53 terbatas tersebut dibatasi oleh waktu dan tempat dan substansi kasus itu sendiri
dapat berupa program, peristiwa, proses, danatau kelompok dan individu. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman secara
mendalam mengenai kasus permasalahan Gepeng yang tinggal di Lembaga Sosial Hafara dan upaya penanggulangan yang diberikan melalui program
pemberdayaan yaitu Usaha Ekonomi Produktif UEP yang dilaksanakan di Lembaga Sosial Hafara. Pemahaman tersebut akan didiskripsikan dan
dijelaskan secara rinci menggunakan kata-kata maupun gambar sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
B. Setting Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian mengenai pemberdayaan masyarakat melalui Usaha Ekonomi Produktif UEP ini dilaksanakan di Lembaga Sosial Hafara yang beramatkan
di Brajan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan
Agustus 2015.
C. Subyek Penelitian
Penentuan subyek dalam penelitian ini dilakukan secara purposive, yaitu dipilih sesuai dengan pertimbangan dan tujuan tertentu Sugiyono,
2012: 299. Subyek penelitian ini merupakan pihak yang mengetahui secara mendalam mengenai fokus penelitian yang akan diteliti yaitu orang-orang
yang terlibat langsung dalam proses kegiatan program dan orang-orang yang mengetahui tentang jalannya kegiatan yang akan diteliti tersebut. Subyek atau
54 informan penelitian ini adalah ketua lembaga, pengelola atau pengurus, dan
warga binaan Gepeng dewasa yang tinggal dan mengetahui, serta berkecimpung dalam kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga
Sosial Hafara.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif memerlukan instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data karena kedua hal ini mempengaruhi kualitas hasil data yang
diperoleh. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yang dapat mengumpulkan data secara sahih valid dan
sesuai dengan kondisi lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pemberdayaan Gepeng melalui Usaha Ekonomi Produktif
UEP di Lembaga Sosial Hafara menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berikut penjelasan masing-masing teknik
pengumpulan datanya. 1.
Observasi Observasi atau biasa disebut dengan pengamatan merupakan salah satu
teknik pengumpulan data yang biasanya dilakukan. Menurut Nasution dalam Sugiyono 2013: 310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar dari semua
ilmu pengetahuan. Observasi atau pengamatan dilakukan untuk menggali secara mendalam data yang diperlukan karena mempunyai manfaat berikut ini.
a. Peneliti lebih mampu memahami konteks data berdasarkan situasi di
lapangan secara menyeluruh atau holistik. b.
Observasi atau pengamatan memberikan pengalaman secara langsung sehingga membantu peneliti untuk tidak terpegaruh oleh
55 pandangan atau konsep sebelumnya tetapi sesuai dengan situasi dan
keadaan yang sebenarnya. c.
Peneliti mampu melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain. d.
Observasi membantu peneliti untuk mendapatkan data atau informasi yang tidak diungkapkan responden dalam wawancara.
e. Peneliti dapat mengumpulkan data yang banyak dari pengamatan
atau observasi yang dilakukan. Objek observasi atau pengamatan dalam penelitian ini untuk
mendapatkan data terdiri atas tiga komponen yang disebutkan oleh Spradley dalam Sugiyono 2013: 314 sebagai berikut.
1 Place tempat yaitu lokasi dimana peneliti berinteraksi dalam situasi
sosial yang sedang diamati secara langsung. 2
Actor pelaku yaitu pihak-pihak yang berperan serta dalam situasi sosial yang diamati.
3 Activity aktivitas yaitu kegiatan yang dilakukan oleh actor atau pelaku di
dalam suatu situasi sosial yang sedang diamati secara langsung. Berdasarkan hal tersebut, peneliti melihat dan melakukan interaksi
dengan subyek penelitian penelitian serta kegiatan pemberdayaan melalui Usaha Ekonomu Produktif UEP secara langsung di Lembaga Sosial Hafara.
2. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2013: 317 wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide dengan cara tanya
jawab. Sedangkan menurut Moleong 2012: 186 kegiatan wawancara melibatkan peran dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang
memberikan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Wawancara biasa digunakan untuk
menemukan permasalah yang akan diteliti dan untuk mengetahui hal-hal dari responden atau terwawancara dengan lebih mendalam.
