60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Kegiatan Awal Pra Siklus
Sebelum dilaksanakan penelitian dilakukan diskusi dengan guru pengampu Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar terlebih dahulu pada tanggal
15 Februari 2016 di SMK N 3 Wonosari. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang biasanya dihadapi oleh guru Teknik Elektronika
Dasar di kelas X AV 1 saat melaksanakan pembelajaran. Hasil observasi yang di dapat adalah sebagian besar kegiatan masih berpusat kepada guru dan saat
diterapkan metode diskusi kelompok sebagian besar siswa kelas X AV 1 masih kurang memperhatikan proses pembelajaran dikarenakan pembentukan kelompok
yang bebas dan tidak adanya pemerataan, siswa terlihat bosan dalam menanggapi pembelajaran di kelas dengan metode yang diterapkan dan kurang
aktif dalam berinteraksi dengan siswa lain. Berdasarkan observasi yang termasuk dari kegiatan pada tindakan pra siklus dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa
aktivitas belajar siswa baik secara individu dan kelompok masih rendah sehingga perlu mendapatkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa. Karena aktivitas belajar siswa akan mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh.
Pada kegiatan pra siklus hasil belajar siswa diketahui mulai dari Kompetensi dasar 3.5 sampai dengan 3.7 yang mulai disampaikan di semester
genap tahun ajaran 20152016. Pada kompetensi dasar ini perolehan hasil belajar siswa dapat diketahui pada Tabel 8.
61 Tabel 8. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kompetensi Dasar
Nilai
KD.3.5 KD.3.6
KD. 3.7 Nilai Tertinggi
90 75
100 Nilai Terendah
40 70
33 Rata-rata
56,61 65,23
69,96 Jumlah Siswa Tuntas
6 10
9 Persentase Ketuntasan
19,35 32,26
29,03 Berdasarkan Tabel 8 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa sebelum
diberi tindakan menunjukkan masih banyak siswa belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Untuk itu penelitian tindakan kelas dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray diterapkan pada siklus I. Setelah diketahui kurangnya aktivitas belajar dan hasil belajar siswa yang
belum optimal, sebelum dimulainya penelitian dilakukan penetapan kompetensi dasar yang digunakan sebagai materi dalam pengimplementasian model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Kompetensi dasar yang dikaji berdasarkan rekomendasi guru yaitu kompetensi dasar 3.8 mengenai
Hukum- hukum Logika Dasar dan Aljabar Boolean dengan dua kali pertemuan pada satu
siklus dan kompetensi 3.9 mengenai Prinsip Dasar Flip Flop untuk Dasar-dasar Rangkaian Penghitung Digital dengan dua kali pertemuan pada siklus kedua,
kemudian disusun rancangan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP berdasarkan kurikulum 2013. Pembuatan RPP dilakukan
secara mandiri dan dibantu oleh guru pengampu mata pelajaran dengan mengadakan konsultasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh guru.
Konsultasi yang dilakukan berupa revisi atau perbaikan RPP sampai RPP tersebut layak digunakan untuk penelitian dan mendapatkan persetujuan dari guru mata
pelajaran Teknik Elektronika Dasar dan diketahui oleh Kepala SMK N 3 Wonosari. Dalam RPP ditentukan KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 75. Selain
62 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk menunjang implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yaitu penentuan jumlah kelompok dan anggota kelompok dibantu oleh guru, yaitu ditentukan dengan cara
pembagian menurut hasil belajar atau nilai siswa, keaktifan siswa di kelas dan perbedaan gender. Cara ini dilakukan agar anggota kelompok dapat merata dan
tidak mendominasi pada satu kelompok. Kelompok yang dibentuk disesuaikan agar siswa dapat berperan sebagai dua tinggal ”two stay” DUTI dan dua tamu
“two stray” DUTA. Selama penelitian dalam kegiatan pembelajaran guru berkolaborasi secara langsung dalam membimbing siswa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Tugas guru selama pembelajaran adalah menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan
materi serta memberikan penugasan baik secara kelompok maupun individu. Tugas peneliti dibantu rekan observer selama kegiatan pembelajaran adalah
mengamati proses pembelajaran secara keseluruhan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, memantau aktivitas siswa dalam mengerjakan
tugas kelompok maupun individu dan mengevaluasi kinerja pembelajaran. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan instrumen pengumpulan
data berupa lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray yang digunakan untuk melihat kinerja guru dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray selama proses pembelajaran, lembar observasi aktivitas belajar siswa yang digunakan untuk mengamati
aktivitas belajar siswa baik secara kelompok maupun individu dan soal tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa dari materi yang
sudah disampaikan dalam proses pembelajaran pada setiap siklus. Instrumen tersebut disusun berdasarkan indikator model pembelajaran kooperatif tipe Two