Hasil Belajar Kajian Teori 1. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

31 6 Konsekuensi. Hasil postif keberhasilan dan hasil negatif kegagalan adalah yang disebut sebagai konsekuensi keberhasilan siswa. 7 Reaksi terhadap kegagalan. Kegagalan dapat menurunkan motivasi siswa, memperkecil usaha-usaha belajar, namun dengan kemauan siswa, sbuah reaksi kegagalan dapat menjadikan motivasi positif karena dengan kegagalan siswa jadi terpacu dan semangat belajar untuk memperbaiki prestasi. Dengan pengertian belajar yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses aktif yang dapat merubah tingkah laku dan pola pikir manusia. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya adalah tujuan, kesiapan, situasi, interprestasi, respon, konsekuensi, dan reaksi terhadap kegagalan. 2 Pengertian Hasil Belajar Menurut Suprijono 2013 hasil belajar adalah sesuatu yang mencakup kemampuan kogntif, afektif, dan psikomotorik atau perubahan sebuah perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan siswa yang diperoleh selama kegiatan belajar atau proses belajar mengajar baik dari segi konsep teori atau ketrampilan yang telah diajarkan. Dengan hasil belajar siswa akan mengetahui kemampuan penguasaan materi yang telah diterimanya. Sedangkan menurut Nana Sudjana 2014 hasil belajar adalah suatu kemampuan- kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat dijadikan acuan siswa untuk menjadi motivasi dan pengembangan diri saat menerima pelajaran dan merasa tertantang dengan pembelajaran selanjutnya. Hasil belajar juga dapat diartikan sebagai wujud dari pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru atau pendidik untuk mengetahui kekurangan dari model yang telah diterapkan saat aktivitas 32 pembelajaran dengan mengetahui antusias juga motivasi yang dirasakan oleh siswa. Dari pemaparan di atas dan beberapa pengertian tentang hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran dengan kemampuan-kemampuan yang diterima setelah mendapatkan materi dalam proses pembelajaran baik dari segi konsep teori atau ketrampilan yang telah diajarkan. 3 Pengukuran Hasil Belajar Pada dasarnya hasil belajar juga memiliki cara pengukuran tersendiri untuk mengukur hasil belajar. Pengukuran hasil belajar adalah dengan cara mengadakan tes. Dengan mengadakan tes maka pendidik dapat mengukur kemampuan siswa atau hasil belajar siswa. Pengukuran tersebut tidak terlepas dari penilaian hasil belajar siswa. Penilaian terbagi menjadi dua macam, yaitu: penialai formatif dan penilaian sumatif. Berdasarkan pembagian jenis penilaian diatas, Nana Sudjana 2014 menjelaskan pengertian dari jenis-jenis penilaian tersebut adalah : a Penilaian Formatif. Penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Dengan demikian, penilaian formatif berorientasi kepada proses-belajar mengajar. Dengan penilaian formatif diharapkan guru dapat memperbaiki program pengajaran dan strategi pelaksanaannya. b Penilaian Sumatif Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program, yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuannya adalah 33 untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh tujuan- tujuan kurikuler dikuasai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk, bukan kepada proses. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto 2013, terdapat dua bentuk tes untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu: a Tes subjektif Tes ini berbentuk uraian atau essai yang jawaban penilaiannya dinilai dengan skor angka. Jawaban pada tes ini bersifat uraian kata. Ciri dari pertanyaan tes ini diawali dengan kata-kata. Soal yang dibuat pada tes jenis ini tidak banyak, dengan jumlah 5-10 soal dan waktu untuk mengerjakan antara 90-120 menit. b Tes Objektif Tes objektif adalah tes berbentuk non essai yang cara memeriksanya dilakukan secara objektif. Dari pemaparan ahli di atas, dapat dirangkum bahwa untuk mengukur hasil belajar dapat dilakukan dengan mengadakan tes yang ditinjau dari bentuk pengukuran hasil belajar yaitu tes subjektif dan tes objektif. Sedangkan untuk jenis-jenis penilaian hasil belajar dapat dilihat dari jenis-jenis penilaian hasil belajar yaitu penilaian formatif dan penilaian sumatif. Pada penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini, peneliti menggunakan penilaian formatif yaitu yang diadakan di akhir pembelajaran sebelum di lanjutkan ke kompetensi dasar berikutnya dan menggunakan tes objektif untuk mengukur hasil belajar siswa mengenai pengetahuan dan penguasaan materi pada mata pelajaran yang telah dipilih. 34

c. Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar

Teknik Elektronika Dasar merupakan ilmu elektronika yang mengajarkan tentang komponen aktif elektronika dan terapannya dalam rangkaian. Pada pelajaran Teknik Elektronika Dasar membahas tentang berbagai macam model komponen elektronika semi konduktor dan optic, macam-macam sensor, prinsip kerja alat ukur CRO dan frequency counter, konsep elektronika analog dan digital, sistem bilangan dalam teknik digital dan konverinya, simbol-simbol gerbang logika dasar dalam skema rangkaian digital dasar, hukum-hukum logika dasar dan aljabar booean, prinsip-prinsip dasar Flip-Flop, gerbang logika dasar dengan menggunakan rangkaian komponen relay, dan semi konduktor, input output pada sistem rangkaian digital. Pada mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar yang diterapkan di SMK N 3 Wonosari guru mengawali dari kompetensi inti dan kompetensi dasar sesuai kurikulum 2013 untuk mencapai indikator-indikator ketercapaian dan dibuat dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk menguraikannya. Berikut adalah silabus kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Teknik Elektronika Dasar. Tabel 2. Kompetensi Dasar dan Materi Pokok Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar. No KOMPETENSI DASAR MATERI POKOK 1. Menjelaskan komponen pasif dan komponen aktif termasuk komponen sensor dalam elektronika industri.  Prinsip dasar komponen aktif dan pasif.  Macam-macam komponen aktif dan pasif.  Pengertian sensor.  Macam-macam sensor dalam elektronika. 2. Menjelaskan berbagai macam komponen elektronika semi konduktor dan optic sesuai data sheet.  Model atom semi konduktor.  Deskripsi model atom semiknduktor. 35  Macam-macam bahan semikonduktor berdasarkan tabel periodik material.  Klasifikasi pengotor semikonduktor berdasarkan data tabel periodik. 3. Memahami macam-macam sensor dan tranduser.  Perbedaan semikonduktor tipe P dan tipe N.  Proses pembentukan semikonduktor tipe P dan tipe N.  Arah arus elektron dan arus lubang.  Prinsip kerja dioda penyearah. 4. Menjelaskan prinsip kerja alat ukur CRO, dan frequency counter.  Pengertian prinsip kerja alat ukur.  Prinsip kerja CRO dan frequency counter.  Interprestasi kurva arus tegangan dioda penyearah. 5. Memahami konsep elektronika analog dan digital.  Konsep dasar elektronika analog.  Konsep dasar elektronika digital. 6. Memahami sistem bilangan dalam teknik digital dan konversinya.  Sistem bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.  Konversi antara bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.  Sistem bilangan pengkode biner bibary encoding.  Mencontohkan konversi bilangan. 7. Menjelaskan gambar simbol gerbang logika dasar di dalam skema rangkaian digital dasar.  Simbol-simbol gerbang logika meliputi gerbang logika AND, OR, NOT, AND, EXOR, EX NOR.  Mencontohkan gabungan gerbang logika dasar untuk dasar rangkaian digital. 8. Memahami hukum-hukum logika dasar dan aljabar Boolean.  Konsep dasar rangkaian logika.  Prinsip dasar gerbang logika AND, OR, NOT, NAND, NOR, EX OR dan EX NOR.  Konsep dasar Aljabar Boolean.  Tabulasi dua elemen biner pada sistem penjumlahan, perkalian, dan invers Aljabar Boolean. 9. Menjelaskan prinsip dasar flip- flop untuk dasar rangkaian penghitung digital.  Pengertian macam-macam rangkaian flip flop.  Prinsip dasar rangkaian SR flip flop, Cloked SR flip flop, Cloked D flip 36 flop, JK flip flop, dan toogling mode pada SR dan D flip flop. 10. Menentukan ekivalen dari gerbang logika dasar dengan menggunakan rangkaian komponen relay, dan semi konduktor.  Penerapan buffer pada rangkaian elektronika digital.  Persamaan gerbang logika dasar dengan rangkaian komponen relay dan semikonduktor. 11. Memahami konsep input output pada system rangkaian digital.  Konsep input output rangkaian elektronika digital.  Prinsip dasar metode pencarian kesalahan pada gerbang dasar rangkaian elektronika digital.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan terkait dengan penelitian ini diuraikan sebagai berikut: 1. Karya ilmiah skripsi yang dilakukan oleh Abi Darda 2014 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Model Kooperatif Two Stay Two Stray Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Standar Kompetensi Pembelajaran Praktikum Dasar- dasar Elektronika”. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dan terdiri dari tiga siklus. Penilaian hasil belajar mencakup tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menggunakan 2 siklus. Pada aspek kognitif terdapat kenaikan yaitu pada siklus 1 hasil pre-test siswa memperoleh nilai 55,54 Setelah diterapkan model Pembelajaran Kooperatif Two stay two stray, angka rata-rata siswa naik menjadi 77,86, sehingga mengalami peningkatatan 22,32. Pada siklus kedua perolehan nilai rata-rata pre-test yaitu sebesar 50,50 naik menjadi 70,00, sehingga mengalami peningkatan 19,50 dan siklus ketiga perolehan nilai rata-rata siswa yaitu 63,39 naik menjadi 78,71. Pada aspek afektif rata-rata, perolehan IPK siklus kesatu 56,46 dan siklus

Dokumen yang terkait

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS-TS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR MATA PELAJARAN DASAR KOMPETENSI KEJURUAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (DKKTGB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGU

0 1 29

IMPLEMENTASI MODEL KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PEMBELAJARAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ELEKTRONIKA.

0 1 41

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR

0 0 12