Tabel 27 Jumlah jawaban responden untuk setiap pertanyaan dari proses kontrol provide IT governance ME4
Jawaban Jumlah Jawaban Responden Pertanyaan no
ME4.1 ME4.2 ME4.3 ME4.4 ME4.5 ME4.6 ME4.7 1
11 10
2 5
11 8
22 16
16 8
3 34
31 36
28 34
26 31
4 15
17 21
15 5
23 26
5
6 Berdasarkan analisis data pada Tabel 27 untuk pertanyaan ME4.1 dapat
diambil kesimpulan bahwa sebanyak 52,31 responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian pembentukan kerangka kerja tata kelola TI dengan
tujuan instansi. Untuk pertanyaan ME4.2 sebanyak 47,69 responden menyatakan “cukup” untuk tingkat keselarasan antara tupoksi perpustakaan
dengan tujuan pembangunan perpustakaan berbasis TI. Untuk pertanyaan ME4.3 sebanyak 55,38 responden menyatakan “cukup” untuk tingkat optimalisasi nilai
tambah penggunaan TI dalam mendukung tupoksi instansi. Untuk pertanyaan ME4.4 sebanyak 43,08 responden menyatakan “cukup” untuk tingkat
kesesuaian pengawasan, penggunaan, dan alokasi sumberdaya TI dengan kebutuhan instansi. Untuk pertanyaan ME4.5 sebanyak 52,31 responden
menyatakan “cukup” untuk tingkat penerapan manajemen resiko oleh instansi untuk mengidentifikasi resiko yang mungkin ada dan cara mengatasi dampak dari
resiko tersebut. Untuk pertanyaan ME4.6 sebanyak 40 responden menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian dokumen laporan dalam memberikan gambaran
kepada pembuat kebijakan terhadap hasil yang diperoleh. Sedangkan untuk pertanyaan ME4.7 dapat diambil kesimpulan bahwa sebanyak 47,69 responden
menyatakan “cukup” untuk tingkat kesesuaian TI dengan hukum dan peraturan, kebijakan, standar dan prosedur instansi.
Berdasarkan data pada Tabel 27 dilakukan perhitungan indeks kematangan menggunakan persamaan matematika 1 dapat diketahui indeks kematangan pada
proses kontrol manage the physical environment diidentifikasi berada pada level 3,00 seperti disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28 Perhitungan indeks kematangan proses kontrol provide IT governance ME4
Pertanyaan ME4.1 ME4.2 ME4.3 ME4.4 ME4.5 ME4.6 ME4.7 Jumlah Jawaban
Terbanyak 3
3 3
3 3
3 3
21
Indeks 217 = 3,00
Dengan menggunakan skala pembulatan yang terdapat pada Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa menurut kerangka kerja COBIT proses kontrol ini berada
pada tingkat kematangan 3 yaitu telah didefinisikan, yang memiliki arti instansi telah memahami pentingnya penerapan tata kelola TI. Instansi telah memiliki
standar prosedur pengukuran tata kelola TI yang didokumentasikan. Namun penerapan standar tersebut masih diserahkan kepada individu. Proses evaluasi tata
kelola TI belum diterapkan oleh instansi. Sehingga apabila ada penyimpangan dalam penerapan standar tidak mungkin diketahui oleh instansi.
4.6. Analisis Kesenjangan
Badan Litbang Pertanian dalam mendukung pencapaian tujuan pengelolaan perpustakaan berbasis TI yang sesuai dengan visi dan misi serta tantangan masa
depan telah menetapkan tingkat kematangan yang diharapkan yaitu pada level 4 dikelola dimana proses dimonitor dan diukur menggunakan indikator kinerja
yang telah ditetapkan sebelumnya. Namun berdasarkan hasil perhitungan tingkat kematangan yang berjalan diinstansi terjadi kesenjangan dengan tingkat
kematangan dibawah tingkat yang diharapkan. Tingkat kematangan saat ini untuk proses kontrol manage quality, enable operation and use, manage the physical
environment, dan provide IT governance adalah pada level 3. Tabel 29 Kesenjangan kondisi tingkat kematangan saat ini dengan kondisi tingkat
kematangan yang diharapkan
Proses Kontrol Tingkat
Kematangan Saat Ini
Tingkat Kematangan yang
Diharapkan
1. PO8 - Manage Quality 3
4 2. AI4 - Enable Operation and Use
3 4
3. DS12 - Manage the Physical Environment 3
4 4. ME4 - Provide IT Governance
3 4
4.7. Implikasi Tingkat Kematangan Proses Kontrol Terhadap Pengelolaan Perpustakaan Badan Litbang Pertanian
4.7.1. Implikasi pada Proses Kontrol Manage Quality
Berdasarkan analisis tingkat kematangan pada proses kontrol manage quality menggunakan kerangka kerja COBIT berada pada tingkat 3 yaitu
didefinisikan, dimana manajemen telah mengkomunikasikan sistem manajemen mutu kepada instansi secara keseluruhan dengan cara memberikan pelatihan
kepada manajemen dan staf yang terlibat namun evaluasi terhadap sistem masih belum dilakukan secara konsisten dan terstruktur.
Hasil observasi yang dilakukan terhadap keadaan saat ini di instansi untuk proses kontrol manage quality dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Secara umum Badan Litbang Pertanian telah memiliki standar sistem manajemen mutu dalam pengelolaan perpustakaan
2. Dalam penyusunan dan penerapana manajemen mutu, Badan Litbang Pertanian telah melibatkan pustakawan, pengelola perpustakaan, dan
pengelola TI. 3. Badan Litbang Pertanian dalam pengelolaan perpustakaan telah
menerapkan standar dan prosedur kualitas TI. Selain menggunakan petunjuk teknis sebagai bahan rujukan dalam pembinaan pengelolaan
perpustakaan, Badan Litbang Pertanian juga telah memiliki modul pembinaan pengelolaan perpustakaan.
4. Perpustakaan UKUPT telah menggunakan standarisasi pengembangan sistem standarisasi software yang digunakan, penamaan file, format file,
antar muka, interoperabilitas, dan lainnya 5. Dalam menyelaraskan antara kebutuhan pengguna TI dan penyedia TI
telah dilakukan bimbingan teknis pengelolaan perpustakaan 6. Untuk menjaga keberlanjutan komunikasi antara pengguna TI dan
penyedia TI maupun dengan pembuat kebijakan, setiap tahunnya diadakan kegiatan temu koordinasi pengelola perpustakaan Badan Litbang Pertanian
namun komunikasi ini belum berjalan baik karena ada beberapa kepala UKUPT menugaskan stafnya yang tidak berkompeten dalam pengelolaan
perpustakaan untuk hadir dalam kegiatan ini.