ini disebabkan perusahaan berfokus untuk menjaga kualitas produk akhir Crude Palm Oil dan Kernel agar selalu sesuai dengan standar ketetapan perusahaan
6.4. Analisa PROMETHEE
Pengukuran kinerja supplier lepas dengan PROMETHEE ini dilakukan untuk melihat hasil kinerja suppliers elama ini secara lebih rinci dimana metode
ini menggabungkan hasil pembobotan AHP dan data dokumentasi perusahaan. Hasil rekapitulasi perhitungan pengukuran kinerja supplier tetap metode
PROMETHEE ini dapat dilihat pada Tabel 6.3.
Tabel 6.3. Rekapitulasi Perhitungan Pengukuran Kinerja Supplier Kontrak Metode PROMETHEE
Alternatif Leaving
flow
∅
+
Entering flow
∅
-
Net flow
∅
+
− ∅
−
Ranking S5
0.7457 0.2543
0.4914
1 S2
0.7170 0.2124
0.5046
2 S1
0.6660 0.3013
0.3647
3
S4
0.3949 -0.6430
1.0379
4 S3
0.3944 0.6056
-0.2112
5 S6
0.0350 0.9365
-0.9015
6
Sumber: Pengolahan Data
Nilai leaving flow sebenarnya menggambarkan strength atau kelebihan suatu supplier terhadap supplier lainnya. Sedangkan nilai entering flow menggambarkan
weakness atau kekurangan suatu supplier terhadap supplier lainnya
8
8
Dzikri Arbawan Rahmatullah, dkk.2013. Usulan Prioritas Peringkat dalam Pemilihan Supplier Produk Yamato dengan Metode PROMETHEE Studi Kasus PT. Chitose Mfg.Institur Teknologi
Nasional: Jurusan Teknik Industri
. Oleh karena itu, nilai net flow dikatakan stabil apabila bernilai positif, dikarenakan nilai leaving flow lebih
besar dibandingkan nilai entering flow. Dalam arti, strength yang dimiliki supplier haruslah lebih besar dibandingkan dengan nilai weakness.
Universitas Sumatera Utara
Hasil PROMETHEE menunjukkan supplier lepas yang memiliki kinerja terbaik yang artinya perusahaan dapat menjalin hubungan baik dengan supplier
tersebut adalah sebagai berikut: 1.
S5CV. Ahmad Alfa
S2CV. Naga Bulan
3. S1CV. Sinar Agung
6.5. Analisa Perencanaan Supplier Kontrak
Dengan ditetapkannya ke 3 tiga supplier tersebut, maka permasalahan kekurangan kebutuhan bahan baku TBS perusahaan dapat diminimalisir. Hal ini
dapat dilihat pada Tabel 6.4
Tabel 6.4. Perencanaan Kemampuan Supply TBS Supplier Kontrak Usulan
Periode Peramalan
SupplySupplier perusahaan
Kapasitas Olah
Pabrik Ton
Kapasitas Supplier
Rekomendasi Total
Kapasitas Terpenuhi
Mei 2015 18.435.20
30000
13.000.00 31.435.20
Juni 2015 18.207.42
31200
13.000.00 31.207.42
Juli 2015 18.065.32
31000
12.650.00 30.715.32
Agustus 2015 18.119.26
30000
13.000.00 31.119.26
September2015 17.908.71
30000
13.000.00 30.908.71
Oktober 2015 18.541.06
30000
13.000.00 31.541.06
November 2015 18.599.43
29000
11.850.00 30.449.43
Desember 2015 19.304.20
29000
11.850.00 31.154.20
Januari2016 18.680.92
30000
11.450.00 30.130.92
Februari 2016 18.959.24
30200
11.850.00 30.809.24
Maret 2016 18.554.05
30000
11.850.00 30.404.05
April 2016 18.618.00
30000
11.850.00 30.468.00
Sumber Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan kekurangan TBS pada perusahaan tidaklah dapat dituntaskan hingga menekan kekurangan sampai 0. Pada usulan ini, tingkat kekurangan
kekurangan TBS yang paling rendah adalah 0.92 pada periode Juli 2015. Oleh karena itu perusahaan perlu mengkaji lagi kekurangan dari supplier kontrak
dan melakukan penilaian demi kelancaran proses produksi di perusahaan.
Prosedur yang diusulkan tentang cara penerimaan TBS untuk diterapkan di PT. PP Lonsum Bagerpang POM diuraikan sebagai berikut:
15. Prosedur Pembelian TBS dari Supplier Kontrak.
Prosedur pembelian TBS dari supplier kontrak ditunjukkan pada Gambar 6.3.
Supplier TBS PKS PT. PP
Lonsum Bagerpang
POM Arahan
Standar Kualitas Mutu
Sortasi Buah Cek Supplier
Penawaran Harga dan
Kesepakatan 1
2 3
4
5 6
Gambar 6.3. Prosedur Penerimaan TBS dari Supplier Kontrak
Prosedur penerimaan TBS dari supplier kontrak diuraikan sebagai berikut: 7.
PKS PT. PP Lonsum Bagerpang POM meminta TBS dari supplier kontrak yang ada pada periode sebelumnya. Untuk supplier yang pertama kali
mengirim TBS ke PT. PP Lonsum Bagerpang POM, pihak supplier
Universitas Sumatera Utara
menghubungi pihak PT. PP Lonsum Bagerpang POM untuk melakukan
jual beli.
8. PKS berhak untuk menolak TBS yang dating dari supplier kontrak apabila
buah yang sudah ada di PKS sudah mencukupi kapasitas produksi.
9. PKS PT. PP Lonsum Bagerpang POM melakukan check terhadap supplier
yang baru pertama kali melakukan transaksi terhadapnya agar sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan perusahaan, meliputi:
a. Tiap supplier harus memiliki kebun sendiri.
b. Buah yang dikirim bukan buah curian, atau buah reject hasil sortasi
dari PKS yang lain.
10. PKS PT. PP Lonsum Bagerpang POM memberikan arahan ke supplier
tentang kualitas buah yang diinginkan dan tingkat kematangan buah yang
diterima.
11. PKS PT. PP Lonsum Bagerpang POM melakukan sortasi buah dari tiap
supplier kontrak. Apabila terdapat buah busukrotten, buah restan, janjang kosongempty bunch, tangkai panjanglong stalk, serta kotoran lain yang
tidak termasuk buah maka akan dipulangkan kembali ke supplier. Sedangkan apabila terdapat persentase buah yang melebihi standard
kematangan buah dan kualitas buah, akan dilakukan pemotongan harga
TBS perkilogram.
12. Pihak PKS melakukan negosiasi kesepakatan penawaran harga terhadap
supplier kontrak.
Universitas Sumatera Utara
13. PKS PT. PP Lonsum Bagerpang POM membayar TBS sesuai dengan
harga kesepakatan yang disetujui.
Prosedur penerapan metode AHP dan PROMETHEE dalam pengukuran kinerja supplier TBS Tandan Buah Segar di PT. PT. PP Lonsum Bagerpang
POM adalah sebagai berikut: 1.
PKS merekapitulasi kebutuhan TBS tiap periode.
2. PKS merekapitulasi informasi tentang supplier kontrak pada periode
sebelumnya.
3. Dengan menggunakan software Microsoft Excel, PKS melakukan perhitungan
kapasitas olah pabrik untuk diketahui apakah perlu dilakukannya penambahan
supplier.
4. Dengan menggunakan software Microsoft Excel, PKS melakukan
mengukuran kinerja supplier yang ada untuk memilih supplier terbaik dan
dijadikan sebagai supplier kontrak,.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN