Identifikasi Bakteri pada Susu Sapi Segar
Gambar 4.3. Gambar A merupakan uji penegas salah satu sampel sebelum diinkubasi selama 48 jam, sedangkan gambar B setelah diinkubasi selama 48 jam
dengan beberapa tabung menunjukkan hasil positif bakteri koliform. Hasil pada uji penegasan sampel susu segar ini juga menunjukkan hasil
yang sama positifnya pada uji penduga sebelumnya. Dengan demikian, untuk menarik hasil interpretasi MPN dari jumlah koliform pada tiap sampel dapat
menggunakan tabel MPN berdasar kombinasi tabung BGLB yang postif. Jumlah koliform pada lima sampel tersebut melebihi batas maksimum SNI 7388-2009
yaitu 2 x 10
1
MPNml. Sampel D menunjukkan jumlah koliform terbanyak dan sampel C menunjukkan jumlah koliform terkecil karena jumlah sapi yang ada di
peternakan C lebih sedikit, sedangkan jumlah sapi yang ada di peternakan D lebih banyak sehingga mempengaruhi keadaan kebersihan peternakan sapi perah
tersebut. Dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eulis dkk. 2003 pada susu sapi segar di TPS Tempat Pengumpul Susu
Cimanggung, jumlah koliform pada sepuluh sampel yang dilakukan uji penegasan dengan media BGLB masih di bawah batas maksimum mikroba SNI
tahun 2000 yaitu sebesar 2 x 10
1
MPNml dengan kisaran 7,317 hingga 13,567 MPNml.
28
Dua penelitian ini memberikan hasil yang berbeda pada tempat yang berbeda karena perbedaan penanganan saat pemerahan dan pengangkutan, serta
perbedaan penerapan sanitasi. Setelah itu dilakukan uji pelengkap dengan mengisolasi bakteri pada
media Eosin Methylene Blue Agar EMBA. Hasil menunjukkan tumbuhnya
bakteri Escherichia coli dengan koloni yang berwarna kilap logam atau hijau metalik pada media EMBA, yang dapat dilihat pada gambar 4.4 gambar A.
Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji pelengkap seluruh sampel susu sapi segar.
Gambar 4.4 Hasil dari uji pelengkap pada sampel yang berbeda-beda. Pada gambar A, media EMBA menunjukkan gambaran koloni Escherichia coli berupa kilap
logam atau hijau metalik. Berbeda dengan gambar B dan C. Berdasarkan tabel 4.3, empat dari lima sampel menunjukkan adanya
bakteri Escherichia coli walaupun persebaran dan besarnya koloni yang terlihat pada tiap sampel berbeda-beda. Pada sampel B dari pengenceran 10
-1
hingga 10
-3
tidak terdapat gambaran koloni Escherichia coli. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Eulis dkk. 2003 pada sampel susu segar TPS Cimanggung,
media EMBA menunjukkan gambaran bakteri koliform non-fekal yang membuat hasil penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian pada sampel susu segar
ini karena susu pada TPS Cimanggung tidak tercemar oleh feses sapi.
28
Tabel 4.3 Hasil Uji Pelengkap Pada Sampel Susu Segar
No. Nama
Sampel Gambaran Koloni
Inte rpretasi Bakte ri
1. A1
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni mukoid, dan produksi asam
2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam 1.
Enterobacter aerogenes E.
cloaceae 2.
Escherichia coli 2.
A2 1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
mukoid kecil, dan produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam
1. Enterobacter
aerogenes E. cloaceae
2. Escherichia coli
3. A3
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni mukoid, dan produksi asam
2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam 1.
Enterobacter aerogenes E.
cloaceae 2.
Escherichia coli 4.
B1 Koloni berwarna pink mukoid, dan produksi
asam Enterobacter aerogenes
E. Cloaceae 5.
B2 Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
mukoid, dan produksi asam Enterobacter aerogenes
E. Cloaceae 6.
B3 Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
mukoid, dan produksi asam Enterobacter aerogenes
E. Cloaceae 7.
C1 Koloni berwarna pink, koloni mukoid, dan
produksi asam Enterobacter aerogenes
E. Cloaceae 8.
C2 Koloni berwarna pink, koloni mukoid, dan
produksi asam Enterobacter aerogenes
E. Cloaceae 9.
C3 Koloni berwarna hitam dengan kilap logam
Escherichia coli 10.
