahap persiapan
Pada tahapan ini, peneliti mempersiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitan ini, yaitu dengan menentukan dan menyusun
instrumen yang digunakan yaitu skala Organizational citizenship
behavior OCB dan skala kinerja berdasarkan aspek-aspek yang ada pada tiap dimensi, memperlihatkan alat ukur kepada dosen pembimbing,
dan memperbaiki instrumen sesuai dengan saran yang diberikan oleh dosen pembimbing.
2. Tahap uji coba alat ukur Tahap uji coba alat ini dimaksudkan untuk menguji validitas dan
reliabilitas alat ukur. Dengan alat ukur yang dibuat ini, peneliti menyebarkan angket-angket ke responden uji coba, mengolah data yang
sudah terkumpul sehingga diperoleh item-item yang reliabel dan valid untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.
3. Tahap pengambilan data Pengambilan data penelitian dilakukan pada tanggal 28 Februari 2011 di
PT. Putra Pertiwi Karya Utama dengan menggunakan instrumen berupa skala OCB dan skala kinerja yang telah direvisi setelah diujicobakan.
Jumlah angket yang di sebarkan sebanyak 70 tujuh puluh eksemplar dan angket yang dikembalikan sebanyak 60 enam puluh. Karena ada
karyawan yang cuti, sakit, tugas keluar, dan izin. Ketika menyebarkan angket penulis dibantu oleh pimpinan dan beberapa staf karyawan yang
berada di perusahaan. 4. Tahap pengolahan data
Tahapan pengolahan data adalah melakukan skoring terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subjek penelitian, menghitung dan membuat
tabulasi data, membuat tabel data, dan melakukan análisis data dengan
menggunakan metode statistik sesuai dengan teori, serta merumuskan
kesimpulan hasil penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan tersebut meliputi, analisis deskriptif dan pengujian
hipotesis penelitian.
4.1 Analisis Deskriptif
Karakteristik responden dari 60 responden diukur dengan skala nominal, menunjukkan besarnya frekuensi absolut dan persentase yang terdiri
dari jenis kelamin didefinisikan dengan nilai 1 jika laki-laki dan nilai 2 jika perempuan, sedangkan untuk masa kerja karyawan di definisikan dengan 4
kelompok kategori yaitu masa kerja antara 1 sd 3 tahun dikatagorikan dengan nilai 1, masa kerja 4 sd 7 tahun dikategorikan dengan nilai 2, masa kerja 8 sd
11 tahun dikategorikan dengan nilai 3, masa kerja di atas 11 tahun dikategorikan dengan nilai 4. Untuk usia di kategorikan ke dalam 4 bagian
yaitu: usia 20 sd 30 tahun dikategorikan dengan nilai 1, usia 31 sd 41 tahun dikategorikan dengan nilai 2, usia 42 sd 52 tahun dikategorikan dengan nilai 3
dan usia di atas 52 tahun dikategorikan dengan nilai 4. Jenjang pendidikan dikategorikan dalam 4 bagian yaitu: jenjang
pendidikan SMA dikategorikan dengan nilai 1, jenjang pendidikan D3 dikategorikan dengan nilai 2, jenjang pendidikan S1 dikategorikan dengan nilai
3, dan jenjang pendidikan S2 dikategorikan dengan nilai 4.