63
Gambar 12 Sumur utama dan fasilitas sarana penyulingan air laut di Desa Matakus
Listrik. Di pulau ini telah terdapat prasarana listrik. Pelayanan listrik
bersumber dari mesin diesel berkekuatan 5 kilowatt dan 10 kilowatt milik gereja yang dipakai secara bergantian dan hanya beroperasi selama 4 jam setiap harinya
mulai dari pukul 19.00 – 23.00 WIT. Pembayaran iuran pemakaian dilakukan berdasarkan jumlah watt lampu yang digunakan dimana jumlah watt rata – rata
yang dipakai setiap keluarga adalah 20 – 50 watt.
Komunikasi. Sebagai pulau kecil yang memiliki sifat insular, masalah
komunikasi tidak menjadi kendala. Lokasi pulau yang dekat dengan kota Saumlaki memungkinkan jangkauan jaringan telepon seluler ponsel milik
beberapa operator swasta di Saumlaki mencapai Pulau Matakus, sehingga masalah komunikasi melalui telepon seluler bukan merupakan kendala dalam menunjang
pengembangan pulau ini menjadi kawasan ekowisata. Wisatawan yang mengunjungi Pulau Matakus selain dapat bersantai menikmati keindahan kawasan
dan melepaskan kepenatan beraktifitas dengan berbagai kegiatan wisata sekaligus juga tetap dapat mengakses informasi dari luar kawasan dan melanjutkan
bisnisnya dengan memanfaatkan prasarana komunikasi yang ada.
4.7 Potensi dan Peluang Pengembangan Wisata
Didalam rencana Tata Ruang Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten Maluku Tenggara Barat tahun 2006, Pulau Matakus telah
diproyeksikan sebagai daerah wisata bahari untuk tujuan wisata pantai, renang dan menyelam, pancing dan sailing. Hal ini dikarenakan Pulau Matakus memiliki
64 potensi pariwisata pesisir dan laut yang cukup memadai untuk dikembangkan
seperti ekosistem terumbu karang yang masih tergolong baik, tetapi juga karena potensi tersebut didukung oleh keindahan pantai, keaslian, keutuhan alamnya dan
potensi budayanya. Potensi Pulau Matakus meliputi ekosistem yang cukup lengkap seperti
pantai dan pesisirnya, vegetasi mangrove, perairan laut yang didalamnya memiliki keanekaragamn yang tinggi seperti terumbu karang yang sampai saat ini telah
teridentifikasi sekitar 90 spesies karang dengan kondisi tutupan termasuk kategori baik, ikan karang yang terdiri 110 spesies dengan jumlah dan kepadatan ikan hias
yang tinggi. Selain itu terdapat pula berbagai jenis biota laut yang memiliki nilai ekonomis penting.
Kegiatan pariwisata yang dapat dilakukan di kawasan pulau ini meliputi wisata alam, wisata budaya, wisata pesisir dan laut seperti rekreasi pantai,
olahraga pantai yang dapat dilakukan di bagian barat pulau, kegiatan snorkeling dapat dilakukan di bagian barat dan utara pulau sedangkan untuk diving dapat
dilakukan di bagian barat dan timur pulau dimana terdapat dua batu kembar yang ukurannya sangat besar dan menantang untuk diamati.
Keindahan pantai berpasir putih sekaligus sebagai tempat mengamati sunset di bagian barat pulau, serta keindahan pemandangan bawah laut karena
keanekaragaman jenis karang dan ikan hiasnya merupakan objek utama di Pulau Matakus. Selain itu pula terdapat potensi wisata budaya seperti tenunan, anyaman
dari bambu dan daun lontar yang merupakan hasil kerajinan tangan penduduk setempat dan tarian tradisional seperti Tabar, Seti, Foruk, penangkapan ikan
secara tradisional yang dikenal dengan istilah goyang tali serta kegiatan hela rotan tarik tambang untuk memanggil hujan jika musim hujan terlambat datang
merupakan atraksi menarik yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata.
65
5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kondisi dan Potensi Sumberdaya Alam di Pulau Matakus
Pengembangan suatu daerah untuk menjadi kawasan ekowisata terutama harus didukung oleh potensi sumberdaya alam yang khas sebagai sebagai daya
tarik bagi para wisatawan. Pulau Matakus memiliki daya tarik tersendiri sehingga oleh Pemerintah Daerah Maluku Tenggara Barat pulau ini kemudian ditetapkan
sebagai daerah tujuan wisata bersama dengan beberapa pulau kecil lain yang ada disekitarnya. Pulau Matakus memiliki daya tarik berupa pantai berpasir putih yang
hampir 90 mengelilinginya, pemandangan alam pantai yang masih alami dan ekosistem terumbu karang serta beraneka ragam ikan hias yang terdapat di
sekeliling perairannya. Kondisi inilah yang menjadi unsur supply dalam pengembangan ekowisata di Pulau Matakus.
5.1.1 Terumbu Karang. Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dan produktif
dengan keanekaragaman jenis biota yang sangat tinggi. Berdasarkan pengataman terhadap kondisi ekosistem terumbu karang di Pulau Matakus dengan metode
manta tow dibantu dengan video streaming, secara umum kondisi terumbu karang di bagian utara dan barat Pulau Matakus masih tergolong baik jika dibandingkan
dengan kondisi terumbu karang disisi selatan dan timur. Informasi kondisi karang
di tiap stasiun pengamatan disajikan pada Gambar 12
Gambar 13 Kondisi karang di Pulau Matakus Data Primer, 2008
5
4
16
4
4
14
2
1
7 3
1
7 4
3
13
3
2
11 4
3
15
5
4
16
4
3
13
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Stasiun Pengamatan
Tut upan Karang Hi dup Tut upan Karang Lunak
Jum lah Li feform
Ket. Kategori: 1 = 0 – 10
2 = 11 – 30 3 = 31 – 50
4 = 51 – 75
5 = 76 – 100