D1 Koloni berwarna hitam dengan kilap logam
Escherichia coli 11.
D2 1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
mukoid, dan produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam
1. Enterobacter aerogenes E.
cloaceae 2. Escherichia coli
12. D3
Koloni berwarna hitam dengan kilap logam Escherichia coli
13. E1
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni kecil mukoid, dan produksi asam
2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam 1. Klebsiella
pneumoniae K. oxytoca
2. Escherichia coli 14.
E2 1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
kecil mukoid, dan produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam
1. Klebsiella pneumoniae K.
oxytoca 2. Escherichia coli
15. E3
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni kecil mukoid, dan produksi asam
2. Koloni berwarna hitam dengan kilap logam 1. Klebsiella
pneumoniae K. oxytoca
2. Escherichia coli
Kemudian dilakukan pewarnaan Gram dari media EMBA masing-masing sampel untuk mengetahui sifat bakteri tersebut. Hasil pewarnaan Gram pada
seluruh sampel yaitu Gram negatif seperti yang tercantum pada tabel 4.4 dan gambar 4.5. Salah satu bakteri yang bersifat Gram negatif adalah bakteri
koliform, yang ditemukan pada sampel susu segar ini. Bakteri koliform merupakan bakteri yang tidak memiliki lapisan peptidoglikan dan bagian terluar
dari dinding sel ini adalah lipopolisakarida sehingga kristal karbon ungu yang digunakan sebagai primary stain pada proses pewarnaan Gram akan hilang
ketika proses melunturkan warna dengan alkohol. Warna yang terikat oleh dinding sel pun menjadi merah karena yang terikat adalah safranin sebagai
secondary stain.
Gambar 4.5 Pewarnaan Gram dari koloni media EMBA sampel menunjukkan gambaran bentuk
batang pendek bentuk bakteri Enterobacteriaceae.
Tabel 4.4 Hasil Pewarnaan Gram Pada Sampel Susu Segar
No. Nama Sampel
Gambar an Koloni
1. A1
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 2.
A2 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
3. A3
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 4.
B1 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
5. B2
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 6.
B3 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
7. C1
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 8.
C2 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
9. C3
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 10.
D1 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
11. D2
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 12.
D3 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
13. E1
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol 14.
E2 Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
15. E3
Batang pendek, berwarna merah, soliter ataupun bergerombol
Selanjutnya dilakukan uji biokimia IMViC dan uji fermentasi karbohidrat. Hasil dari kedua uji biokimia tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5, tabel 4.6,
gambar 4.6, dan gambar 4.7.
Gambar 4.6 Uji IMViC pada salah satu sampel sebelum diinkubasi A dan hasilnya setelah diinkubasi B
Tabel 4.5 Hasil Uji IMViC pada Sampel Susu Segar
No. Nama
Sampel Indol
MR VP
Sitrat Inte rpretasi Suspek Bakte ri
1. A1
+m ̶
̶ +
Escherichia coli Enterobacter aerogenes E. cloacae
2. A2
+m +
̶ ̶
Escherichia coli 3.
A3 +
+ ̶
̶ Escherichia coli
4. B1
-m ̶
̶ +
Enterobacter aerogenes E. cloacae
5. B2
-m ̶
̶ +
Enterobacter aerogenes E. cloacae
6. B3
-m ̶
̶ +
Enterobacter aerogenes E. cloacae
7. C1
+m ̶
̶ +
Escherichia coli Enterobacter aerogenes E. cloacae
8. C2
-m ̶
̶ +
Escherichia coli Enterobacter aerogenes E. Cloacae
9. C3
+ +
̶ ̶
Escherichia coli 10.
D1 +m
̶ ̶
+ Escherichia coli Enterobacter
aerogenes E. cloacae 11.
D2 +m
̶ ̶
+ Escherichia coli Enterobacter
aerogenes E. cloacae 12.
D3 +m
̶ ̶
+ Escherichia coli Enterobacter
aerogenes E. cloacae 13.
E1 +
̶ ̶
+ Escherichia coli Klebsiella
ozonae K. Pneumoniae 14.
E2 +
̶ ̶
+ Escherichia coli Klebsiella
ozonae K. Pneumoniae 15.
