Pendidikan Agama Islam Kelas VI
54
Mayoritas ulama berpendapat, bahwa melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid lebih utama daripada dikerjakan sendirian di rumah. Hal ini
berdasarkan perbuatan khalifah Umar bin Kha¯¯ab. Salat tarawih secara berjamaah, sesungguhnya juga pernah dilakukan oleh
Rasulullah saw. Karena beliau khawatir salat tarawih dianggap wajib, maka Rasulullah saw. melakukan berjamaah dengan kaum muslimin hanya beberapa
malam saja. Selebihnya beliau mengerjakan secara terpisah.
Ditinjau dari segi hikmahnya, salat tarawih berjamaah di masjid mengandung nilai-nilai yang mendasar bagi syiar Islam.
2. Jumlah Rakaat Salat Tarawih
Jumlah rakaat salat tarawih dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu 8 rakaat ditambah witir, 20 rakaat ditambah witir, dan 36 rakaat ditambah witir.
a. Delapan Rakaat Ditambah Witir
Menurut riwayat ahli hadis, Rasulullah saw. salat tarawih di masjid bersama para sahabatnya, tiga kali selama hidupnya, yaitu pada tanggal 23, 25 dan 27
Rama«an. Sesudah itu beliau tidak salat tarawih berjamaah lagi, karena beliau takut salat tarawih dijadikan wajib atas mereka di kemudian hari.
Adapun jumlah rakaat yang beliau kerjakan pada waktu itu adalah 8 rakaat dan ditambah dengan witir. Hal itu sesuai dengan sabda Rasulullah saw. berikut:
’An j±birin annahu ¡allall±hu ’alaihi wa sallama ¡alla bihim £am±na raka’±tin ¡umma autara
Artinya:
Dari Jabir, ”Sesungguhnya Nabi saw. telah salat bersama-sama mereka delapan rakaat, kemudian beliau salat witir.” H.R. Ibnu Hibban: I : 293
b. Dua Puluh Rakaat Ditambah Witir
Salat tarawih 20 rakaat dikerjakan oleh Umar bin Kha¯¯ab dan diikuti oleh para sahabat lainnya. Adapun para sahabat yang ikut, termasuk mereka yang terkemuka
tidak membantah jumlah rakaat itu. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa orang yang melaksanakan salat
tarawih 20 rakaat dan ditambah witir adalah mencontoh perbuatan Umar bin Kha¯¯ab.
Seorang sahabat Nabi saw. bernama Zayid bin Ruman berkata dalam riwayatnya sebagai berikut.
Pelajaran 5. Ibadah pada Bulan Ramadan .
55
‘An yaz³dabni rÀm±na annahu q±la k±nan-n±su yaqÀmÀna f³ zam±ni ‘umarabnil- kha¯¯±bi f³ rama«±na bi-£al±£in wa ‘isyir³na rak’atan
Artinya:
Dari Zayid bin Ruman, sesungguhnya dia berkata, “Saya bertemu mereka para sahabat Nabi saw. di dalam bulan Rama«an, pada zaman Umar bin Kha¯¯ab
mereka salat 23 rakaat.” H.R. Malik No. 380
Gambar: 5.1. Salat tarawih dikerjakan berjamaah sebagai syiar Islam
c. Tiga Puluh Enam Rakaat Ditambah Witir
Pada masa Bani Umayyah, yakni pada masa khalifah Umar bin Abdul Aziz jumlah rakaat salat tarawih dikerjakan dengan 36 rakaat ditambah dengan witir.
Bilamana sekarang ini kita temukan pelaksanaan salat tarawih 36 ditambah witir berarti mengikuti perbuatan khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Ada beberapa cara melaksanakan salat tarawih, ada yang 8 rakaat ditambah witir, ada yang 20 rakaat ditambah witir, dan 36 rakaat ditambah witir, silakan
pilih mana saja yang disukai. Gerakan dan bacaan salat tarawih sama dengan salat fardu, hanya niatnya saja yang berbeda.