Tingkat Kematangan Manage the Physical Environment

Namun manajemen belum memantau efektivitas pengendalian keamanan tersebut sesuai standar yang telah ditetapkan. Hasil observasi yang dilakukan terhadap keadaan saat ini di instansi untuk proses kontrol manage the physical environment dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Secara umum Badan Litbang Pertanian telah memiliki standar prosedur untuk mengelola lingkungan fisik perpustakaan 2. Tata letak dan prosedur keamanan peralatan TI di perpustakaan UKUPT Badan Litbang Pertanian telah mengikuti standar yang telah dibuat 3. Penerapan prosedur keamanan peralatan TI telah dilakukan dengan baik diantaranya adalah dengan menempatkan peralatan TI tersebut disebuah ruang khusus yang dilengkapi oleh UPS 4. Dalam penerapan prosedur keamanan terhadap akses peralatan TI, UKUPT telah menunjuk beberapa staf yang diberi wewenang sebagai pengelola perpustakaan dan pengelola TI. 5. Ruang peralatan TI di perpustakaan UKUPT telah dilengkapi dengan AC sebagai sarana untuk memantau dan mengontrol lingkungan 6. Dalam pengelolaan peralatan TI dan sumberdaya manusia sejalan dengan peraturan keselamatan dan kesehatan. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dan hasil observasi terhadap kondisi saat ini di instansi dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kesesuaian untuk proses kontrol manage the physical environment telah memenuhi kriteria tidak ada hal dapat berimplikasi buruk terhadap pengelolaan perpustakaan yang dilakukan Badan Litbang Pertanian.

4.7.4. Implikasi pada Proses Kontrol Provide IT Governance

Berdasarkan analisis tingkat kematangan pada proses kontrol provide IT governance menggunakan kerangka kerja COBIT berada pada tingkat 3 yaitu didefinisikan, yang memiliki arti instansi telah memahami pentingnya penerapan tata kelola TI. Instansi telah memiliki standar prosedur pengukuran tata kelola TI yang didokumentasikan. Namun penerapan standar tersebut masih diserahkan kepada individu. Proses evaluasi tata kelola TI belum diterapkan oleh instansi. Sehingga apabila ada penyimpangan dalam penerapan standar tidak mungkin diketahui oleh instansi. Hasil observasi yang dilakukan terhadap keadaan saat ini di instansi untuk proses kontrol provide IT governance dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Badan Litbang Pertanian sudah membentuk kerangka kerja tata kelola TI yang sesuai dengan tujuan instansi. 2. Tingkat keselarasan antara tupoksi perpustakaan dengan tujuan pembangunan perpustakaan berbasis TI sudah cukup baik. 3. Badan Litbang pertanian dalam pengelolaan perpustakaan sudah cukup optimal dalam pemanfaatan TI. 4. Penggunaan sumberdaya TI yang dilakukan oleh Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan perpustakaan sudah cukup baik namun alokasi sumberdaya TI yang dibutuhkan oleh setiap perpustakaan UKUPT belum cukup ideal kondisinya. 5. Penerapan manajemen resiko oleh instansi untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin ada dan cara mengatasi dampak dari resiko tersebut 6. Pengelola perpustakaan sudah membuat laporan bulanan, triwulan, dan tahunan yang dapat memberikan gambaran kepada pembuat kebijakan terhadap hasil yang diperoleh. 7. Pemanfaatan TI oleh Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan perpustakaan telah sesuai dengan peraturan dan kebijakan instansi. Berdasarkan hasil pengolahan kuesioner dan hasil observasi terhadap kondisi saat ini di instansi dapat diambil kesimpulan bahwa tingkat kesesuaian untuk proses kontrol provide IT governance telah memenuhi kriteria tidak ada hal dapat berimplikasi buruk terhadap pengelolaan perpustakaan yang dilakukan Badan Litbang Pertanian .