Uji Fermentasi Karbohidrat Uji Gula-gula

Gambar 2.11 Contoh uji fermentasi karbohidrat yang digunakan pada bakteri Enterobakter Kapas kuning=glukosa; kapas ungu=laktosa; kapas merah=maltosa; kapas hijau=manitol; kapas biru=sukrosa. Gambar A adalah media yang baru diinokulasikan bakteri Enterobakter namun belum menunjukkan hasil. Gambar B adalah media yang sudah diinokulasikan bakteri Enterobakter dengan hasil positif. Sumber: Dokumentasi pribadi. 2015.

2.1.4 Susu

Susu merupakan produk hewani yang mengandung berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Secara definisi, susu adalah hasil ekskresi kelenjar susu yang dihasilkan ketika sedang menyusui, contohnya seperti pada sapi. 7 Susu terbagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu menurut kandungan lemaknya dan berdasar cara pengolahannya. Susu menurut kandungan lemaknya terbagi atas whole milk, skimmed-milk, semi-skimmed milk, low-fat milk dan standardized milk. Menurut cara pengolahannya, susu terbagi atas susu pasteurisasi, susu steril, susu extended shelf-life ESL dan susu ultra-high- temperature UHT. 3 Susu merupakan bahan makanan yang hampir sempurna dilihat dari kandungan gizi yang ada di dalamnya. 7 Selain air, susu mengandung makronutrien dan mikronutrien yang bermacam-macam di dalamnya. Makronutrien dalam susu yaitu protein, lemak, dan karbohidratnya berupa laktosa. Mikronutrien yang ada dalam susu terdiri dari hampir semua mineral dan vitamin. Mineral yang ada dalam susu yaitu kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potassium, sodium, zink, tembaga, selenium dan mangan. Vitamin yang ada dalam susu yaitu retinol, karoten, vitamin A, vitamin E, dan thiamin. Hanya saja, jumlah komposisi nutrisi pada susu tiap mamalia berbeda-beda. Laktosa dikenal sebagai gula susu karena merupakan satu-satunya bagian dari karbohidrat yang ada dalam susu. Laktosa adalah disakarida yang terbentuk dari dua gugus gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa. Di dalam tubuh manusia, laktosa akan dipecah oleh enzim laktase sebelum diabsorbsi oleh usus halus. Bila laktosa yang masuk melebihi kadar yang dicerna enzim, laktosa akan difermentasikan di kolon oleh bakteri flora normal. Tidak semua bakteri dapat mefermentasikan laktosa, hanya sebagian dari bakteri Enterobakter saja yang bisa mefermentasikan laktosa. Salah satu bakteri pefermentasi laktosa yang sudah kita kenal adalah bakteri Escherichia coli. 7,20

2.1.4.1 Susu Sapi Segar

Susu sapi segar adalah cairan yang berasal dari ambing kelenjar payudara sapi sehat dan bersih, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun kecuali pendinginan. Susu ini biasanya akan dimasak sampai mendidih terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. 5 Susu sapi segar diambil dari ambing sapi dengan cara diperah. Sapi harus dimandikan terlebih dahulu terutama bagian ambingnya, lalu dilap dengan air hangat 37°C agar tidak tercemar oleh bakteri dan merangsang keluarnya susu dari kelenjar susu. Setelah itu ambing sapi dioleskan dengan vaseline agar tidak lecet. Pemerahan dilakukan dengan cara menggunakan kelima jari tangan tanpa dipijit ataupun ditarik. Pemerahan harus dilakukan sampai susu yang keluar habis agar kelenjar-kelenjar susu dapat terangsang untuk memproduksi susu kembali. Untuk menghindari kemungkinan adanya mastitis, pada pemerahan pertama dan kedua air susu ditampung dalam cangkir yang ditutup dengan kain hitam, kemudian dilihat apakah susu bercampur dengan darah ataupun nanah. Bila benar terjangkit mastitis pemerahan harus segera dihentikan, bila tidak pemerahan bisa dilanjutkan. Susu yang sudah diperah segera disaring dengan kain nilon yang halus. Setelah pemerahan, puting ambing sapi dibilas dengan air hangat yang bersih lalu dicelup dengan larutan biocid. 21 Ilustrasi dari teknik pemerahan sapi ini dapat dilihat pada gambar 2.12. Gambar 2.12 Ilustrasi cara pemerahan susu sapi secara tradisional. Sumber: Rahayu, Sri. 2012. Saat memerah susu, kebersihan kandang, alat-alat pemerahan, dan petugas pemerah sangat diperhatikan. Petugas pemerah diwajibkan memakai pakaian khusus yang bersih. Alat-alat pemerahan seperti ember penampung dan saringan susu juga harus dibersihkan dahulu sebelum permerahan dilakukan. Dengan demikian higienitas susu dapat lebih terjaga. Pemerahan sapi dilakukan dengan selang waktu tertentu agar dapat menstimulasi sapi untuk terus memproduksi susu. Selang pemerahan setiap 10, 12, atau 14 jam, dan selang pemerahan harus seragam. Prinsipnya, semakin lama selang pemerahan, semakin turun produksi susu yang dihasilkan. Waktu untuk memerah sapi yaitu pagi sekitar jam lima sampai enam, dan sore sekitar jam tiga hingga jam empat. 21 Gambar 2.13 Gambar A merupakan mesin pemerah sapi portable dan gambar B merupakan mesin pemerah sapi permanen. Sumber: Delaval Indonesia, 2013. Saat ini, cara pemerahan susu sapi tradisional sudah mulai ditinggalkan dan beralih ke cara pemerahan modern. Cara ini dilakukan dengan menggunakan mesin pemerah susu sapi yang menggunakan metode pengisapan. Mesin ini menghasilkan susu lebih banyak karena tidak bergantung dengan tenaga manusia saat proses pemerahan sapi. Selain itu, dengan menggunakan mesin dapat menekan jumlah total bakteri hingga 75. 22 Terdapat dua jenis mesin pemerah susu sapi, yaitu mesin pemerah susu sapi portable dan A B