42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Tindakan Penelitian
Penelitian mengenai implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas
X TAV pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar di SMK N 3 Wonosari merupakan penelitian tindakan kelas PTK atau Classroom Action Research
CAR. Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu penelitian dengan permasalahan yang bersumber dari kelas dan dirasakan oleh pengampu kelas
tersebut atau guru. Menurut Wina Sanjaya 2013 dalam bukunya menyatakan bahwa PTK bukan didorong hanya untuk sekedar ingin tahu suatu keadaan, akan
tetapi disemangati oleh adanya keinginan untuk memperbaiki kinerja untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Di dalam PTK tidak ada ketentuan berapa
kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung pada pencapaian tolak ukur, namun sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.
Penelitian dilakukan secara parsitipatif dan kolaboratif. Secara parsitipatif karena peneliti terlibat langsung dalam semua tahapan penelitian yang meliputi
perumusan masalah, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan pelaporan penelitian. Dilaksanakan secara kolaboratif karena pada penelitian ini melibatkan
guru pengampu mata pelajaran sebagai kolaborator dalam penelitian tindakan. Guru berperan untuk melaksanakan pembelajaran, dan peneliti berperan sebagai
observer atau pengamat proses pembelajaran. Dengan adanya kolaborator penelitian dalam pengamatan kegiatan pembelajaran akan lebih mudah, lebih teliti
43 dan objektif. Dalam penelitian ini peneliti dan guru mengadakan evaluasi setelah
dilaskanakannya pembelajaran di kelas untuk menentukan kegiatan perbaikan yang akan dilaksanakan.
Siklus tahapan PTK berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Diawali dengan perencanaan plan, dilanjutkan dengan tindakan action, diikuti
dengan pengamatan observation terhadap tindakan yang dilakukan dan selanjutnya adalah melakukan refleksi reflection. Sebelum masuk pada siklus I
dilakukan tindakan pendahuluan untuk mengidentifikasi masalah dan disebut sebagai pra siklus. Desain pada penelitian ini menggunakan model penelitian
tindakan kelas dari Kemmis McTaggart 1998. Alur dari tahapan model PTK menurut Kemmis McTaggart dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Siklus PTK menurut Kemmis McTaggart Sumber: Wijaya Kusumah 2010:21
44 Berdasarkan Gambar 1 diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Perencanaan Plan: sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan. Dalam tahap
perencanaan plan termasuk di dalamnya pembuatan instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray, lembar observasi aktivitas belajar siswa, dan pembuatan perangkat pembelajaran seperti silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
yang termasuk di dalamnya soal untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Pelaksanaan Action: merupakan tindakan yang harus terkontrol secara seksama. Dalam pelaksanaan action meliputi tindakan yang dilakukan
sebagai upaya membangun pemahaman siswa terhadap penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray dan melaksanakan tindakan
sesuai dengan rencana yang telah dirancang sebelumnya.
3. Pengamatan Observation: mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray. Pengamatan
observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui
pengamatan, observer dapat mencatat berbagai kekuatan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tindakan sehingga hasilnya dapat dijadikan refleksi
untuk penyusunan rencana ulang dalam siklus berikutnya.
4. Refleksi Reflection: tindakan menganalisis, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar observasi
yang diisi oleh pengamat observer. Tahap refleksi adalah tahap yang menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, apakah harus
dilakukan penerapan pembelajaran pada siklus selanjutnya atau harus