10 lahan atau pekarangan disekitar lembaga sekitar ±1000 m
2
sebagai lahan produktif untuk kegiatan dibidang perikanan dan perikanan. Selain pertanian
dan pertanian, ada pula usaha warung yang dikelola sendiri oleh warga binaan. Gelandangan dan pengemis berpartisipasi aktif mengelola kegiatan
tersebut dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan cara bercocok tanam dan berternak ikan. Tanaman unggulan di Lembaga Sosial Hafara adalah
papaya, sedangkan untuk perikannanya adalah Ikan Lele. Hasil pertanian dan perikanan tersebut kemudian diperjualbelikan warga binaan di pasar, kepada
pengepul bahkan pada lembaga sendiri serta adapula yang di konsumsi oleh seluruh warga binaan. Hasil penjualan tersebut kemudian dibagi dua, bagi
hasil untuk warga binaan Gepeng yang mengelola dan untuk kas lembaga. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
mengambil judul penelitian “Pemberdayaan Gelandangan dan Pengemis Gepeng Melalui Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial
Hafara, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Penanggulangan gelandangan dan pengemis Gepeng di DIY masih
belum optimal, hal ini terbukti dengan jumlah gepeng di DIY yang mencapai 648 orang yang terdiri atas 161 gelandangan, 191 pengemis, dan
296 gelandangan psikotik.
11 2.
Keberadaan gelandangan dan pengemis mengganggu ketertiban, kenyamanan, dan keamanan masyarakat karena kehidupan mereka yang
bebas dan tidak mengindahkan norma-norma di dalam masyarakat. 3.
Gelandangan dan pengemis tidak mandiri, tidak produktif, dan selalu meminta belas kasihan orang lain.
4. Masih terdapat kesulitan dalam menyadarkan dan mengajak gelandangan
maupun pengemis untuk belajar, mendapatkan bimbingan dan pelatihan di Lembaga Sosial Hafara karena sulitnya beradaptasi.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi di atas, penelitian ini dibatasi pada pemberdayaan gelandangan dan pengemis Gepeng melalui Usaha Ekonomi
Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah yang telah disampaikan, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi gelandangan dan pengemis Gepeng di Lembaga
Sosial Hafara?
2. Bagaimana pelaksanaan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP di
Lembaga Sosial Hafara?
3. Apa hasil Usaha Ekonomi Produktif UEP bagi gelandangan dan
pengemis Gepeng di Lembaga Sosial Hafara?
12 4.
Apa dampak pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui Usaha
Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara?
5. Apa faktor penghambat dan pendukung pemberdayaan gelandangan dan
pengemis melalui Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial
Hafara? E.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui tentang kondisi gelandangan dan pengemis yang ada di
Lembaga Sosial Hafara. 2.
Mendiskripsikan proses pelaksanaan pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial
Hafara. 3.
Mengetahui keberhasilan program Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara.
4. Mengetahui dampak pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui
Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara 5.
Mengetahui faktor penghambat dan pendukung pemberdayaan gelandangan dan pengemis melalui Usaha Ekonomi Produktif di Lembaga
Sosial Hafara.
13
F. Manfaat Penelitian