Meneladani Kegigihan Perjuangan Kaum Meneladani Perilaku Tolong-menolong Kaum

Pendidikan Agama Islam Kelas VI 106 Meneladani kegigihan perjuangan kaum Muhajirin dalam kehidupan sehari- hari di lingkungan peserta didik dapat dilakukan antara lain dengan giat menuntut ilmu. Karena kita tidak lagi menghadapi ancaman yang dihadapi kaum Muhajirin seperti pada zaman dahulu. Kaum Muhajirin adalah mereka yang giat menuntut ilmu, mempelajari dan mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari.

1. Rajin Belajar

Rajin belajar berarti bersungguh-sungguh dalam setiap belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Rasulullah saw. bersabda, bahwa belajar itu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Rasulullah bersabda : ‘An anasibni m±likin q±la: q±la rasÀlull±h ¡allall±hu ‘alaihi wa sallama ¯alabul ‘ilmi far³«atun ‘al± kulli muslimin Artinya: Dari Anas bin Malik berkata, Rasulullah saw bersabda, “Mencari ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim.” H.R. Ibnu Majah No. 220 Gambar: 9.1. Suasana menuntut ilmu pengetahuan di sekolah Rajin belajar saja memang belum cukup. Rajin belajar itu harus diikuti dengan sikap perilaku yang gigih dan ulet. Yang dimaksud dengan gigih adalah tak kenal lelah dan tidak mudah putus asa dalam belajar. Kegigihan dan keuletan dalam belajar seseorang dapat diketahui dari ketekunan ia dalam membaca, menghafal, dan menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran 9. Perilaku Kaum Muhajirin dan Ansar 107 Jadi, semakin rajin dan gigih seseorang dalam belajar, maka semakin besar keberhasilannya. Keberhasilan biasanya diperoleh seseorang dengan rajin belajar. Sedangkan kegagalan pada umumnya akibat kemalasan seseorang dalam belajar.

2. Manfaat Belajar

Manfaat rajin belajar sesungguhnya banyak sekali, salah satunya adalah kunci keberhasilan seseorang. Pepatah mengatakan bahwa rajin pangkal pandai, artinya seseorang yang rajin belajar akan menjadi pandai. Sebagai pelajar muslim atau muslimah, bila ingin berhasil dan sukses, hendaklah rajin belajar. Di samping rajin berdoa kepada Allah agar diberi kemudahan dalam meraih cita-cita. Rasulullah saw. mengajarkan doanya sebagai berikut. All±humma anfa’n± bima ‘allamtan±, wa’allimn± m± yanfa’un±, wazidn± ‘ilman n±fi’an. Innaka antal ‘al³mul khab³ru Artinya: Ya Allah jadikanlah kemanfaatan dengan apa-apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, ajarkanlah kami segala hal yang bermanfaat bagi kami, dan tambahkanlah kami ilmu yang bermanfaat. Sesungguhnya Engkau adalah Zat yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

B. Meneladani Perilaku Tolong-menolong Kaum

B. Meneladani Perilaku Tolong-menolong Kaum Ansar

Ansar Ansar artinya penolong. Yakni orang-orang yang menerima hijrah Nabi Muhammad saw. dan para sahabatnya serta menolong mereka. Kaum Ansar yang ada di Madinah juga merupakan sahabat yang setia kepada Nabi Muhammad saw. Kehidupan kaum Muhajirin dan Ansar terpadu dalam satu ikatan persaudaraan yang erat. Dengan persaudaraan itu dapat memperkuat barisan Islam untuk mempertahankan keyakinan dan perkembangan Islam. Pada saat kaum muslimin Mekah berhijrah ke Madinah banyak yang menderita, karena harta dan kekayaan mereka ditinggalkan di Mekah. Mereka hanya membawa agama dan keyakinan yang dianutnya. Menghadapi kenyataan tersebut Rasulullah saw. berupaya untuk mempersatukan keduanya. Dengan tujuan, agar mereka bisa hidup saling tolong menolong. Di antara kaum Muhajirin dan Ansar yang dipersaudarakan, yaitu: 1. Abu Bakar As-Sidiq dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid. 2. Umar bin Kha¯¯ab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. 3. Ja’far bin Abi Talib dipersaudarakan dengan Mu’az bin Jabal. Pendidikan Agama Islam Kelas VI 108 Masing-masing keluarga mempunyai pertalian yang erat dengan keluarga yang lain karena adanya ikatan persaudaraan yang diperintahkan Rasulullah saw. Mereka saling menghormati dan saling menolong. Dengan adanya persaudaraan seperti itu berarti telah tercipta suatu persatuan yang berdasarkan agama sebagai pengganti persaudaraan yang berasal kesukuan seperti yang banyak terjadi sebelumnya. Kemudian apakah yang dimaksud dengan tolong menolong itu?

1. Tolong- menolong

Tolong artinya minta bantuan. Menolong berarti memberi bantuan kepada orang lain untuk meringankan beban penderitaan dan kesukaran. Tolong-menolong berarti saling membantu. Tolong-menolong yang dilakukan Nabi Muhammad saw. di Madinah seperti gotong-royong membangun masjid Quba. Kaum Ansar menolong kaum Muhajirin dengan memberi tempat tinggal, pakaian, maupun keperluan hidupan yang lain. Adapun bentuk tolong-menolong tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari dapat diwujudkan antara sebagai berikut. a. Menolong orang yang mendapat musibah, seperti rumahnya terbakar, kebanjiran, atau kecelakaan; b. Menyantuni orang miskin dan anak yatim; c. Menolong teman yang tidak mampu untuk melanjutkan sekolah; d. Memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan; dan e. Memberikan infak untuk pembangunan masjid maupun sekolah. Gambar: 9.2. Menolong teman yang terjatuh dari sepeda termasuk perilaku terpuji Tolong-menolong merupakan perilaku terpuji. Dalam Islam, tolong-menolong sangat dianjurkan dalam kebaikan dan takwa, namun tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan dilarang oleh ajaran Islam. Allah berfirman: