Jenis-jenis pelayanan bimbingan dan konseling

dan penyelesaiannya sesuai dengan hukum yang berlaku. 40 7

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam teknik pengumpulan data ini menggunakan: 1 Wawancara Wawancara adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung berbagai informasi atau berbagai keterangan ”. 4 Dalam hal ini peneliti mewawancarai guru bimbingan dan konseling dan Kepala Sekolah. 2 Angket kuesioner Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 5 Daftar atau kumpulan pertanyaan yang dipersipkan penulis disebarkan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban secara langsung. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pendapat atau pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya tentang implementasi program bimbingan dan konseling dalam mengantisipasi kenakalan siswa. Angket juga digunakan sebagai data tambahan bagi permasalahan yang belum terungkap pada saat wawancara atau sebagai alat penunjang penelitian. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup. Jumlah items dalam angket penelitian ini adalah 40 items yang masing-masing memiliki 4 empat pilihan jawaban, dengan menyediakan jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata yaitu: a. Selalu 4 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, cet. Ke-6, h. 83. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, cet. Ke-8, h. 142. b. Sering c. Kadang-kadang d. Pernah e. Tidak pernah. 6 3 Studi Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah lalu, yang dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. 7 Dalam penelitian ini penulis mencari data tentang pelaksanaan program bimbingan konseling dalam mengantisipasi kenakalan siswa di SMK Putra Bangsa Depok. Oleh karna itu data dokumentasi yang penulis butuhkan diambil dari buku program kerja BK, catatan tata tertib siswa.

F. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan, agar data yang terkumpul itu dapat dianalisa kemudian diambil kesimpulan. Dalam proses ini, penulis menggunakan teknik analisa secara deskriptif untuk memaparkan hasil yang diperoleh. Dalam menghitung data-data yang didapatkan penulis menggunakan rumus persentase, sebagai berikut : � = � � × Keterangan: P = Angka Prosentase F = Frekuensi Jawaban responden N = Number Of Casesjumlah frekuensi banyaknya responden. 8 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2012, cet. Ke-14, h. 135. 7 Ibid., hal. 329. 8 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1987,h. 43. 43 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMK Putra Bangsa Depok

1. Sejarah Berdirinya

SMK Putra Bangsa Depok didirikan pada tanggal 30 Januari 1986 dengan nama SMEA Putra Bangsa yang terletak di Jl. Margonda Raya Km.2 Gg. Kedondong Kelurahan Kemirimuka Kecamatan Beji Kota Depok, Kode Pos 16423. Landasan historis pendirian SMK Putra Bangsa Depok dilatarbelakangi oleh rasa keprihatinan Bapak Drs. H. Nalim Neih, MM sebagai pendiri dan pemilik Yayasan Pendidikan Putra Bangsa Depok terhadap kultur masyarakat Depok dan kecamatan Beji khususnya, yang kebanyakan masih berpendidikan rendah hanya bersekolah sampai tingkat SD dan SMP, serta besarnya animo masyrakat di kota Depok pada umumnyadan kecamatan Beji pada khususnya terhadap keberadaan Sekolah Menengah Ekonomi Atas SMEA. Jurusan yang pertama kali dibuka adalah Penjualan dan Sekretaris, sampai dengan tahun 2002 dibuka kembali satu jurusan baru yaitu Akuntansi. Dalam perkembangannya pertumbuhan siswa SMK Putra Bangsa Depok terus mengalami peningkatan yang signifikan. Jumlah siswa baru pada tiga tahun terakhir secara berturut-turut mencapai 271 siswa 2009, 281 siswa 2010 dan 481 siswa 2011 atau meningkat 77 dari tahun 2009 sampai dengan 2011. Peningkatan tersebut diantaranya dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang dilakukan oleh SMK Putra Bangsa Depok baik dengan cara menambah kuota kelas untuk setiap kompetensi keahlian jurusan maupun dengan membuka kompetensi keahlian baru yaitu Kompetensi Keahlian Multimedia pada tahun ajaran 20112012. Pada tahun 2009 SMK Putra Bangsa Depok telah melakukan akreditasi dengan Badan Akreditasi Nasional SekolahMadrasah BAN SM dan memperoleh nilai akreditasi “A” Amat Baik untuk kompetensi keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran, dan Pemasaran. Seiring dengan adanya dinamisasi Undang-undang tentang Yayasan, bahwa Yayasan Pendidikan harus membentuk lembaga tersendiri sebagai penyelenggara pendidikan, maka Yayasan Pendidikan Putra Bangsa pada tahun 2010 membentuk Lembaga Pendidikan NASA Profesional School NAPAS sebagai penyelenggara pendidikan yang menaungi SMK, SMA, dan SMP Putra Bangsa Depok. Salah satu upaya yang dilakukan lembaga NAPAS untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan SMK Putra Bangsa Depok adalah melalui implementasi Sistem Manajemen Mutu Internasional Standard Organization SMM ISO 9001:2008 pada tahun 2011. Melalui implementasi SMM ISO 9001:2008, SMK Putra Bangsa Depok semakin mengokohkan strategi pengembangan pasar dalam dunia pendidikan SMK dan pencapaian Visi-Misi SMK Putra Bangsa Depok yang mengedepankan pencapaian 8 delapan standar pendidikan Nasional, yaitu: Standar Isi, Standar Proses, Standar kelulusan, Standar Pendidik dan Kependidikan, Standar Pengelolaan, Standar Keuangan, Standar Sarana dan Prasarana, dan Standar Penilaian.

2. Visi dan Misi SMK Putra Bangsa Depok

Dalam melaksanakan aktifitas pendidikannya, SMK Putra Bangsa Depok selalu melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun visi dan misi SMK Putra Bangsa Depok adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di MAN Jakarta

1 12 105

Pandangan siswa terhadap peran bimbingan konseling dalam mengatasi tawuran pelajar di SMK Baskara Depok

0 3 136

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH I BANTUL YOGYAKARTA

0 3 78

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM Implementasi Layanan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial dan Percaya Diri Siswa di MIM PK Kartasura.

0 2 14

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)DALAM BIMBINGAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling (BK) Dalam Bimbingan Belajar Siswa Di SD Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015.

0 2 15

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA (Studi Situs SMK 1 Blora).

0 2 12

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI KENAKALAN SISWA PADA SMA FAVORIT Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa pada SMA Favorit dan Bukan Favorit di KOta Yogyakarta DAN BUKAN FAVORIT DI KOTA YOGYAKARTA.

0 1 17

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KENAKALAN REMAJA DAN BIMBINGAN KONSELING Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Kenakalan Remaja dan Bimbingan konseling pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/

0 0 17

Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Proses Problem Solving Perilaku Kenakalan Siswa di SMK Batik 1 Surakarta jurnal fix

0 1 17