2.7.1. Penerimaan Buah
Hasil pemanenan tandan buah sawit TBS dari perkebunan rakyat dan supplierdiangkut ke pabrik dengan menggunakan truk. kemudian dilakukan
penimbangan untuk mengetahui jumlah TBS yang diterima. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang. Berat bersih TBS yang
diterima didapat dengan menghitung selisih antara berat truk beserta isinya dengan berat truk dalam keadaan kosong. Kemudian TBS dibawa ke stasiun
sortasi. TBS disortir untuk mengetahui kematangan buah. Hal ini dilakukan karena buah milik perkebunan rakyat memiliki varietas dan tingkat kematangan
yang berbeda-beda. Standar operasional prosedur cara penerimaan TBS yang ditetapkan PT.
PP. Lonsum Bagerpang POM mengacu pada ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004 diuraikan sebagai berikut:
a. Tujuan
Untuk menjamin kualitas TBS diterima di PKS, dan tidak ada kontaminasi dengan barangbenda yang lain, serta untuk menjamin bahwa TBS tersebut
diproses scera efisien agar mutu CPO tetap tinggi. b.
Tanggung Jawab Petugas Security, Petugas Weightbridge, Asisten SupervisorWeightbridge,
Petugas Sortasi, Asisten Supervisor Sortasi, Asisten Mill Manager, dan Mill Manager.
c. Prosedur
Prosedur diuraikan pada Tabel 2.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.5. Standar Operasional Prosedur Cara Penerimaan TBS yang Ditetapkan PT. PP. Lonsum BagerpangPOM
No Work Process
Pelaksana
1. Supir Truk melaporkan Surat Pengantar TBS FMNA-
POM-10-001 di Pos I selanjutnya sopir truk arahkan mobil ke areal parker.
Security 2.
Sopir menyerahkan Surat Pengantar TBS ke posko security Posko Mill
3. Petugas security memeriksa kondisi segellocis untuk buah
pekebun atau buah kontrak yang ada segel. Security
4. Apabila didapati kondisi segellocis rusak atau tidak ada,
dilapor segera kepada SupervisorWeightbridgeAsisten Mill ManagerMill Manager.
Security 5.
Petugas Weightbridge menunggu informasi dari petugas sortasi untuk mengatur masuknya mobil truk TBS dari buah
kontrak maupun TBS luar. Operator
Weightbridge 6.
Atas informasi dari petugas sortase, petugas Weightbridge memasukkan mobil truk TBS untuk ditimbang, dan petugas
Weightbridge menimbang berat brutto mobil truk sesuai dengan DO Delivery Order, plat mobil dari Surat
Pengantar Buah FMNA-POM-10-001 terlampir. Operator
Weightbridge 7.
Mobil truk masuk ke areal pembongkaran TBS di loading ramp sesuai arahan dari petugas sortasi, selanjutnya petugas
sortasi melakukan sortir sesuai dengan criteria TBS seperti derajat kematangan TBS dari fraksi 00 sangat mentah
sampai fraksi V sangat matang. Sortasi
8. Selesai pembongkaran, petugas sortasi memberikan form
Berita Acara Sortase FMNA-POM-10-002 sesuai dengan kriteria buah, untuk diberikan kepada petugas timbangan.
Supervisor Sortasi
9. Petugas weightbridge menimbang tarra mobil dan berat
netto TBS serta memasukkan data-data yang diperlukan lainnya, jika ada pemulangan sejumlah TBS yang tertulis
dalam Berita Acara FMNA-POM-10-002 sortasi maka petugas weightbridge menuliskan keterangan tersebut pada
kolom description di WEIGHT BRIDGE SLIP. Petugas weightbridge harus memastikan tidak ada selisih tarra mobil
yang terlalu besar, kecuali ada pemulangan sejumlah TBS yang tertulis dalam Berita Acara sortasi.
Supervisor Sortasi
Berlanjut….
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Standar Operasional Prosedur Cara Penerimaan TBS yang Ditetapkan PT. PP. Lonsum Bagerpang POMLanjutan
No Work Process
Pelaksana
10. Kemudian, petugas weightbridge tersebut memberikan hasil print out timbangan FRM-MNA-003 warna putih serta
SPB ke supplier sopir. Operator
weightbridge 11. Jika penerimaan TBS telah selesai maka petugas
weightbridge mencetak FFB Grading Report dan Laporan Harian TBS yang masuk LA.
Operator weightbridge
12. Petugas weightbridge juga membuat Rekap Penerimaan TBS FMNA-POM-10-003 setiap hari.
Operator weightbridge
13. Setiap bulan ppetugas weightbridge membuat Total rekap Penerimaan TBS LA I FMNA-POM-10-008
Operator weightbridge
14. Apabila pabrik mengalami stagnasi yang dapat menyebabkan Loading ramp tidak dapat menampung TBS
yang datang, segera menghubungi bagian operasional pembelian TBS untuk mengurangi masuknya TBS dari
supplier. Operator
weightbridge
15. TBS dan brondolan yang tumpah harus segera dikumpul dan dimasukkan ke dalam Loading ramp untuk menghindari
terlindas oleh truk. Operator
weightbridge 16. TBS tidak boleh ada di luar loading ramp kecuali untuk
sampel sortiran dan setelah selesai disaksikan harus segera dimasukkan ke Loading ramp.
Operator weightbridge
Sumber: Dokumen PKS PT. PP. Lonsum Bagerpang POM
Standar operasional prosedur sortasi buah yang ditetapkan PT. PP. Lonsum Bagerpang POM diuraikan sebagai berikut:
1. Tujuan
Untuk memastikan bahwa Tandan Buah Segar TBS yang diterima oleh PKS sesuai dengan kriteria untuk dapat mendapatkan mutu CPO dan PK yang telah
ditetapkan. 2.
