22
1. Pengertian Bimbingan dan Konseling
a. Pengertian Bimbingan
Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya tergandung beberapa makna yaitu menunjukkan, membimbing, menuntun
ataupun membantu. Sesuai dengan istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan atau tuntunan. Namun, meskipun demikian
tidak berarti semua bentuk bantuan atau tuntunan adalah bimbingan. Definisi bimbingan yang pertama dikemukakan dalam Year’s Book of
Education 1955 yang menyatakan bahwa, bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan
mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial.
23
Menurut Tolbert, bimbingan adalah seluruh program atau semua kegiatan dan layanan dalam lembaga pendidikan yang diarahkan pada
membantu individu agar mereka dapat menyusun dan melaksanakan rencana serta melalukan penyesuain diri dalam semua aspek kehidupannya sehari-hari.
Bimbingan merupakan layanan khusus yang berbeda dengan bidang pendidikan lainnya.
24
Sedangkan menurut Rachman Natawidjaja sebagaimana dikutip oleh Syamsu Yusuf, mengartikan bimbingan sebagai:
Suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya,
sehingga dia sanggup mengarahkan dirinya dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan masyarakat dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga,
masyarakat, dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya, dan dapat memberi sumbangan yang berarti
kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan membantu individu mencapai perkembangan diri secara optimal sebagai makhluk sosial.
25
23
A.Hallen, Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Ciputat Press, 2005, cet. Ke-3, h. 3.
24
Fenti Hikmawati, Bimbingan Konseling, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010, cet. Ke- 1, h. 1.
25
Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan Konseling, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, cet. Ke-1, h. 6.
23
Dari definisi-definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara
berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus, dimaksudkan agar individu dapat memahami
dirinya, lingkunganya serta dapat mengarahkan diri dan menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara
optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya.
b. Pengertian Konseling
Konseling merupakan inti dalam bimbingan, ada yang menyatakan bahwa konseling merupakan “jantungnya” bimbingan. Sebagai kegiatan inti
atau jantungnya bimbingan, praktik bimbingan bisa dianggap belum ada apabila tidak dilakukan konseling.
Istilah konseling yang diadopsi dari bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus artinya dikaitkan dengan kata “counsel” memiliki beberapa arti,
yaitu nasihat to obtain counsel, anjuran to give counsel, dan pembicaraan to take counsel. Berdasarkan arti di atas, konseling secara etimologis berarti
pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaran dengan bertukar pikiran.
26
Sedangkan konseling menurut Feltham dan Dryden sebagaimana dikutip oleh John Mcleod adalah
Sebuah profesi yang dicari oleh orang yang berada dalam tekanan atau dalam kebingungan, yang berhasrat berdiskusi dan memecahkan semua itu dalam
sebuah hubungan yang lebih baik terkontrol dan lebih pribadi dibandingkan pertemanan, dan mungkin lebih simpatiktidak memberikan cap tertentu
dibandingkan dengan hubungan pertolongan dalam praktik medis tradisional atau setting psikiatrik.
27
26
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah; Berbasis Integrasi, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, h. 21-22.
27
John Mcleod, Pengantar Konseling; Teori dan Studi Kasus, Jakarta: Prenada Media Group, 2008, cet. Ke-2, h. 7-8.