Pelajaran 8. Kisah Kaum Muhajirin dan Ansar
97
2. Meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi dan sosial
Di Madinah, Nabi Muhammad saw. segera meletakkan dasar kehidupan yang kokoh bagi pembentukan suatu masyarakat baru. Di samping kaum Muhajirin dan
Ansar, modal utama Nabi Muhammad saw. adalah Islam yang bersumber pada wahyu Al-Qur’an.
Dalam Al-Qur’an terkandung ajaran akidah yang tinggi dan sempurna yang mampu menyatukan umat manusia di bawah satu bendera, menggerakkan hati
manusia untuk bertindak, dan membuat hati mereka menjadi aman dan tenteram. Syariat yang sempurna mengatur hak dan kewajiban manusia, undang-undang
moral yang dapat mencegah orang dari konflik berkepanjangan serta penindasan manusia atas manusia, dan jaminan keselamatan jiwa dan harta manusia.
3. Menjalin Ukhuwah Islamiyah
Setelah mendirikan masjid, Nabi saw. bermusyawarah dengan Abu Bakar dan Umar untuk menyusun barisan kaum muslim serta mempererat persatuan mereka.
Sebenarnya kaum Muhajirin dan kaum Ansar sejak pertama sudah menunjukkan solidaritas yang kuat. Namun, di dalam diri Nabi Muhammad saw. masih terdapat
kekhawatiran jika suatu saat permusuhan lama di kalangan mereka akan kembali timbul.
Gambar: 8.1 Persaudaraan kaum Muhajirin dan Ansar atas dasar iman
Nabi Muhammad saw. sendiri bersaudara dengan Ali bin Abi Talib; Hamzah paman Nabi saw. bersaudara dengan Zaid bekas budaknya; Abu Bakar dengan
Kharijah bin Zaid; Umar bin Kha¯¯ab dengan Itban bin Malik Al-Khazraji; dan Ja’far bin Abi Talib dengan Mu’az bin Jabal.
Pendidikan Agama Islam Kelas VI
98
Dalam persaudaraan seperti itu, kalangan Ansar memperlihatkan sikap lemah lembut terhadap kaum Muhajirin. Sikap golongan Ansar itu digambarkan oleh
Al-Qur’an dengan firman-Nya:
Wal-la©³na tabawwa’ud-d±ra wal-³m±na min qablihim yu¥ibbÀna man h±jara ilaihim wa l± yajidÀna f³ ¡udÀrihim ¥±jatam mimm± ÀtÀ wa yu’£irÀna ‘al± anfusihim wa lau k±na
bihim kha¡±¡ahtun, wa may yÀqa syu¥¥a nafsih³ fa ul±’ika humul-mufli¥Àna.
Artinya:
“Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman Ansar sebelum kedatangan mereka
Muhajirin, mereka mencintai orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka tiada menaruh keinginan dalam hati
mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka orang Muhajirin; dan mereka mengutamakan orang-orang Muhajirin, atas diri mereka sendiri,
sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” Q.S. Al-Hasyr59: 9.
Persaudaraan ini merupakan langkah awal untuk menerapkan prinsip kemasyarakatan. Pertalian persaudaraan ini merupakan faktor sangat penting bagi
kemajuan masyarakat, terutama pada masa kritis.
4. Membuat Perjanjian dengan Pihak Non-Muslim
Di kota Madinah yang subur, yang banyak kebun kurma dan anggur, terdapat dua kabilah besar yang saling bermusuhan yaitu suku Aus dan Khazraj. Setelah
Rasulullah saw. hijrah, di Madinah terpecah menjadi tiga golongan, yaitu: a. Yahudi Bani Nadir dan Bani Quraizah
b. Bangsa Arab yang belum menganut Islam c. Kaum Muslimin kaum Mujahirin dan Ansar
Di kota Madinah inilah, Rasulullah saw. berupaya untuk menciptakan situasi dan suasana yang damai dan saling bermusuhan. Rasulullah saw. juga menginginkan suasana
saling tolong menolong, saling membantu, saling menghormati antar suku dan golongan.