Faktor Pendukung dan Penghambat Program Usaha Ekonomi

93 mengelola kegiatan dalam program tersebut. Dampak tersebut dapat ditinjau melalui dampak ekonomi dan dampak sosial.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Usaha Ekonomi

Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara Kegiatan-kegiatan dalam program Usaha Ekonomi Produktif UEP seperti perikanan, pertanian, dan warung yang dijalankan tidaklah sempurna karena selain keberhasilan, kegiatan tersebut juga pernah mengalami kegagalan. Keberhasilan dan kegagalan yang dialami dalam menjalankan kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung dalam kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP salah satunya dipengaruhi oleh sumber daya alam, manusia dan sarana prasarana yang dimiliki oleh lembaga. Hal ini dinyatakan oleh ”Yn” selaku warga binaan yang mengelola UEP sebagai berikut. “Kalau di sini kan pertaniannya organik, ga pake bahan kimia. Pupuk e kompos kandang. Biasanya kalo ikan itu kolamnya. Kolam sudah bagus. Subur tanahnya, kaya’ papaya itu subur di sini. Papaya itu hampir setahun kalau ga salah. Ada California, Thailand, buah-buahan ada, belimbing ada, jambu ada.” Hal serupa juga dinyatakan oleh ”Ds” selaku pengurus lembaga yaitu: “Kalau faktor pendukung, kita sudah ada kolamnya sih mbak, terus kalau tenaganya juga ada, sebenernya bisa ada warga binaan di luar juga bisa kasih makan ikan di sini. Terus apa ya? Koneksi untuk yang ambilin juga sudah ada, penyedia pakan itu juga sudah ada, sudah langganan. Salah satu toko di jalan Godean sana. Ada kolam. Pelatih bisa koneksi ke Dinas Sosial kabupaten, biasanya mereka kirim kaya’ tenaga untuk melakukan pelatihan.” 94 Kedua pernyataan di atas diperkuat dengan pernyataan ”Ch” selaku pimpinan lembaga bahwa: “Warga sekarang sudah bisa diajak kerjasama mbak, ada peralatan, ada kolam, tanahnya juga subur. Pengelola dan pengurus juga membantu.” Selain faktor pendukung, kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP juga tidak terlepas dari faktor yang menghambat keberhasilan kegiatan. Salah satu faktor pengambat dalam kegiatan perikanan dalam Usaha Ekonomi Produktif UEP dinyatakan oleh ”Yn” selaku warga binaan yang mengelola UEP sebagai berikut. “Kalau bibit lele itu, lele itu tergantung benihnya juga sih, ada yang bagus ada yang enggak. Tergantung usia, juga lele itu. Kalau lele itu ada penyakitnya, moncong putih itu ada. Pernah terjadi dan mati. Lalu kita kasih biasanya kita kasih apa itu garam.” Selain itu, faktor penghambat dalam kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP lainnya juga dinyatakan oleh ”Ch” sebagai pimpinan lembaga sebagai berikut. “Kalau ikan itu alam. Ada musim-musim, kalau saat ini sedang musim kemarau panjang itu ga baik untuk ikan. Suhunya terlalu dingin. Kalau warga itu sing kita dampingi itu orang yang berkebutuhan khusus semua, kita melatih mental, disiplin kerja itu nggak mudah, terus secara keilmuan-pun kita harus paham bener seperti bagaimana pupuk organik yang bagus.” Kedua pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan “Ds” selaku pengurus lembaga yaitu: “Kalau faktor penghambatnya sih harga pakan yang naik turun sih mbak. Kalau naik keuntungannya juga ga terlalu banyak. Kendalanya 95 kalau untuk usaha ikan sendiri, kalau kita mau membesarkan ikan sendiri, dari kita ya modalnya lagi sih mbak. Ya kan kalau pemerintah jarang, ga setiap tahun mengadakan program yang sama. Jadi kadang kalau tahun ini dari pemerintah programnya lele, tahun depan untuk program Gepengnya sendiri telah beda lagi. Jadinya kan kalo untuk apa ya membesarkan usaha untuk yang tahun ini tuh sulit, karena ga ada modalnya juga sih mbak. Kalo keuntungan kan hanya bisa untuk ya warga sendiri dan lembaga paling kita bisa nyimpen kas hanya bisa 10 dari keuntungan itu sendiri, sama kalau hujan itu juga banyak ikan yang mati juga sih. Kalau dari pemerintah ga ada kelanjutan pelatihan sih mbak. Tapi kita dulu pernah ngundang kaya’ instruktur luar sendiri untuk ya kaya’ ngajarin warga sendiri sih. Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP. Faktor pendukung kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP antara lain: a. lembaga memiliki peralatan, sarana prasarana seperti kolam yang layak dan memadai, b. kondisi sumber daya alam yang digunakan seperti tanah adalah subur, c. lembaga memiliki sumber daya manusia meliputi warga binaan eks Gepeng, pengurus dan pengelola yang dapat bekerjasama, d. lembaga mempunyai jaringan koneksi yang membantu jalannya kegiatan, seperti: pelatihan dari dinas, pemasaran pengepul dan penyedia pakan. Sedangkan faktor penghambat kegiatan Usaha Ekonomi Produktif UEP antara lain: a. kegiatan perikanan dipengaruhi oleh cuaca dan penyakit moncong putih yang biasanya dialami oleh ikan, 96 b. tidak mudahnya mendampingi, melatih mental, dan disiplin kepada warga binaan, c. kurangnya modal untuk membesarkan usaha, d. program pemerintah yang tidak berkelanjutan dan setiap tahun berganti- ganti, dan e. tidak adanya kelanjutan pelatihan dari pemerintah terhadap program yang berkaitan dengan UEP.

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh peneliti melalui hasil wawancara, pengamatan, dan dokumentasi, maka peneliti akan melakukan pembahasan tentang pemberdayaan gelandangan dan pengamen Gepeng melalui Usaha Ekonomi Produktif UEP di Lembaga Sosial Hafara. Pembahasan berdasarkan hasil penelitian yang peneliti dapatkan adalah sebagai berikut. 1. Warga Binaan Gelandangan, Pengemis, Pengamen Gepeng di Lembaga Sosial Hafara Peraturan Pemerintah Nomor 31 tahun 1980 pada pasal 1 ayat 2 maupun menurut Perda DIY Nomor 1 tahun 2014 tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis menyebutkan pada pasal 1 ayat 2 dan 3 bahwa gelandangan adalah orang-orang yang hidupnya dalam keadaan yang tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak di dalam masyarakat setempat, serta mereka tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di