Zonasi Kawasan Ekowisata TINJAUAN PUSTAKA 1 Batasan dan Definisi Pulau Kecil

18 Sumberdaya ekowisata terdiri dari sumberdaya alam dan manusia yang dapat diintegrasikan menjadi komponen terpadu bagi pemanfaatan wisata. Ekowisata bahari merupakan kegiatan pesisir dan laut yang dikembangkan dengan pendekatan konservasi laut. Menurut Bruce et al. 2002, ekowisata bahari adalah ekowisata yang terdapat di wilayah pesisir dan lingkungan laut. Aktifitas ekowisata bahari dapat berbasis perairan water-based, berbasis daratan land-based atau gabungan keduanya yang meliputi pengamatan ikan paus, dolphin, hiu, anjing laut dan hewan laut lainnya, burung laut, selam diving dan snorkling, perjalanan mengamati dasar laut dengan perahu di permukaan, berjalan kaki di pesisir dan pantai serta mengunjungi laut lepas dan pusat kehidupan di laut.

2.7 Zonasi Kawasan Ekowisata

Untuk melindungi suatu kawasan wisata dari pengunjung wisata maka perlu dilakukan zonasi. Hal ini untuk untuk melindungi sumberdaya maupun memberikan keragaman pengalaman bagi pengunjung. Zonasi merupakan pembagian kawasan berdasarkan potensi dan karakteristik sumberdaya alam untuk kepentingan perlindungan dan pelestarian serta pemanfaatan guna memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan. Zonasi merupakan alat yang paling umum bagi pengelolaan kawasan yang dilindungi untuk memisahkan kawasan yang pemanfaatannya bertentangan, serta untuk pengelolaan kawasan dengan manfaat ganda Mac Kinnon et al. 1986 dalam Purnama, 2005, sedangkan Bengen 2002 menyatakan bahwa penetapan zonasi kawasan adalah pengelompokan areal suatu kawasan ke dalam zona-zona sesuai dengan kondisi fisik dan fungsinya. Zonasi bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi ekologi dan ekonomi ekosistem suatu kawasan sehingga dapat dilakukan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan. Menurut MCRMP-DKP 2004 dalam Helmi 2007 zona merupakan suatu kawasan yang mempunyai kemampuan dan karakteristik yang sama untuk suatu peruntukan yang sesuai di daratan dan laut. Zonasi bertujuan untuk membagi wilayah darat dan laut dalam kawasan yang sesuai dengan peruntukan dan 19 kegiatan yang bersifat saling mendukung compatible serta memisahkannya dari kegiatan yang bersifat bertentangan incompatible. Prinsip penetapan zonasi adalah : 1 Sumberdaya alam maupun budaya memiliki karakteristik dan toleransi tertentu untuk dapat dintervensi, dan 2 Pengelola harus dapat melakukan sesuatu untuk memelihara dan mempertahankan karakteristik dan kemampuan tersebut untuk menjamin tercapainya tujuan pengelolaan dari penggunaan sekarang maupun yang akan datang Basuni 1987 dalam Purnama, 2005. Menurut Yulianda 2007, zonasi di kawasan ekowisata bahari terbagi atas empat bagian. Pertama, zona inti yang bertujuan melindungi satwa dan ekosistem yang sangat rentan sehingga pengunjung dilarang untuk masuk ke dalam. Kedua, zona khusus atau pemanfaatan terbatas dengan tujuan khusus bagi peneliti, pencinta alam, petualang, penyelam. Jumlah pengunjung terbatas dengan ijin dan aturan – aturan khusus agar tidak menimbulkan gangguan terhadap ekosistem. Ketiga, zona penyangga. Merupakan kawasan penyangga yang dibuat untuk perlindungan terhadap zona-zona inti dan khusus. Dapat dimanfaatkan terbatas untuk ekowisata dengan batasan minimal gangguan terhadap zona inti dan khusus. Keempat, zona pemanfaatan. Ditujukan untuk pengembangan kepariwisataan alam, termasuk pengembangan fasilitas-fasilitas wisata alam dengan syarat kestabilan bentang alam dan ekosistem, resisten terhadap berbagai kegiatan manusia yang berlangsung di dalamnya.

2.8 Kesesuaian Pemanfaatan Pulau-pulau Kecil