Pewarnaan Gram Pemeriksaan Mikroskop

3.8 Manajemen Data

Data yang didapat dianalisis secara deskriptif dengan menghitung kuantitas bakteri Escherichia coli dan disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Data pada penelitian ini berupa variable deskriptif kategorik sehingga akan didapatkan jumlah bakteri Escherichia coli pada susu sapi segar dan susu sapi UHT. 41

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Bakteri pada Susu Sapi Segar

Langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan sampel susu sapi segar langsung dari kandangnya yang berada di Jalan Mampang Prapatan X, XI, XII, XIII, dan XIV pada saat waktu sapi baru diperah jam 04.00-06.30 atau 11.00-14.00 WIB. Semua sampel diambil dengan cara aseptik dimana para pemerah harus mencuci tangan dan membersihkan bagian puting sapi dengan air hangat. Kebanyakan pemerah di peternakan tempat pengambilan sampel hanya mencuci tangan dengan air dan tanpa sabun. Bagian payudara dan puting sapi juga hanya dicuci dengan air dari selang ataupun air dalam ember, bukan dengan air hangat 37°C sesuai landasan teori yang sudah dijabarkan. Pemerah juga tidak menggunakan pakaian khusus saat proses pemerahan susu sapi. Gambar 4.1 Pada gambar A menunjukkan proses pemerahan susu sapi oleh pemerah pada salah satu tempat pengambilan sampel. Gambar B menunjukkan tempat penyimpanan susu sapi segar yang akan dikirim. Pada gambar C menunjukkan pembungkusan susu sapi segar ke dalam plastik non-steril untuk dijual eceran. Susu yang diperah ditampung di dalam ember non-steril kemudian dimasukkan ke tempat penyimpanan susu berupa milkcan stainless untuk dikirim kepada pembeli yang memesan dalam jumlah banyak ataupun ke koperasi daerah A B C DKI Jakarta. Bila akan dijual dalam bentuk eceran, susu akan dituang ke dalam plastik bening non-steril. Peneliti membeli semua sampel dari susu yang disimpan dalam plastik non-steril tersebut kemudian disimpan dalam thermos bag untuk menyimpan susu dalam suhu dingin agar mutu susu terjaga hingga ke laboratorium mikrobiologi FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Dapat disimpulkan bahwa tahap pengambilan susu sapi segar pada penelitian ini tidak memakai prinsip steril sama sekali. Hal ini bisa dilihat pada gambar 4.1. Kemudian dilakukan uji MPN, dengan tahap pertama yaitu uji penduga menggunakan media Lactose Broth LB. Hasil dari tahap ini terlihat pada tabel 4.1 dan gambar 4.2. Tabel 4.1 Hasil Uji Penduga pada Sampel Susu Segar No. Nama Sampel LB 10 -1 LB 10 -2 LB 10 -3 Inte rpretasi MPN 1. Segar A 2 2 2 35 MPNml 2. Segar B 3 3 2 1100 MPNml 3. Segar C 2 2 1 28 MPNml 4. Segar D 3 3 3 1100 MPNml 5. Segar E 2 2 2 35 MPNml Catam: LB = Lactose Broth Gambar 4.2 Gambar A merupakan salah satu sampel susu segar sebelum diuji, sedangkan gambar B adalah hasil uji penduga sampel dengan hasil beberapa tabung menunjukkan positif bakteri koliform. Hasil uji penduga dari lima sampel susu sapi segar pada LB menunjukkan hasil tabung positif yang dibandingkan dengan kontrol positif maupun negatif. Sesuai dengan SNI 7388-2009 yang menetapkan batas maksimum Enterobacteriaceae di dalam susu sapi segar adalah 2 x 10 1 MPNml, artinya lima sampel tersebut melebihi batas maksimum dalam SNI tersebut. Sampel D