Uji IMVIC Metode Identifikasi Bakteri Escherichia coli

Gambar 2.9 Hasil uji Citrate yang negatif A dan positif B Sumber: Hanson. 2009. Dengan mengetahui hasil kombinasi dari uji IMViC, kita dapat menentukan spesies dari bakteri yang diduga bagian dari koliform. Interpretasi dari kombinasi uji IMViC tersebut tercantum pada tabel 2.2. Tabel 2.2 Interpretasi Spesies Bakteri Berdasar Hasil Uji IMViC Spesies Indole Methyl Red Voges- Proskauer Citrate Escherichia coli + + ̶ ̶ Shigella spp. ̶ + ̶ ̶ Salmonella spp. ̶ + ̶ + Klebsiella spp. ̶ ̶ + + Proteus vulgaris + + ̶ ̶ Proteus mirabillis ̶ + ̶ + Citrobacter freundeii ̶ + ̶ + Enterobacter aerogenes ̶ ̶ + + Catam: Tanda + artinya adalah positif, sedangkan tanda – artinya adalah negatif. Kombinasi dari keempat uji ini menginterpretasikan ke salah satu bakteri yang tercantum. Sumber: Ananthanarayan dan Paniker. 2005.

2.1.3.2 Uji Fermentasi Karbohidrat Uji Gula-gula

Uji fermentasi karbohidrat merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui cara yang digunakan bakteri dalam memetabolisme karbohidrat. Bakteri mempunyai dua cara dalam memetabolisme karbohidrat, yaitu secara oksidatif ataupun dengan fermentasi. Cara oksidatif membutuhkan oksigen sehingga bakteri yang memetabolisme karbohidrat secara oksidatif adalah jenis bakteri aerob. Bakteri anaerob akan cenderung melakukan cara fermentasi karena cara ini tidak menggunakan oksigen. 18,19 Produk akhir dari fermentasi karbohidrat ditentukan berdasarkan organisme yang terlibat dalam reaksi fermentasi, susbtrat yang difermentasikan, enzim yang terlibat, dan faktor lingkungan seperti temperatur dan pH. Secara umum produk akhir dari fermentasi bakteri adalah asam laktat, asam format, asam asetat, asam butarat, aseton, karbon dioksida, butil-alkohol, etil- alkohol, dan hidrogen. Reaksi fermentasi dideteksi oleh perubahan warna sebagai indikator pH yang terjadi ketika terbentuknya produk asam. Pada uji ini digunakan karbohidrat gugus sederhana pada medium basal yang mengandung indikator pH. Karena pada media ini terdapat pepton yang akan digunakan bakteri untuk beralkalinisasi terhadap produk akhir metabolisme karbohidrat, maka perubahan pH hanya akan terjadi ketika terdapat asam pada hasil akhir fermentasi karbohidrat. 18 Pada dasarnya, larutan pada uji fermentasi karbohidrat yang digunakan berwarna ungu. Ketika terdapat perubahan pH akibat adanya asam, larutan akan berubah warna menjadi kuning. Selain itu, dalam uji ini terdapat tabung Durham sehingga pada uji ini bisa melihat apakah bakteri yang diuji memproduksi gas ataupun tidak, seperti pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Contoh hasil uji fermentasi karbohidrat: A media yang belum diinokulasi; B media yang diinokulasi E. coli dengan hasil positif disertai gas; C media yang diinokulasi Shigella sonnei dengan hasil positif; D media yang diinokulasi Pseudomonas aeruginosa dengan hasil negatif. Sumber: Reiner, Karen. 2012. Karbohidrat gugus sederhana yang paling umum digunakan dalam uji fermentasi karbohidrat adalah glukosa. Tetapi sering juga ditemani dengan karbohidrat lain seperti galaktosa, fruktosa, laktosa, maltosa, sukrosa, dan manitol. Semua bakteri Enterobakter meragi glukosa dengan atau tanpa gas. 19 Namun untuk karbohidrat jenis lain, hasilnya berbeda-beda sehingga interpretasi kombinasi dari uji fermentasi karbohidrat ini dapat menentukan spesies spesifik pada bakteri Enterobakter, seperti pada gambar 2.11. Gambar 2.11 Contoh uji fermentasi karbohidrat yang digunakan pada bakteri Enterobakter Kapas kuning=glukosa; kapas ungu=laktosa; kapas merah=maltosa; kapas hijau=manitol; kapas biru=sukrosa. Gambar A adalah media yang baru diinokulasikan bakteri Enterobakter namun belum menunjukkan hasil. Gambar B adalah media yang sudah diinokulasikan bakteri Enterobakter dengan hasil positif. Sumber: Dokumentasi pribadi. 2015.

2.1.4 Susu

Susu merupakan produk hewani yang mengandung berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Secara definisi, susu adalah hasil ekskresi kelenjar susu yang dihasilkan ketika sedang menyusui, contohnya seperti pada sapi. 7 Susu terbagi dalam beberapa klasifikasi, yaitu menurut kandungan lemaknya dan berdasar cara pengolahannya. Susu menurut kandungan lemaknya terbagi atas whole milk, skimmed-milk, semi-skimmed milk, low-fat milk dan standardized milk. Menurut cara pengolahannya, susu terbagi atas susu pasteurisasi, susu steril, susu extended shelf-life ESL dan susu ultra-high- temperature UHT. 3