Perilaku Dengki Abu Lahab

Pendidikan Agama Islam Kelas VI 44 Perilaku dengki dapat menghilangkan kebaikan, laksana api memakan kayu bakar. Nabi Muhammad saw. bersabda: ‘An ab³ hurairata annan-nabiyya ¡allall±hu ‘alaihi wa sallama q±la: Iyy±kum wal ¥asada fainnal ¥asada ya’kulul-¥asan±ti kam± ta’kulun-n±rul-¥a¯aba Artinya: Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Nabi saw bersabda, “Takutlah kamu terhadap sifat dengki. Sesungguhnya dengki itu membakar kebaikan laksana api membakar kayu bakar.” HR. Abu Dawud No. 4257. Adapun bahaya perilaku dengki antara lain adalah: a. Bisa menimbulkan sikap, sifat, dan tingkah laku yang hina. b. Bisa menimbulkan sikap permusuhan, tidak mempedulikan saudara. c. Dibenci Allah dan rasul-Nya serta orang banyak. d. Bisa menimbulkan perasaan dendam kesumat. e. Bisa menghilangkan atau menghapus segala amal kebaikan.

2. Perilaku Dengki Abu Jahal

Sebagaimana yang telah kita pelajari pada pelajaran yang lalu, bahwa Abu Jahal adalah seorang yang paling keras melancarkan permusuhannya terhadap Rasulullah. Ia banyak menganiaya dan menyiksa kaum muslimin. Hal itu dilakukan oleh Abu Jahal, lantaran dia dengki kepada Nabi Muhammad sebagai pembawa risalah kenabian yang terakhir. Allah berfirman dalam Surah Muhammad ayat 29: Am ¥asibal-la©³na f³ qulÀbihim mara«un allay-yukhrijall±hu a«g±nahum Artinya: Atau apakah orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya mengira, bahwa Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka. Q.S. Muhammad47: 29. Kedengkian Abu Jahal kepada Nabi Muhammad justru membuat dirinya celaka. Sebab dengki itu dapat menghilangkan kebaikan bagaikan gunting yang mencukur kebaikan. Rasulullah saw. bersabda: Pelajaran 4. Menghindari Perilaku Tercela 45 ’Aniz-zubairibnil-‘aww±mi ra«iyall±hu ‘an-hu q±la: q±la rasÀlull±hi ¡allall±hu ‘alaihi wa sallama dabba ilaikum d±’ul-umami qablakum: al-¥asadu wal-bag«±’u, wal-bag«±’u ¥iyal-¥±liqatu ¥±liqatud-d³ni l± ¥±liqatusy-sya’ri Artinya: Dari Zubair bin Awwam r.a. berkata, Rasulullah saw bersabda, “Telah merata kepada kamu penyakit umat sebelum kamu, yaitu dengki dan marah. Dan marah itu bagaikan gunting yang mencukur agama, tidak mencukur rambut.” HR. Ahmad No. 1338 dan Tirmizi No. 2434. Berdasarkan hadis di atas kita harus menjauhi perilaku dengki, sebagaimana perilaku Abu Lahab dan Abu Jahal. Sebab kedengkian Abu Lahab dan Abu Jahal, paman Rasulullah itu telah menjerumuskan mereka ke dalam kerugian yang besar, yaitu rugi di dunia dan di akhirat kelak.

B. Menghindari Perilaku Bohong Seperti

B. Menghindari Perilaku Bohong Seperti Musailamah Al-Ka©ab

Musailamah Al-Ka©ab Musailamah Al-Ka©ab dikenal dengan nabi palsu dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai seorang yang pembohong besar, sehingga dijuluki Al-Ka©ab artinya pembohong kelas berat. Bohong berarti memberi kabar yang tidak benar. Kalau orang sudah berani memberi kabar bohong tentang Rasulullah, maka ia dikategorikan telah keluar dari Islam. Begitupun yang terjadi pada diri Musailamah Al-Ka©ab. Pada masa khalifah Abu Bakar, usaha yang paling berat adalah memberantas orang-orang murtad, memberantas para pendusta, nabi palsu, termasuk Musailamah Al-Ka©ab. Suka bohong akan menghilangkan rasa kepercayaan, yang berarti akan menghilangkan kepercayaan suatu bangsa. Berbohong adalah karakter orang munafik. Rasulullah saw. bersabda: