Fungsi dan Komponen Lembaga Sosial

44

c. Fungsi dan Komponen Lembaga Sosial

Lembaga sosial dibentuk untuk mengendalikan manusia agar tidak melanggar nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku di dalam masyarakat. Ada beberapa macam fungsi lembaga sosial Menurut Anwar dan Adang 2013: 204 sebagai berikut. 1 Fungsi lembaga sosial bagi individu secara individual a Mengatur diri manusia agar bersih dari sifat atau perasaan iri, dengki, benci, dan hal-hal yang menyangkut kesucian hati nurani. b Mengatur perilaku masyarakat agar tercipta keselarasan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum, manusia diharapkan dapat berbuat sopan dan santun terhapap orang lain agar tercipta suatu kedamaian dan kerukunan. Berdasarkan fungsi individual di atas dapat dikatakan bahwa lembaga sosial tidak saja bertujuan untuk menciptakan suatu ketertiban sosial tetapi juga menciptakan suatu keselarasan antara ketertiban dan jaminan keamanan bagi masyarakat. 2 Fungsi pokok dalam kehidupan masyarakat a Sebagai pedoman untuk masyarakat tentang cara bersikap dan berperilaku dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. b Sebagai pertahanan dan penangkal dalam melestarikan keutuhan masyarakat. 45 c Sebagai pedoman untuk masyarakat dalam usaha memelihara ketertiban dan untuk memberantas segala perilaku anggota masyarakat yang menyimpang self control. 3 Fungsi lembaga sosial sebagai pedoman a Pedoman untuk mengatur kebutuhan kehidupan yang bersifat kekerabatan. b Pedoman untuk mengatur setiap mata pencahariaan. c Pedoman untuk mengatur kebutuhan akan kesehatan atau keselamatan. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto dalam Anwar dan Andang lembaga kemasyarakatan mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut. 1. Memberi pedoman kepada masyarakat terkait tentang tingkah laku, cara bersikap dalam menghadapi masalah dalam masyarakat terutama mengenai pemenuhan kebutuhan. 2. Menjaga keutuhan dari masyarakat. 3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Dilihat dari beberapa ciri-ciri lembaga sosial yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa lembaga sosial mempunyai fungsi sebagai pedoman, baik pedoman untuk masyarakat dalam usaha menjaga kehidupan bermasyarakat maupun untuk individu dalam bersikap dan berperilaku. 46

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan terkait dengan pemberdayaan masyarakat, usaha ekonomi produktif, dan Gepeng gelandangan dan pengemis adalah sebagai berikut. 1. Solekhah Subekti 2008, tesis yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Usaha Ekonomi Produktif di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pemberdayaan masyarakat melalui KUEP di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung merupakan program pengembangan kecamatan yang pelaksanaannya terdiri atas 2 jenis usaha yaitu perdagangan dan ketrampilan. Program ini melibatkan warga miskin yang rata-rata memiliki pendidikan rendah. Selain itu berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan program ini masih terfokus pada kegiatan perguliran dana yang menyebabkan kegiatan lainnya tidak dapat terlaksana secara optimal. Dampak dari program ini secara positif yaitu anggota terbantu dengan adaya permodalan usaha akan tetapi dampak negatif yang dirasakan adalah anggota kelompok menjadi ketergantungan terhadap pinjaman pemerintah sehingga mereka tidak mandiri dan sulit untuk mengembangkan usahanya. 2. Ratnasari Purba 2013, skripsi yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan untuk meningkatkan partisipasi orangtua di PAUD Handayani Kelurahan Mranti Kabupaten Purworejo”. Hasil penelitian ini adalah bahwa pemberdayaan masyarakat dalam capital building melalui