Acquire and Implement Hasil Perhitungan Skala Prioritas

indikator kinerja adalah ME4 yaitu Provide IT Governance. Dalam menyediakan tata kelola TI yang baik perlu dipertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut: a pembentukan kerangka tata kelola TI yang selaras dengan tata kelola instansi; b adanya keselarasan strategis antara TI dengan tujuan bisnis dalam strategi dan operasi sehingga memperoleh manfaat dari penggunaan TI; c adanya optimalisasi biaya pengadaan aset TI; d adanya manajemen sumberdaya TI yang tepat dan sejalan dengan tujuan strategis saat ini dan masa depan; e adanya manajemen resiko; f adanya pengukuran kinerja; g adanya kesesuaian TI dengan hukum dan peraturan, kebijakan instansi, standar dan prosedur, dan kinerja TI yang efektif dan efisien. Berikut merupakan indikator kinerja untuk proses kontrol provide IT governance. 1. Tingkat kesesuian kerangka kerja tata kelola TI dengan tujuan instansi 2. Tingkat keselarasan antara tupoksi perpustakaan dengan tujuan pembangunan perpustakaan berbasis TI 3. Tingkat optimalisasi nilai tambah penggunaan TI dalam mendukung tupoksi instansi 4. Tingkat kesesuaian penggunaan dan alokasi sumberdaya TI dengan kebutuhan instansi 5. Tingkat penerapan manajemen resiko oleh instansi untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin ada dan cara mengatasi dampak dari resiko tersebut 6. Tingkat kesesuaian dokumen laporan dalam memberikan gambaran kepada pembuat kebijakan terhadap hasil yang diperoleh 7. Tingkat kesesuaian TI dengan peraturan dan kebijakan instansi

4.5. Pemetaan Tingkat Kematangan

COBIT sebagai kerangka kerja yang dikembangkan untuk proses manajemen TI dengan fokus pada kontrol memiliki alat ukur yang digunakan untuk mengetahui kondisi proses TI yang sedang berjalan dalam suatu instansi. Alat ukur dalam kerangka kerja COBIT adalah model kematangan yang digunakan untuk mengendalikan dan memonitor proses TI untuk mencapai tujuan kinerja proses TI yang diharapkan. Data yang diperlukan untuk proses pemetaan tingkat kematangan dalam model kematangan didapatkan dengan menggunakan kuesioner yang dibuat berdasarkan kerangka kerja COBIT untuk proses kontrol dalam setiap domain yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan responden untuk model kematangan didasari oleh keterlibatan responden tersebut dalam pengelolaan TI dan penggunaan TI instansi. Responden harus dapat memberikan pendapatnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan tingkat pengelolaan TI di instansi sesuai dengan kondisi saat ini.

4.5.1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini jumlah responden yang memberikan pendapatnya mengenai hal-hal berkaitan dengan pengelolaan TI di perpustakaan Badan Litbang Pertanian sebanyak 65 orang responden yang tersebar di seluruh UKUPT lingkup Badan Litbang Pertanian, meliputi pengelola perpustakaan berjumlah 5 orang atau sebesar 7,69; pengelola TI berjumlah 23 orang atau sebesar 35,38; pustakawan berjumlah 25 orang atau sebesar 38,46; dan lainnya yang bekerja pada fungsi manajemen berjumlah 12 orang atau sebesar 18,46. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum jabatan pustakawan dan pengelola TI memiliki porsi yang sama banyak dalam pengelolaan perpustakaan berbasis TI. Gambar 13 Sebaran responden berdasarkan jabatan Berdasarkan data umum responden diketahui bahwa responden laki-laki berjumlah 35 orang atau sebesar 53,85 sedangkan responden perempuan berjumlah 30 orang atau sebesar 46,15. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki memiliki ketertarikan lebih tinggi dibanding perempuan dalam pengelolaan perpustakaan berbasis TI. 7,69 35,38 38,46 18,46 Pengelola Perpustakaan Pengelola TI Pustakawan Lainnya