Layanan responsif Komponen Struktur Program Bimbingan dan Konseling

38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Putra Bangsa Depok yang berada di Jalan Margonda Raya Gg. Kedondong Kemirimuka Depok pada bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2013. Adapun schedule penelitiannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Konsultasi dan revisi judul Bimbingan dengan dosen pembimbing Observasi ke SMK Putra Bangsa Depok Wawancara dan penyebaran angket

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk mengamati permasalahan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan sifat objek tertentu. Penelitian ini ditujukan untuk memaparkan dan menggambarkan dan memetakan fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berpikir tertentu. Metode ini berusaha menggambarkan dan menginterpretasi apa yang ada atau mengenai kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecendrungan yang tengah berkembang. 1

C. Sumber Data

Yaitu sumber informasi dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah dan sebagian Guru Bimbingan dan Konseling SMK Putra Bangsa Depok yang berjumlah 4 guru untuk memperoleh data wawancara sedangkan data angket diperoleh dari siswai kelas XI SMK Putra Bangsa Depok yang berjumlah 377 siswa. Peneliti mengambil sampel kelas XI karena adanya pemberian materi bimbingan konseling di kelas XI sedangkan untuk kelas X belum ada materi BK dan kelas XII sudah harus konsentrasi dalam menempuh ujian nasional. Adapun jumlah sampel siswa yang diambil adalah 20 dari jumlah populasi yang ada yang berjumlah 377 dengan perhitungan 20 x 377 = 76 responden. Hal ini berdasarkan pendapat dari buku Suharsimi Arikunto, yaitu: “Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlahnya lebih besar, dapat diambil 10-15 atau 20-25 atau lebih. 2 1 Mahmud, H., Dr., M.Si, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011, h. 100. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineke Cipta, 2002, cet. Ke- 12 Edisi Revisi V, h. 107

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Di MAN Jakarta

1 12 105

Pandangan siswa terhadap peran bimbingan konseling dalam mengatasi tawuran pelajar di SMK Baskara Depok

0 3 136

PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KENAKALAN SISWA SMA NEGERI 8 GARUT

0 4 94

UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGGULANGI KENAKALAN SISWA DI SMA MUHAMMADIYAH I BANTUL YOGYAKARTA

0 3 78

IMPLEMENTASI LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DALAM Implementasi Layanan Bimbingan Konseling dalam Membentuk Karakter Peduli Sosial dan Percaya Diri Siswa di MIM PK Kartasura.

0 2 14

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)DALAM BIMBINGAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling (BK) Dalam Bimbingan Belajar Siswa Di SD Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015.

0 2 15

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA (Studi Situs SMK 1 Blora).

0 2 12

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENANGANI KENAKALAN SISWA PADA SMA FAVORIT Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Menangani Kenakalan Siswa pada SMA Favorit dan Bukan Favorit di KOta Yogyakarta DAN BUKAN FAVORIT DI KOTA YOGYAKARTA.

0 1 17

PRESTASI BELAJAR EKONOMI DITINJAU DARI KENAKALAN REMAJA DAN BIMBINGAN KONSELING Prestasi Belajar Ekonomi Ditinjau dari Kenakalan Remaja dan Bimbingan konseling pada Siswa Kelas X Program Keahlian Akuntansi SMK N 1 Banyudono Boyolali Tahun Pelajaran 2011/

0 0 17

Peran Guru Bimbingan Konseling dalam Proses Problem Solving Perilaku Kenakalan Siswa di SMK Batik 1 Surakarta jurnal fix

0 1 17