menyebar ke sel epitel monolayer HEp-2 . Infeksi bakteri ini menyebabkan
gangguan aktivitas
sukrase-isomaltase dan
dipeptidilpeptidase IV DPP4 pada brush border. Akibatnya terjadilah gangguan metabolisme glukosa pada usus halus yang
menyebabkan seseorang
menderita diare
dan gejala-gejala
gastrointestinal lain, bahkan dapat menyebabkan malnutrisi.
13
Gambar 2.4 Berbagai macam pathovar Escherichia coli yang menginfeksi usus
Sumber: Kaper, JB., JP. Nataro, HLT. Mobley. 2004.
Sedangkan, bila E. coli menginfeksi di luar usus dapat timbul penyakit-penyakit lain, yaitu:
1. Meningitis Merupakan penyebab utama meningitis pada bayi baru lahir
neonatal meningitis bersama bakteri Streptococcus grup B.
10,11
2. Pneumonia
Menjadi penyebab 50 pneumonia nosokomial primer di rumah sakit.
10
3. Infeksi saluran kemih Infeksi akibat E. coli pada saluran kemih ini dapat terjadi akibat
obstruksi saluran kemih ataupun refluks vesikoureter. Namun sering juga terjadi infeksi langsung dari pathovar UPEC
uropathogenis Escherichia
coli yang
melekatkan Pyelonephritis-associated-Pili
PAP ataupun
Nonfimbrial Adhesins NFA pada mukosa pelvis renalis. Serta adanya
produksi hemolisin HlyA. Infeksi ini dapat terjadi pada saluran kemih atas sistopielitis dan pielonefritis dan saluran kemih
bawah uretritis, sistitis, dan uretrosistitis.
12
4. Sepsis Menjadi 15 penyebab sepsis nosokomial. Sepsis dapat terjadi
akibat imunitas host yang tidak adekuat sehingga bakteri ini masuk ke peredaran darah dan menyebabkan sepsis. Bakteri ini
juga dapat menyebabkan sepsis pada neonatus yang kadar IgM- nya masih sedikit.
11,12
5. Infeksi lain Infeksi luka terutama luka di regio abdomen, infeksi di vesika
fellea, duktus biliaris, peritonitis, dan apendisitis.
10,12
2.1.2 Metode Most Probable Number MPN
MPN adalah prosedur untuk mengestimasi kepadatan populasi suatu mikroorganisme yang layak berada dalam suatu sampel uji. Hal ini
berdasarkan penerapan teori probabilitas munculnya jumlah positif dari pengenceran bertingkat serial dilution yang telah ditanamkan sampel
pada sejumlah tabung. Data yang didapat merupakan kisaran data kuantitatif
jumlah mikroorganisme
MPNml berdasarkan
data kualitatif hasil pertumbuhan mikroorganisme pada seri tabung yang
berisi medium cair spesifik. Nilai MPN ini berdasarkan perkiraan unit tumbuh Growth Units GU ataupun unit bentuk koloni Colony
Forming Units CFU. Hasilnya reliabel bila semua tabung dengan dilusi terendah positif sedangkan semua tabung dengan dilusi tertinggi
hasilnya negatif. Umumnya dilusi bertingkat yang digunakan adalah MPN seri 3 tabung gambar 2.5, 5 tabung, ataupun 10 tabung. Semakin
banyak jumlah tabung yang digunakan dalam satu seri, semakin menyempit pula batas kepercayaan MPN. Namun bagaimanapun, MPN
hanya berguna untuk penghitungan jumlah mikroorganisme yang rendah 100g dalam suatu bahan minuman ataupun makanan.
14,15
Gambar 2.5 Contoh MPN dengan pengenceran tiga kali yaitu 10
-1
, 10
-2
, dan 10
-3
. Masing-masing pengenceran dilakukan uji MPN dengan tiga tabung.
Sumber: Pradhika, Indra. 2011. MPN terdiri atas berbagai macam uji untuk mengkonfirmasi hasil
tabung yang positif. Uji ini terdiri atas uji penduga presumptive test, uji penegasan confirmed test, dan uji pelengkap completed test. Uji
penduga merupakan tahap awal untuk memperoleh kombinasi tabung positif. Media yang digunakan pada tahap ini untuk mendeteksi semua
koliform adalah Lactose Broth LB ataupun Lauryl Sulphate Tryptose Broth LSTB. Uji penegasan adalah tahap lanjut dari uji penduga untuk
memastikan hasil positif dari uji penduga tersebut. Adapun media yang
digunakan adalah Brilliant Green Lactose Broth BGLB untuk koliform dan spesifik untuk E. coli menggunakan media Escherichia
coli Broth EB. Uji pelengkap adalah tahap akhir dari rangkaian MPN dan umumnya hanya E. coli saja yang sampai tahap ini. Pada tahap ini,
hasil dari tabung positif dari BGLB ataupun EB akan diinokulasi pada media yang selektif untuk bakteri tersebut. Media untuk koliform adalah
Eosin Methylen Blue Agar EMBA atau Endo Agar. Untuk menginterpretasikan hasil yang positif pada uji penduga dan uji
peneguhan diamati dari timbulnya gas di dalam tabung durham yang berada di dalam tabung uji sampel. Kombinasi hasil yang positif dari uji
penduga dan uji peneguhan ini akan dicocokkan dengan tabel MPN sehingga didapatkan jumlah bakteri dalam satuan MPNml atau
MPNg.
14,15,16
2.1.3 Metode Identifikasi Bakteri Escherichia coli
2.1.3.1 Uji IMVIC
Merupakan metode untuk mendeteksi adanya bakteri famili Enterobacteriaceae. Terdiri atas uji Indole, Methyl-Red MR, Voges
Proskauer VP, dan Citrate. Adapun penjelasan mengenai uji ini adalah sebagai berikut:
15,16,17
1. Uji Indole Uji ini dilakukan untuk membedakan bakteri yang mampu
memproduksi indole pada pemecahan asam amino trypthopan di dalam media Tryptone ataupun media Sulfide-Indole-Motility
SIM. Hasilnya akan dideteksi dengan reagen Kovac yang hasilnya terlihat pada gambar 2.6. Warna merah pada lapisan
atas media bila hasil uji positif indole dan warna kuning bila hasil uji negatif indole.
Gambar 2.6 Hasil uji indole yang positif A dan negatif B
Sumber: Ghiri, Durba. 2015.
2. Uji Methyl-Red MR Uji yang digunakan untuk membedakan bakteri yang
mampu memproduksi asam dari proses fermentasi glukosa pada media Methyl Red-Voges Proskauer MR-VP broth yang
ditambahkan reagen Methyl Red sebagai indikator pH. Hasil akhirnya berupa penurunan pH yang merubah warna larutan
menjadi merah untuk hasil yang positif dan kuning untuk hasil yang negatif gambar 2.7.
Gambar 2.7 Hasil uji Methyl Red yang positif A dan
negatif B
Sumber: Ghiri, Durba. 2015.