Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial Menjalin Ukhuwah Islamiyah

Pendidikan Agama Islam Kelas VI 98 Dalam persaudaraan seperti itu, kalangan Ansar memperlihatkan sikap lemah lembut terhadap kaum Muhajirin. Sikap golongan Ansar itu digambarkan oleh Al-Qur’an dengan firman-Nya: Wal-la©³na tabawwa’ud-d±ra wal-³m±na min qablihim yu¥ibbÀna man h±jara ilaihim wa l± yajidÀna f³ ¡udÀrihim ¥±jatam mimm± ÀtÀ wa yu’£irÀna ‘al± anfusihim wa lau k±na bihim kha¡±¡ahtun, wa may yÀqa syu¥¥a nafsih³ fa ul±’ika humul-mufli¥Àna. Artinya: “Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman Ansar sebelum kedatangan mereka Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka orang Muhajirin; dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin, atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Q.S. Al-Hasyr59: 9. Persaudaraan ini merupakan langkah awal untuk menerapkan prinsip kemasyarakatan. Pertalian persaudaraan ini merupakan faktor sangat penting bagi kemajuan masyarakat, terutama pada masa kritis.

4. Membuat Perjanjian dengan Pihak Non-Muslim

Di kota Madinah yang subur, yang banyak kebun kurma dan anggur, terdapat dua kabilah besar yang saling bermusuhan yaitu suku Aus dan Khazraj. Setelah Rasulullah saw. hijrah, di Madinah terpecah menjadi tiga golongan, yaitu: a. Yahudi Bani Nadir dan Bani Quraizah b. Bangsa Arab yang belum menganut Islam c. Kaum Muslimin kaum Mujahirin dan Ansar Di kota Madinah inilah, Rasulullah saw. berupaya untuk menciptakan situasi dan suasana yang damai dan saling bermusuhan. Rasulullah saw. juga menginginkan suasana saling tolong menolong, saling membantu, saling menghormati antar suku dan golongan. Pelajaran 8. Kisah Kaum Muhajirin dan Ansar 99 Untuk mencapai tujuan tersebut, Rasulullah saw. mengadakan suatu ikatan perjanjian antara kaum muslimin dan pihak non-muslim yang disebut dengan nama Piagam Madinah. Adapun isi Piagam Madinah secara ringkas sebagai berikut: a. Bahwa orang-orang Islam dan orang Yahudi harus hidup sebagai satu bangsa; b. Kedua belah pihak orang-orang Islam dan Yahudi bebas menjalankan agamanya masing-masing dan tidak saling menganggu; c. Bila salah satu pihak ada yang diserang musuh, kedua belah pihak harus saling membantu dan melawannya; d. Bila kota Madinah diserang musuh, kedua belah pihak wajib mengamankan dan mempertahankan; e. Jika sewaktu-waktu timbul perselisihan, maka Nabi Muhammad saw. yang menjadi hakim untuk mendamaikannya.

5. Fathu Mekah

Fathu Mekah adalah kemenangan Rasulullah atas kota Mekah. Pintu kemenangan itu diraih atas kerja sama Nabi Muhammad saw. dengan kaum Muhajirin dan Ansar untuk menaklukkan kota Mekah. Pada tanggal 10 Rama«an tahun 8 Hijriah, Nabi Muhammad saw. beserta 10.000 orang menuju kota Mekah. Mendengar itu kaum Quraisy ketakutan dan putus asa. Abu Sufyan gemetar mendengar kedatangan Nabi Muhammad saw. bersama pasukannya. Berdasarkan penuturan beberapa orang kepercayaan Abu Sufyan, semakin kuat dugaannya, bahwa Nabi Muhammad saw. pasti akan menyerang kaum Quraisy. Akhirnya, Abu Sufyan segera menemuai Rasulullah saw. di luar kota Mekah untuk menyerahkan diri dan masuk Islam. Dengan Islamnya Abu Sufyan, Rasulullah tidak banyak mengalami hambatan yang berarti. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. menyerukan kepada orang-orang Quraisy sebagai berikut. a. Siapa saja yang meletakkan senjata; b. Siapa saja yang berlindung di Masjidil Haram, dan c. Siapa saja yang berlindung di rumah Abu Sufyan, maka akan selamat. Setelah kota Mekah jatuh ke tangan kaum muslimin tanpa melalui pertumpahan darah, kaum muslimin lalu membersihkan seluruh patung yang ada di sekeliling Kakbah dan kemudian melakukan tawaf. Pada saat itulah, Allah menolong kaum muslimin. Mereka berbondong-bondong masuk agama Islam. Diskusikan dengan temanmu perjuangan kaum Ansar. Kemudian tulislah dalam buku tugasmu perjuangan kaum Ansar