Strategi dan Tahap-tahap Pemberdayaan

21 Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberdayaan dibagi menjadi dua yaitu pemberdayaan sebagai program dan sebagai proses. Pemberdayaan dilakukan secara sistematis sesuai tahapan- tahapan yang telah ditentukan untuk memberikan pengetahuan, perbaikan sikap, dan ketrampilan bagi individu maupun kelompok masyarakat tuna daya agar menjadi berdaya.

c. Strategi dan Tahap-tahap Pemberdayaan

Pemberdayaan bertujuan untuk mewujudkan suatu individu dan atau masyarakat yang mandiri, menurut Parsons et.al Suharto, 2010: 66 dalam prosesnya pemberdayaan memiliki tiga araz atau matra pemberdayaan empowerment setting yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut. Menghadirkan pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan Mendiskusikan alasan terjadi pemberdayakan dan ketidakberdayakan Mengembangkan rencana aksi dan implementasi Mengidentifikasi masalah atau proyek Mengidentifikasi kekuatan yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan Gambar 1. Siklus pemberdayaan Hogan dalam Isbandi R Adi, 2008 22 1 Araz Mikro atau pendekatan berpusat pada tugas task centered approach, yakni pemberdayaan yang dilakukan melalui bimbingan, konseling yang tujuan utamanya membimbing dan melatih pihak lemah dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya. 2 Araz Mezzo, yakni pemberdayaan menggunakan kelompok sebagai media intervensi seperti pendidikan, pelatihan, dinamika kelompok yang bertujuan meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan ketrampilan serta sikap agar mampu memecahkan permasalahan yang dihadapi 3 Araz Makro atau Strategi Sistem Besar large-system strategy, yakni pemberdayaan yang sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Selain strategi, dalam mencapai tujuan pemberdayaan ada beberapa tahap yang harus dilalui sebagai berikut Sulistiyani, 2004: 77. a Tahap penyadaran dan pembentukan perilaku sadar dan peduli. Tahap ini ditujukan untuk menumbuhkan perasaan membutuhkan peningkatan kapasitas diri. Tahap ini pula merupakan tahap persiapan di mana pihakaktor pemberdayan berusaha menciptakan pra kondisi agar dapat menfasilitasi berlangsungnya proses pemberdayaan yang efektif. Penyadaran ini akan lebih membuka keinginan dan kesadaran individu maupun masyarakat tentang kondisinya dan akan merangsang mereka untuk sadar akan pentingnya memperbaiki kondisi untuk menciptakan masa depan yang 23 lebih baik adanya kesadaran untuk belajar dan terbuka merasa membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan untuk memperbaiki kondisi b Tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan dan kecakapan – ketrampilan. Tahap ini mengupayakan agar tuna daya mendapatkan wawasan dan ketrampilan dasar agar mereka dapat berperan dalam pembangunan. Jika tahap pertama terkondisi dengan baik, tahap kedua ini juga akan berjalan dengan baik. Pada tahap ini masyarakat menjalani proses belajar tentang pengetahuan dan kecakapanketrampilan yang relevan atau sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Tahap ini akan menstimulasi terjadinya keterbukaan wawasan dan menguasai kecakapan ketrampilan dasar yang mereka butuhkan. Masyarakat pada tahap ini hanya dapat memberikan peran partisipatif pada tingkat yang lebih rendah yaitu sekedar menjadi pengikut atau objek pembangunan saja, belum mampu menjadi subyek pembangunan. c Tahap pengembangan kemampuan intelektual, kecakapan – ketrampilan yang membentuk inisiatif dan kemampuan inovatif. Tahap ini adalah tahap pengayaan atau peningkatan intelektual dan kecakapan ketrampilan yang diperlukan agar dapat membentuk kemampuan mandiri. Kemandirian tersebut akan ditandai oleh kemampuan masyarakat dalam membentuk inisiatif, melahirkan kreasi-kreasi, dan melakukan inovasi- inovasi di dalam lingkungannya. Apabila masyarakat telah mencapai tahap ini maka masyarakat dapat secara mandiri melakukan pembangunan, dan sesuai dengan konsep pembangunan masyarakat dalam kondisi ini dapat 24 didudukkan sebagai subyek pembangunan atau pemeran utama. Pemerintah tinggal menjadi fasilitator saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalam proses pemberdayaan memerlukan strategi yang dibagi menjadi tiga yaitu araz mikro, mezzo, dan makro. Selain itu, juga harus melalui tahap-tahap pemberdayaan yang dibagi menjadi tiga tahapan yang saling mempengaruhi dan berkesinambungan. Tiga tahap tersebut dimulai dari penyadaran, kemudian dilanjutkan tahap transformasi kemampuan, dan diakhiri oleh peningkatan kemampuan intelektual. Ketiga tahap pemberdayaan tersebut pada akhirnya dilaksanakan untuk satu tujuan yaitu memberdayakan masyarakat agar mampu menjalani dan mencukupi kebutuhan hidupnya secara mandiri.

2. Pengertian Gelandangan dan Pengemis Gepeng