Provide IT Governance Monitor and Evaluate ME

pengelolaan perpustakaan Badan Litbang Pertanian perlu mendapat perhatian yang serius agar dikaji lebih lanjut. Dengan demikian proses kontrol ME4 akan dikaji lebih lanjut untuk mendapatkan perbaikan. Sedangkan proses kontrol yang mendapatkan prioritas kedua adalah proses kontrol ME3 yaitu ensure compliance with external requirements. Namun dalam penelitian ini selain proses kontrol yang memiliki prioritas pertama tidak akan dikaji lebih lanjut.

4.4. Indikator Kinerja

Indikator kinerja digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan seberapa baik proses TI yang sudah dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan perpustakaan. Dengan indikator kinerja dapat dinilai kemungkinan pencapaian tujuan ketingkat yang lebih tinggi. Indikator kinerja dibuat berdasarkan control objectives dari masing-masing proses kontrol dalam kerangka kerja COBIT.

4.4.1. Plan and Organise

Domain ini melingkupi strategi taktis yang memberikan perhatian dalam mengidentifikasi cara terbaik TI untuk memberikan kontribusi maksimal terhadap pencapaian tujuan bisnis. Berdasarkan hasil perhitungan skala prioritas yang telah diperoleh sebelumnya proses kontrol dalam domain ini yang dibuatkan indikator kinerja adalah PO8 yaitu Manage Quality. Untuk mengelola kualitas harus memiliki unsur yang terdiri atas sistem manajemen mutu; standar dan kualitas TI; standar akuisisi; berfokus pada pengguna; perbaikan berkelanjutan; serta pengukuran kualitas, pemantauan dan review. Sistem manajemen mutu adalah suatu sistem manajemen organisasi yang mengacu pada standardisasi yang dikembangkan dari kebijakan, prosedur, manual, struktur organisasi dan aturan- aturan lain untuk mengatur aktifitas-aktifitas terkait dengan mutu. Sistem manajemen mutu digunakan oleh pembuat kebijakan untuk memastikan bahwa penggunaan TI untuk pengelolaan perpustakaan dapat memberikan hasil maksimal terhadap tujuan bisnis untuk menyebarkan informasi hasil-hasil penelitian dan pengkajian kepada pengguna. Indikator kinerja untuk proses kontrol ini dapat disusun sebagai berikut. 1. Tingkat keterlibatan berbagai pihak dalam penyusunan manajemen mutu. 2. Tingkat keterlibatan berbagai pihak dalam memantau dan mengukur efektivitas dari penerapan sistem manajemen mutu. 3. Tingkat penerapan standar dan prosedur kualitas TI oleh instansi 4. Tingkat kesamaan standar yang digunakan dalam pengembangan sistem 5. Tingkat keselarasan antara kebutuhan pengguna TI dengan responsibilitas penyedia TI. Semakin selaras akan meningkatkan kinerja sistem sehingga sesuai dengan yang diharapkan. 6. Tingkat keberlanjutan komunikasi antara pengguna TI, penyedia TI, dan pembuat kebijakan untuk perbaikan 7. Tingkat pengukuran, pemantauan, dan review kualitas sistem oleh pembuat kebijakan

4.4.2. Acquire and Implement

Domain ini digunakan untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengimplementasikan pelaksanaan strategi TI sesuai dengan yang ditetapkan. Domain ini juga melingkupi perubahan dan pemeliharaan sistem yang ada untuk memastikan solusi yang memenuhi tujuan bisnis. Berdasarkan hasil perhitungan skala prioritas yang telah diperoleh sebelumnya proses kontrol dalam domain ini yang dibuatkan indikator kinerja adalah AI4 yaitu Enable Operation and Use. Untuk menghasilkan nilai pengoperasian dan penggunaan yang sesuai dibutuhkan perencanaan solusi operasional dan transfer pengetahuan antar pihak yang terlibat. Berikut merupakan indikator kinerja untuk proses kontrol enable operation and use. 1. Tingkat kesesuaian sumberdaya manusia. 2. Tingkat efektifitas transfer pengetahuan kepada manajemen 3. Tingkat efektifitas transfer pengetahuan pengelola TI terhadap pengelola perpustakaan dalam memberikan dukungan penggunaan sistem yang ada 4. Tingkat efektifitas transfer pengetahuan pengelola perpustakaan terhadap pengelola TI dalam memberikan dukungan pemeliharaan sistem dan infrastruktur.