Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling

30 psikis yang dialami oleh individu. Dengan memerankan suatu peranan tertentu, konflik atau ketegangan yang ada dalam dirinya dapat dikurangi atau dihindarkan. Kepada sekelompok murid dikemukakan suatu cerita yang didalamnya tergambarkan adanya suatu ketegangan psikis yang dialami oleh individu. Kemudian murid-murid diminta untuk memainkan di muka kelas, bagi murid yang mengalami ketegangan, permainan dalam peranan itu dapat mengurangi ketegangannya. 8 Remedial Teaching Remedial teaching atau pengajaran remedial yaitu bentuk pengajaran yang diberikan kepada seorang murid untuk membantu memecahkan kesulitan belajar yang dihadapinya. Remedial ini mungkin berbentuk penambahan pelajaran, pengulangan kembali, latihan-latihan, penekanan aspek-aspek tertentu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan belajar yang dialami murid. Cara ini merupakan salah satu teknik memberikan bimbingan yang dapat diberikan secara kelompok atau individual tergantung kesulitannya. Jika kesulit an itu dirasakan o leh suatu kelompok maka diberikan secara kelompok, sedangkan jika hanya dialami oleh seorang murid saja maka diberikan secara individuil. 35

b. Bimbingan Individu

Konseling atau penyuluhan merupakan salah satu teknik pemberian bantuan secara individual dan secara langsung berkomunikasi. Dalam teknik ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubunganya yang bersifat face to face relationship atau hubungan empat mat a yang dilaksanakan dengan wawancara antara ko nselor dengan kasus Masalah yang dipecahkan melalui teknik counseling ini ialah masalah-masalah yang sifatnya pribadi. Dalam konseling hendaknya counselor bersikap penuh simpati dan empati. Simpati artinya menunjukkan adanya sikap turut merasakan apa yang sedang dirasakan oleh kasus counselee. Dan empati artinya berusaha menempatkan diri dalam situasi diri counselee dengan segala masalah- masalah yang dihadapinya. Dengan sikap ini counselee akan memberikan kepercayaan yang sepenuhnya kepada counselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan dalam counseling. 35 Ibid., h. 107-109. 31 Pada umumnya menurut I. Djumhur dan Moh. Surya dikenal ada tiga teknik khusus dalam konseling, yaitu : 1 Directive Counseling, yaitu teknik konseling dimana yang paling berperan ialah konselor, ko nselor berusaha mengarahkan konseli sesuai dengan masalahnya. 2 Con-directive Counseling, teknik ini kebalikannya dari teknik di atas, yaitu semuanya berpusat pada konseli. konselor hanya menampung pembicaraa, yang berperanan ialah konseli. konseli bebas bicara sedangkan konselor menampung dan. mengarahkan. 3 Elective Counseling, yaitu campuran dari kedua teknik diatas. Sedangkan langkah-langkah yang ditempuh dalarn counseling ialah: a Menentukan masalah. b Pengumpulan data. c Analisa data. d Diagnosa atau menetapkan latar belakang masalah. e Prognosa atau menetapkan langkah bantuan yang akan diambil. f Terapi yaitu pelaksanaan bantuan. g Dan evaluasi dan follow-up, yaitu untuk melihat hasil yang telah ditempuh. 36

5. Komponen Struktur Program Bimbingan dan Konseling

Struktur program bimbingan dan konseling dikategorikan dalam empat komponen program, yaitu layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan dukungan sistem. Masing-masing komponen itu dijelaskan sebagai berikut:

a. Layanan dasar

Layanan dasar bimbingan merupakan layanan bantuan bagi individu melalui kegiatan-kegiatan yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu individu mengembangkan potensinya secara optimal. Strategi yang dapat digunakan pada layanan dasar adalah melalui strategi klasikal dan dinamika kelompok. Pada dasarnya, layanan dasar ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pada individu yang bersangkutan, sehingga akan memenuhi tugas-tugas perkembangan setiap individu. 36 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di sekolah, h. 110. 32 Untuk strategi klasikal dalam memberikan layanan dasar, seorang konselor perlu mempersiapkan apa saja yang hendak disampaikan karena diberikan secara klasikal. Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain: 1 Materi yang akan disampaikan disesuaikan dengan subjek yang akan diberikan layanan TK, SD, SMP, SMA,K, PT, danatau masyarakat umum. 2 Metode atau strategi dalam menyampaikan materi layanan. 3 Waktu dalam memberikan layanan. 4 Jumlah peserta atau subjek yang akan diberikan layanan. 5 Lokasi atau tenmpat berlangsungnya pemberian layanan. Selain itu, ada pula strategi dengan dinamika kelompok. Dalam strategi ini, hal yang harus diperhatikan adanya aktivitas kelompok. Tugas konselor dalam strategi ini adalah memerhatikan aktivitas kelompok, apakah dalam kelompok tersebut ada anggota yang tidak mau diajak kerja sama antaranggota kelompok atau ada dominansi pada kelompok. Materi layanan dalam dinamika kelompok tidak terlalu mengikat. Materi bisa ditentukan oleh konselor, salah satu anggota dalam kelompok, ataupun ditentukan bersama-sama antara konselor dan semua anggota kelompok.

b. Layanan responsif

Layanan responsif merupakan layanan bantuan bagi para siswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera immediate needs and concerns. Layanan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam memenuhi kebutuhannya yang dirasakan pada saat ini, atau para siswa yang dipandang mengalami hambatan kegagalan dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya. Indikator dari kegagalan itu berupa ketidakmampuan untuk menyesuaikan diri atau perilaku bermasalah. 37 Layanan ini lebih bersifat preventif atau mungkin kuratif. Strategi digunakan adalah konseling individual, konseling kelompok, dan konsultasi. Isi layanan responsif ini adalah: 37 Mamat Supriatna, Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi; Orientasi Dasar Pengembangan Profesi Konselor, Jakarta, PT Rajagrafindo Persada, 2011, cet. Ke-1, h. 67. 33 1 Bidang pendidikan 2 Bidang belajar 3 Bidang sosial 4 Bidang pribadi 5 Bidang karir 6 Bidang tata tertib sekolah 7 Bidang narkotika dan perjudian 8 Bidang perilaku seksual 9 Bidang kehidupan lainnya. 38

c. Layanan perencanaan individual

Menurut Yusuf, layanan perencanaan individual dapat diartikan sebagai layanan bantuan kepada individu agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. Perencanaan individual meliputi rencana pendidikan, karier, dan sosial pribadi sehingga rencana tersebut diharapkan dapat diimplementasikan oleh individu bersangkutan sesuai dengan kemampuan. Startegi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah konsultasi dan konseling. Isi layanan ini meliputi bidang pendidikan, bidang karier, dan bidang social pribadi. Menurut Gysbers, strategi dalam layanan perencanaan individual, meliputi sebagai berikut: 1 Individual appraisal, individu dimintta oleh konselor untuk menginterpretasi bakat, minat, keterampilan, dan prestasi yang ada dalam dirinya sendiri. 2 Individual advisement, konselor meminta individu yang bersangkutan untuk mempertimbangkan pendidikan, karier, sosial, dan pribadi. Kemudian, cara individu tersebut untuk merealisasikan. 38 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan Konseling, Bandung, PT Refika Aditama, 2005, cet. Ke-1, h. 33-34.

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di MAN Jakarta

1 12 105

Pandangan siswa terhadap peran bimbingan konseling dalam mengatasi tawuran pelajar di SMK Baskara Depok

0 3 136

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH I BANTUL YOGYAKARTA

0 3 78

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM Implementasi Layanan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial dan Percaya Diri Siswa di MIM PK Kartasura.

0 2 14

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)DALAM BIMBINGAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling (BK) Dalam Bimbingan Belajar Siswa Di SD Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015.

0 2 15

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA (Studi Situs SMK 1 Blora).

0 2 12

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI KENAKALAN SISWA PADA SMA FAVORIT Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa pada SMA Favorit dan Bukan Favorit di KOta Yogyakarta DAN BUKAN FAVORIT DI KOTA YOGYAKARTA.

0 1 17

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KENAKALAN REMAJA DAN BIMBINGAN KONSELING Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Kenakalan Remaja dan Bimbingan konseling pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/

0 0 17

Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Proses Problem Solving Perilaku Kenakalan Siswa di SMK Batik 1 Surakarta jurnal fix

0 1 17