Dampak Program Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga

90 itu sendiri. Bagi warga binaan, hasil Usaha Ekonomi Produktif UEP dapat memberikan tambahan pendapatan, membantu mencukupi kebutuhan, dan media terapi bagi eks gangguan jiwa. Sedangkan bagi lembaga, hasil tersebut dapat membantu operasional lembaga, sehingga lembaga dapat mencukupi kebutuhan dan keperluan seluruh warga binaan dan pengurus. Selain itu juga membantu operasional program yang ada di Lembaga Sosial Hafara terutama program Usaha Ekonomi Produkif UEP itu sendiri.

4. Dampak Program Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga

Sosial Hafara Program Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara memberikan pengaruh atau dampak, baik bagi lembaga maupun eks Gepeng dewasa yang mengelola program tersebut. Bagi lembaga, program Usaha Ekonomi Produktif ini mempengaruhi kelangsungan hidup lembaga. Hal ini disebabkan karena program ini merupakan salah satu bidang yang mendukung bergeraknya organisasi. Dampak dari keberhasilan kegiatan dalam Usaha Ekonomi Produktif UEP ini yaitu; lembaga mampu menjalankan kegiatan kelembagaannya, mampu memenuhi kebutuhan hidup seluruh warga binaannya, dan memberikan warga binaan terutama Gepeng sebuah pekerjaan serta penghasilan. Sedangkan bagi Warga binaan Gepeng yang mengelola Usaha Ekonomi Produktif UEP, kegiatan ini memberikan dampak antara lain; mampu mengelola perikanan dan pertanian, memiliki pekerjaan dan menjadi lebih bertanggungjawab, serta hidup menjadi lebih teratur. Hal yang terpenting dengan adanya program ini adalah Gepeng tidak 91 kembali ke jalanan lagi. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh ”Yn” selaku warga yang mengelola Usaha Ekonomi Produktif UEP sebagai berikut. ”Ya dulunya kan kita di jalan ga tahu cara memelihara ikan, ya kita masih tahap belajar juga.” Warga binaan lainnya, ”At” yang ikut mengolah hasil Usaha Ekonomi Produktif juga mengungkapkan mendapatkan ilmu dalam kegiatan ini. “Ya, maunya usaha tapi sudah di sini ya memasak itu, tadinya ga bisa bikin itu, terus bisa. Ada perubahan banyak.” Hal tersebut juga dinyatakan oleh pernyataan ”Ds” selaku pengurus lembaga bahwa: “Kalau manfaat buat lembaga kan dapat menambah uang operasional, kan dari itu uangnya dapat disilangkan untuk membeli kebutuhan pokok, buat bayar SPP anak sekolah juga. Terus untuk dari warga sendiri sih mereka kaya’ apa ya, jadi punya tanggungjawab untuk usaha mereka juga dan trus mereka juga istilahnya apa ya? Mereka punya pekerjaan, jadi mereka tuh di sini ga cuma duduk, kalau ada usaha lele mereka jadi kaya’ bisa menguras kolamnya, ganti airnya juga ada pekerjaan.” Pernyataan tersebut diperkuat dengan peryataan ”Ch” selaku pimpinan lembaga yaitu: “Bagi lembaga jelas bisa mendorong bergeraknya organisasi, membantu biaya operasional lembaga. Kalau untuk penghuni, mereka jadi ada pekerjaan ga turun ke jalanan lagi.UEP merupakan bentuk terapi untuk eks gangguan jiwa. Mereka bekerja. Bisa dilihat yang dulunya contoh kecillah mereka yang ga tahu sholat sekarang mereka sholat, trus mereka yang hidupnya dulunya ga teratur menjadi lebih teratur.” Dampak secara ekonomi dan sosial juga dirasakan oleh eks Gepeng. Secara ekonomi, hasil dari pembagian keuntungan Usaha Ekonomi Produktif 92 UEP digunakan eks Gepeng untuk menabung. Hal ini diungkapkan oleh “Wn” yang menyatakan,”Uang buat nabung, buat masa depan. Biasanya titip uang sama mbak Desi, itu kalau butuh apa, minta apa”. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan “Ds” sebagai berikut. “Jadi kalo dari bagi hasil itu yang penting kalo sudah dihitung kita kasih ke kliennya dulu, habis itu biasanya kita cuma selang berapa menit atau berapa jam udah langsung dititipkan ke kita untuk di tabung. Jadi sewaktu-waktu mereka butuh uang tinggal ambil aja.” Sedangkan dampak sosial yang dialami oleh eks Gepeng yaitu menumbuhkan kepedulian sosial terhadap teman-teman yang hidup di jalanan. Beberapa eks Gepeng ada yang memilih tinggaldan menetap di Lembaga Sosial Hafara untuk membantu mengurus dan mendampingi teman- teman binaan lainnya khususnya eks gelandangan psikotik penyandang gangguan jiwa. Hal ini dinyatakan oleh “Yn” sebagai berikut. “Saya ngurusin 24 jam di sini, dulunya saya di jalan di Malioboro. Saya ada rumah, di Klaten. Saya aslinya Klaten. Satu 1 bulan sekali saya pulang bersama istri dan anak.Ya terus di sini, memperjuangkan teman- teman kita. Teman-teman yang di jalanan, ngurusin jenazah terlantar. Kalau jadi pekerja sosial itu panggilan, pilihan kita. Pengabdian-lah, yang dulunya kita tidak berguna sekarang berguna bagi orang lain.” Hal serupa juga diungkapkan oleh “Wn” yang menyatakan bahwa: “Di sini, ngurusin di sini. Kasihan kalau ditinggal. Kadang mandiin psikotik, kadang sok lihat kondisinya anak-anak, sama nanti ngurusin yang masak juga, sembarang lah mbak.” Berdasarkan hasil wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa program Usaha Ekonomi Produktif UEP memberikan dampak bagi Lembaga Sosial Hafara dan warga binaannya terutama eks Gepeng yang 93 mengelola kegiatan dalam program tersebut. Dampak tersebut dapat ditinjau melalui dampak ekonomi dan dampak sosial.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Usaha Ekonomi