40 terjadi pemerataan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Elektronika
Dasar di kelas X AV 1. Dengan penerapan yang selama ini masih dilakukan oleh guru akan menjadikan siswa cenderung pasif, mudah bosan, belajar secara
berkelompok dengan teman yang dipilihnya saja dan masih bergantung kepada guru dalam penguasaan materi, selain mempengaruhi aktivitas belajar akan
berdampak juga pada hasil belajar siswa untuk mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray
dilaksakanan dengan tindakan yang melibatkan peran guru dan siswa, dari mulai tahap pendahuluan yang melibatkan kinerja guru di dalamnya, tahap penyajian
dengan diimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray , dan tahap penutup dengan di adakannya evaluasi kepada siswa. Sehingga
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar diharapkan akan membantu siswa lebih
aktif, terlibat secara keseluruhan dalam proses pembelajaran, pembagian kelompok yang merata, belajar dalam kelompok menjadi optimal, meningkatnya
aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas dan membantu meningkatkan hasil belajar siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas maka hipotesis pada penelitian ini adalah:
1. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas X AV 1 pada mata pelajaran Teknik
Elektronika Dasar di SMK N 3 Wonosari.
41 2. Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X AV 1 pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK N 3 Wonosari.
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Tindakan Penelitian
Penelitian mengenai implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
X TAV pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK N 3 Wonosari merupakan penelitian tindakan kelas PTK atau Classroom Action Research
CAR. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu penelitian dengan permasalahan yang bersumber dari kelas dan dirasakan oleh pengampu kelas
tersebut atau guru. Menurut Wina Sanjaya 2013 dalam bukunya menyatakan bahwa PTK bukan didorong hanya untuk sekedar ingin tahu suatu keadaan, akan
tetapi disemangati oleh adanya keinginan untuk memperbaiki kinerja untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Di dalam PTK tidak ada ketentuan berapa
kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada pencapaian tolak ukur, namun sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.
Penelitian dilakukan secara parsitipatif dan kolaboratif. Secara parsitipatif karena peneliti terlibat langsung dalam semua tahapan penelitian yang meliputi
perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan penelitian. Dilaksanakan secara kolaboratif karena pada penelitian ini melibatkan
guru pengampu mata pelajaran sebagai kolaborator dalam penelitian tindakan. Guru berperan untuk melaksanakan pembelajaran, dan peneliti berperan sebagai
observer atau pengamat proses pembelajaran. Dengan adanya kolaborator penelitian dalam pengamatan kegiatan pembelajaran akan lebih mudah, lebih teliti