Tanggung Jawab
Universitas Sumatera Utara
Petugas sortasi, Foreman sortasi, Asisten Supervisor Sortasi, Supervisor Sortasi, Asisten Mill Manager, dan Mill Manager.
3. Prosedur
a. Petugas sortase mengatur mobil yang akan dibongkar pada loading ramp
yang kosong. b.
Mengambil SPB yang dibawa oleh sopir dan mencatat nomor polisi, asal TBS, dan mengestimasikan brutto, tarra, netto, serta jumlah tandan.
c. Setelah dapat estimasi netto kemudian ditentukan Berat Janjang Rata-rata
dan jumlah tandan dicocokkan dengan yang tercantum pada Surat Pengantar TBS, seandainya tidak cocok anggota sortasi berhak untuk
merubahnya. d.
Lakukan pemisahan untuk mengetahui jumlah tandan yang disortir seperti: 1
Buah mentah 2
Buah mengkal 3
Tangkal panjang 4
Tandan kosong 5
Buah jantan 6
Buah abnormal 7
Buah busuk 8
Persentase sampah dan air e.
Petugas sortasi mengisi blankon Berita Acara Sortasi FRM-MNA-002 berdasarkan hasil sortiran untuk disampaikan ke petugas timbangan.
Universitas Sumatera Utara
f. Apabila ada buah yang bermasalahdikembalikan maka petugas sortasi
mencatat di Berita Acara Sortasi yang ditandatangani oleh Supervisor Sortasi, Asisten Mill ManagerMill Manager dan sopirsupplier.
g. Setiap kali mobil siap bongkar, petugas sortasi membersihkan semua
berondolan atau TBS yang berceceran. h.
Petugas harus menjamin bahwa tugasnya dilaksanakan secara penuh perhatian terhadap K3.
i. Peralatan K3 yang sesuai helm, sepatu safety harus dipakai.
j. Petugas sortasi harus memastikan bahwa tidak ada tukang bongkar yang
bergantungan pada truk yang telah dibongkar saat menuju ke timbangan. k.
Pada setiap saat petugas sortasi mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh kegiatan:
1 Emisi udara
2 Mengumpulkan sampah plastik dan karung bekas
3 Membersihkan ceceran oli dari truk dengan menggunakan pasir.
Selesai disortir, TBS kemudian dimasukkan ke dalam loading rampdengan menggunakan loader untuk memudahkan pengisian ke dalam lori.
Lantai loading rampdibuat dari plate baja dengan kemiringan 270 dan mempunyai 52 pintu. Pintu dari setiap ruangan dibuka secara mekanis dengan menggunakan
tenaga hidrolik. Adapun cara kerja pengisian lori adalah: 1. Pintu loading rampdibuka satu persatu supaya TBS dapat masuk ke dalam
lori. Satu unit lori berkapasitas sekitar 10,5 mt TBS. 2. Lori yang sudah penuh ditarik dan diposisikan dengan menggunakan capstan,
Universitas Sumatera Utara
sling belt, transfer carriage, canti lever dan loader ke dalam sterilizer. Standar operasional prosedur pengoperasian loading ramp yang ditetapkan
PT. PP. Lonsum Bagerpang POM diuraikan sebagai berikut: 1.
Tujuan Untuk menjamin tempat penerimaan TBS di area loading ramp sesuai dengan
ketentuan dan siap untuk digunakan. 2.
Ruang lingkup Area proses, stasiun loading ramp.
3. Tanggung jawab
Helperloading ramp, operator loading ramp, foreman proses, asisten Supervisor proses, dan Supervisor proses, asisten Mill Manager dan Mill
Manager. 4.
Prosedur a.
Pengisian TBS ke loading ramp harus diawasi dengan hati-hati, diisi dari ujung ke ujung melalui pengoperasian pabrik.
b. Buah yang bercecer dan tumpahan harus segera dibersihkan setelah
masing-masing kendaraan lain dilarang menabrak buah yang tercecer. c.
Kendaraan dilarang masuk ke area bongkar tanpa pengawasan atau supervise dari personil yang ditunjuk. Apabila ditemukan supir
pengangkutan TBS membongkar muatannya tidak di tempat yang telah ditentukan, maka kepadanya akan diberikan sanksi yang tegas.
d. TBS yang dimasukkan ke lori harus berdasarkan yang pertama masuk
yang pertama keluar.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengisian TBS ke lori harus dilakukan sesegera mungkin dan sepenuh
mungkin. f.
Buah yang tercecer selama aktivitas muat ke lori harus segera dibersihkan dan dipindahkan ke lori kosong berikutnya untuk pengisian. Pada akhir
kerja, tumpahan dibawah loading ramp segera dikumpulkan dan menja]ga agar area tersebut tetap bersih dan rapi.
g. Semua pasir dan kotoran yang terdapat dibawah loading ramp harus
dibersihkan setiap hari. h.
Sebelum pengoperasian loading ramp pastikan bahwa semua mesin-mesin di loading ramp dapat beroperasi dengan baik sehingga dapat dipastikan
tidak adanya kecelakaan kerja. i.
Petugas harus menjamin bahwa tugasnya dilaksanakan secara penuh perhatian terhadap K3.
j. Peralatan K3 yang sesuai helm, sepatu safety harus dipakai.
k. Pada setiap saat mempertimbangkan dampak negatif terhadap lingkungan
hidup yang ditambahkan oleh kegiatan: 1
Emisi udara 2
Pencemaran ke badan air 3
Pencemaran tanahlahan 4
Isu lingkungan hidup lokal yang lain.
Universitas Sumatera Utara
2.7.2. Perebusan Sterilizing