21
b. Tindakan Kuratif, yakni memperbaiki akibat perbuatan nakal, terutama
induvidu yang telah melakukan perbuatan tersebut. Tindakan kuratif bagi usaha penyembuhan anak delinkuen berupa memberiakan latihan bagi para
remaja untuk hidup teratur, memperbanyak lembaga latihan kerja dengan program kegiatan pembangunan.
22
Menurut hemat penulis problem kenakalan remaja dapat diminimalisir dengan memberikan ruang gerak kepada remaja dalam mengikutsertakan atau
menyalurkan mereka dalam aktivitas-aktivitas yang bernilai positif.
B. Bimbingan dan Konseling Sebagai Upaya Penanggulangan
Kenakalan Siswa
Setiap individu yang sedang mengalami proses perkembangan menuju arah kematangan, senantiasa didalam hidupnya selalu memiliki permasalahan
yang secara alamiah dihadapi oleh setiap individu, hal tersebut karena ia dibekali potensi dalam dirinya yang telah siap untuk menuju kematangan.
Namun ada sebagian individu yang mengalami permasalahan dan sulit untuk dapat mengatasinya, oleh karena itu dibutuhkan bimbingan yang dapat
menuntunnya dalam bersikap serta menghadapi setiap permasalahan tersebut. Dalam bersikap individu tersebut membutuhkan bimbingan dari orang
yang lebih mengetahui permasalahan yang dihadapinya, maka dalam hal ini setiap individu memerlukan pembimbing yang mengerti akan dirinya. Apabila
terjadi kesalahan dalam bertindak maka individu tersebut membutuhkan konselor yang dapat menyelesaikan permasalahannya.
22
Kartini Kartono, Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja PT Raja Grafindo Persada 2005, cet. Ke-6, h. 95-97.
22
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya tergandung beberapa makna yaitu menunjukkan, membimbing, menuntun
ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan. Namun, meskipun demikian
tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan. Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of
Education 1955 yang menyatakan bahwa, bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
23
Menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada
membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melalukan penyesuain diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari.
Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan bidang pendidikan lainnya.
24
Sedangkan menurut Rachman Natawidjaja sebagaimana dikutip oleh Syamsu Yusuf, mengartikan bimbingan sebagai:
Suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan masyarakat dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
25
23
A.Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2005, cet. Ke-3, h. 3.
24
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, cet. Ke- 1, h. 1.
25
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, cet. Ke-1, h. 6.