E3 +
̶ ̶
+ Escherichia coli Klebsiella
ozonae K. Pneumoniae
Catam: Pada kolom indol, tanda +m berarti hasil indol dan motil positif, tanda –m berarti hasil
indol negatif dengan motil positif, tanda +- hasil indol positif atau negatif dengan motil negatif
Berdasarkan hasil uji IMViC pada tabel 4.5, hasil yang menunjukkan bakteri Escherichia coli yaitu pada kelompok sampel A, C, D, dan E. Pada saat
dilakukan uji ini bakteri yang terambil bukan koloni Escherichia coli saja tetapi bakteri yang masih tercampur dengan bakteri koliform lainnya, maka hasil uji
IMViC ini tidak spesifik Escherichia coli.
Gambar 4.7 Pada gambar A merupakan uji fermentasi karbohidrat yang belum diinokulasikan bakteri dari EMBA, sedangkan gambar
B setelah diinokulasi bakteri dan diinkubasi dengan hasil positif. Tabel 4.6 Hasil Uji Fermentasi Karbohidrat pada Sampel Susu Segar
No. Nama
Sampel Glu
Lak Mal
Man Suk
Inte rpretasi Suspek Bakte ri
1. A1
+gas +gas
+gas +gas
+gas Escherichia coli
2. A2
+gas +gas
+gas +gas
+gas Escherichia coli
3. A3
+gas +gas
+gas +gas
+gas Escherichia coli
4. B1
+gas +gas
+gas +gas
+gas Enterobacter aerogenes
E. cloaceae 5.
B2 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Enterobacter aerogenes E. cloaceae
6. B3
+gas +gas
+gas +gas
+gas Enterobacter aerogenes
E. cloaceae 7.
C1 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Enterobacter aerogenes E. cloaceae
8. C2
+gas +gas
+gas +gas
+gas Enterobacter aerogenes
E. cloaceae 9.
C3 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 10.
D1 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 11.
D2 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 12.
D3 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 13.
E1 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 14.
E2 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 15.
E3 +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
Catam: Glu = Glukosa; Lak = Laktosa; Mal = Maltosa; Man = Manitol; Suk = Sukrosa. +gas berarti bakteri dapat memfermentasi karbohidrat tersebut dan menghasilkan gas
Hasil uji fermentasi karbohidrat dari 5 sampel menunjukkan hasil fermentasi glukosa, laktosa, maltosa, mannitol, dan sukrosa positif disertai gas,
yang merupakan ciri dari bakteri Escherichia coli dan Enterobacter aerogenes Enterobacter cloaceae.
Untuk mengetahui hasil uji lebih lengkap maka dibuat tabel pada masing- masing kelompok sampel dan dilakukan penggabungan interpretasi dari hasil uji
MPN, uji IMViC, dan uji fermentasi karbohidrat yang terdapat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Interpretasi Bakteri Berdasarkan Hasil Uji MPN, IMViC, dan Fermentasi Karbohidrat
No. Nama
Sampel Uji MPN tahapan Uji Pelengkap
Gambaran Koloni IMViC
Uji Fermentasi Karbohidrat Interpretasi
Bakteri
I
MR VP
C
Glu Lak
Mal Man Suk
1. A1
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni mukoid, dan produksi asam
2. Koloni berwarna hitam dengan kilat logam
+m +
̶ +
+gas +gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 2.
A2 1. Koloni berwarna ungu kehitaman,
koloni mukoid kecil, dan produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan kilat
logam +m
+ ̶
̶ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 3.
A3 1. Koloni berwarna ungu kehitaman,
koloni mukoid, dan produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan kilat
logam +
+ ̶
̶ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli 4.
B1 Koloni berwarna pink, dan ada sedikit
produksi asam -m
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Enterobacter aerogenes E.
cloaceae
5. B2
Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni mukoid, dan produksi asam
-m ̶
̶ +
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. aerogenes E.
cloaceae 6.
B3 Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni
mukoid, dan produksi asam -m
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
E. aerogenes E. cloaceae
7. C1
Koloni berwarna pink, dan ada sedikit produksi asam
+ ̶
̶ ̶
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. aerogenes E.
cloaceae
8. C2
Koloni berwarna pink, dan ada sedikit produksi asam
-m ̶
̶ +
+gas +gas
+gas +gas
+gas E. aerogenes E.
cloaceae
Sambungan Tabel 4.7 9.