56 Pada penelitian ini, sebelum melakukan wawancara peneliti telah
terlebih dahulu membuat pedoman wawancara dengan pertanyaan yang luwestidak kaku dan fleksibel. Kegiatan wawancara disampaikan secara
terbuka kepada pihak-pihak yang berperan dalam fokus penelitian mengenai pemberdayaan gelandangan dan pengemis Gepeng melalui Usaha Ekonomi
Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara yang meliputi pimpinan, pengurus dan Gepeng yang tinggal di Lembaga. Pedoman wawancara terlampir
disusun untuk mengarahkan pewawancara pada fokus penelitian yang akan diteliti sebagai berikut.
a. Kelembagaan Lembaga Sosial Hafara, meliputi profil lembaga yang terdiri
dari visi misi, sumber dana, program kegiatan, fasilitas, sarana prasarana, struktur lembagakepengurusan.
b. Proses pemberdayaan melalui Usaha Ekonomi Produktif di Lembaga
Sosial Hafara yang terdiri dari peserta, proses pelaksanaan kegiatan, keluaran yang dihasilkan, dan dampak atau pengaruh yang dirasakan.
c. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan tersebut.
Kegiatan wawancara ini juga menggunakan alat bantu supaya hasil wawancara dapat terekam dengan baik. Alat wawancara tersebut adalah buku catatan,
perekan suara, dan kamera. 3.
Dokumentasi Menurut Sugiyono 2013: 329, dokumen merupakan catatan peristiwa
yang sudah berlalu yang dapat berbentuk tulisan, gambar, maupun karya-karya monumental. Dokumen menjadi sumber data yang dapat digunakan untuk
57 melengkapi metode observasi dan wawancara dalam penelitian. Oleh sebab
itu, untuk memperkuat hasil observasi dan wawancara agar dapat dipercaya maka dalam penelitian ini, peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan
data menggunakan dokumentasi yang berupa gambar-gambar atau foto-foto kegiatan Usaha Ekonomi Produkti dan dokumen-dokumen atau catatan lain
yang terkait dengan penelitian pemberdayaan Gepeng melalui Usaha Ekonomi Prduktif UEP di Lembaga Sosial Hafara.
Tabel 1. Teknik Pengumpulan Data
No Aspek
Indikator Sumber Data
Teknik Pengumpulan
Data 1
Kelembagaan Profil Lembaga
a Visi Misi
b Program lembaga
c Fasilitas sarana
prasarana d
Struktur kepengurusan
Pemimpin dan pengurus
Observasi Wawancara
Dokumentasi
Keadaan dan kondisi warga binaan Gepeng
yang tinggal di Lembaga Pemimpin,
pengurus, dan warga binaan
Observasi dan wawancara
2 Pelaksanaan
program pemberdayaan
gelandangan dan pengemis
Gepeng melalui Usaha Ekonomi
Produktif UEP Latar belakang dan jenis
kegiatan yang dilakukan dalam Usaha Ekonomi
Produktif UEP Pimpinan,
pengurus, dan warga binaan
Gepeng Dokumentasi
Observasi Wawancara
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam Usaha
Ekonomi Produktif UEP
Warga binaan Gepeng,
pimpinan, dan pengurus
Observasi Dokumentasi
Wawancara
Pengelolaan dan pengolahan kegiatan
dalam Usaha Ekonomi Produktif UEP
Warga binaan Gepeng,
pimpinan, dan pengurus
Observasi Wawancara
58
Sarana dan prasarana kegiatan Usaha Ekonomi
Produktif UEP Pengurus
Dokumentasi
3 Hasil pelaksanaan
program pemberdayaan
melalui Usaha Ekonomi
Produktif UEP a.
Produk yang dihasilkan dalam
kegiatan UEP b.
Bagi hasil yang diperoleh:
1 Warga binaan
Gepeng 2
Lembaga Pimpinan,
Pengurus, dan Warga binaan
Gepeng Wawancara
Dokumentasi
4 Dampak program
pemberdayaan melalui Usaha
Ekonomi Produktif
Dampak secara ekonomi dan sosial bagi warga
binaan Gepeng yang tinggal di Lembaga
Pimpinan, Pengurus, dan
Warga binaan Gepeng
Wawancara Observasi
5 Faktor yang
mempengaruhi pelaksanaan
kegiatan Usaha Ekonomi
Produktif UEP 1
Faktor pendukung 2
Faktor penghambat Pimpinan,
Pengurus, dan Warga binaan
Gepeng Wawancara
E. Instrumen Penelitian