C3 Koloni berwarna hitam dengan kilat
logam +m
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
10. D1
Koloni berwarna hitam dengan kilat logam
+m ̶
̶ +
+gas +gas
+gas +gas
+gas Escherichia coli
11. D2
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni mukoid, dan produksi
asam 2. Koloni berwarna hitam dengan
kilat logam +m
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
12. D3
Koloni berwarna hitam dengan kilat logam
+m ̶
̶ +
+gas +gas
+gas +gas
+gas Escherichia coli
13. E1
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni kecil mukoid, dan
produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan
kilat logam +
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
14. E2
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni kecil mukoid, dan
produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan
kilat logam +
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
15. E3
1. Koloni berwarna ungu kehitaman, koloni kecil mukoid, dan
produksi asam 2. Koloni berwarna hitam dengan
kilat logam +
̶ ̶
+ +gas
+gas +gas
+gas +gas
Escherichia coli
Berdasarkan tabel 4.7, dari lima sampel susu segar yang mengandung bakteri koliform terdapat empat sampel susu segar yang mengandung bakteri
Escherichia coli sehingga bertentangan dengan SNI 7388-2009, yaitu dalam susu segar tidak boleh ada bakteri E. coli 3 MPNml, baik yang akan diproses lebih
lanjut ataupun dikonsumsi langsung. Sedangkan satu sampel yang tidak mengandung E. coli adalah sampel B tetapi terdapat bakteri koliform lain dengan
jumlah banyak 1100 MPNml, yang juga bertentangan dengan batas maksimum cemaran mikroba SNI 2009. Dengan demikian, lima sampel susu segar yang
diujikan tidak ada yang layak untuk dikonsumsi. Faktor-faktor yang menyebabkan empat sampel pada penelitian ini
mengandung E. coli disebabkan sanitasi peternakan yang buruk karena kandang sapi yang sempit dan terpencil di antara rumah warga yang menyebabkan tempat
pembuangan feses sapi tidak terlalu jauh dari kandang sapi, air di peternakan tersebut sudah tercemar E.coli, peralatan bekas pakai pemerahan hanya dicuci
dengan air yang belum tercemar ataupun sudah tercemar E. coli, payudara sapi hanya dicuci dengan air dari keran sehingga kemungkinan besar bakteri dari
feses ataupun kolon sapi masih menempel di payudara, sehingga susu yang diperah terkontaminasi dengan E. coli. Selain itu, bisa disebabkan oleh higienis
pemerah yang tidak dijaga seperti memakai baju khusus saat pemerahan dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memerah, dari sapi yang satu
ke sapi yang lain karena biasanya pemerah lebih sedikit daripada sapinya dalam satu peternakan. Faktor-faktor tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ngadiani dan Herlin S. 2003 yang menyatakan bahwa adanya hubungan antara adanya bakteri dengan sanitasi kandang sapi dan higienis pemerah.
25
Selain itu penelitian uji cemaran mikroba yang dilakukan Ratu dengan swab tangan pada pemerah di dua peternakan sapi perah di Bogor, salah satu sampel
dari peternakan sapi perah positif mengandung koliform dan E. coli O
157
:H
7
.
29
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anni K. dan Tanti A. 2013, pada 34 sampel susu segar yang diambil dari sentra peternakan
sapi perah di Bogor, sampel yang mengandung koliform lebih dari batas maksimum SNI adalah 33 sampel, dan 14 sampel mengandung E. coli melebihi
batas maksimum SNI.
27
Penelitian ini juga dilakukan oleh Ratu dkk. 2003 pada susu segar yang diambil dari PSP Peternakan Sapi Perah di Kukusan dan
Batutulis, Bogor, ternyata 11 dari 16 sampel tersebut terdapat koliform dan E. coli melebihi batas maksimum SNI.
29
Kedua penelitian terdahulu tersebut memberikan hasil yang sama walaupun di tempat dan waktu yang berbeda karena
susu sapi segar yang diujikan sama-sama sudah tercemar dengan feses sapi ataupun manusia ketika proses pemerahan susu sapi, akibat sanitasi kandang sapi
dan pemerah yang tidak terjaga dengan baik.