88 Tabel 22 Luas areal dan daya dukung kawasan di tiap sub zona wisata
No Sub Zona
Panjang m Luas ha
DDK per hari Orang
Lama Wisata Jam
1 Rekreasi dan Olahraga
Pantai 5 738
230 3
2 Selam
33.58 2 686
2 3
Snorkling 82.49
6 600 3
4 Olahraga Perairan
760.76 30 430
2 Total
39 946 Sumber: Hasil Analisis 2009
5.4.2 Analisis Tapak Ekologi Ecological Footprint AnalysisEFA
Alam sebenarnya menyediakan pasokan sumberdaya alam yang mencukupi untuk menopang kebutuhan dasar kehidupan manusia. Sayangnya, pola konsumsi
sumberdaya alam dan jumlah manusia yang semakin meningkat menyebabkan sumberdaya alam yang ada hampir tidak cukup untuk memenuhi berbagai
kebutuhan di bumi ini. Ecological footprint selanjutnya ditulis EF merupakan suatu metode untuk
mengukur permintaan aktifitas manusia terhadap biosfer atau lebih tepat mengukur jumlah lahan produktif secara biologi yang diperlukan untuk
memproduksi keseluruhan sumberdaya dan menyerap limbah yang dihasilkan. Area tersebut kemudian dapat dibandingkan dengan biocapacity, yaitu jumlah
area produktif yang tersedia untuk mengembangkan sumberdaya dan menyerap limbah yang dihasilkan tersebut.
Sementara Biocapacity selanjutnya ditulis BC merupakan areal potensial secara ekologis atau disebut juga sebagai area produktif secara biologi
Biologically Productive Area atau disingkat BAP yang tersedia di Pulau Matakus. Penghitungan EF dan BC ini menggunakan 2 pendekatan yaitu pertama
penghitungan secara manual dan kedua dengan model dinamik menggunakan software Stela 9.0.2 untuk melihat perkembangan EF, BC dan jumlah wisatawan
yang dapat ditampung di Pulau Matakus dalam 10 tahun ke depan.
Footprint. Berdasarkan penjelasan sebelumnya, bahwa total EF tiap
wisatawan yang mengujungi Pulau Matakus terdiri dari jumlah agregat komponen build-up land, fosil energy land, food and fibre consumption yang meliputi
89 pasture land, arable land, forest land dan sea space dengan rata-rata waktu
tinggal selama 6 hari. Beberapa tabel berikut menunjukan hasil penghitungan total EF dari rata – rata kunjungan ke Pulau Matakus dengan rata – rata lama tinggal 6
hari.
Tabel 23 Build-up land footprint Kategori
hacaptahun Persentasi
Jalan 0.0002
0.14 Pelabuhan
0.0053 3.69
Akomodasi 0.0024
1.67 Aktifitas
0.1356 94.49
Total footprint 0.1435
100 Sumber: Hasil Analisis 2009
Berdasarkan Tabel 23, rata – rata pemanfaatan lahan secara langsung untuk infrastruktur wisata cukup besar yakni 1356 m
2
tiap wisatawan per tahun. Hal ini menunjukan bahwa sumberdaya dan ruang untuk aktifitas digunakan oleh jumlah
wisatawan yang sedikit tiap tahunnya sehingga permintaan area build-up percapita masih cukup besar. Sekitar 94.49 dari footprint build-up land dihasilkan oleh
aktifitas wisata. Berbeda jika dibandingkan dengan footprint dari fosil energy land Tabel 24 dimana penggunaannya kelihatan kecil sekali yakni 53 m
2
tiap wisatawan. Dengan ketersediaan energi di pulau kecil yang terbatas,
bertambahnya jumlah wisatawan menyebabkan permintaan energi per kapita per wisatawan untuk kepentingan akomodasi juga menjadi kecil.
Tabel 24 Fosil energy land footprint Uraian
Satuan Ketersediaan energy
30.39 GJhatahun Konsumsi energy untuk akomodasi
0.16206 GJcap EF untuk fosil energy land
0.0053 hacaptahun Sumber: Hasil Analisis 2009
Rata – rata footprint untuk konsumsi sandang dan pangan food and fibre consumption wisatawan yang mengunjungi Pulau Matakus dengan waktu
kunjungan rara – rata selama 6 hari dapat dilihat pada Tabel 25.
90 Tabel 25 Footprint Konsumsi Sandang dan Pangan
Negara asal Wisatawan Cropland
hacapthn Pasture
hacapthn Forest
hacapthn Fishing
ground hacapthn
Australia 0.1217
0.94 0.1183
0.033 Indonesia
0.0316 0.00
0.015 0.067
Inggris 0.055
0.77 0.0583
0.033 Rata-rata
0.0694 0.3367
0.0639 0.044
Total EF food and fibre
0.4541 Sumber: Hasil Analsis 2009
Hasil analisis pada Tabel 25 menunjukkan bahwa rata – rata footprint untuk konsumsi sandang dan pangan dengan rata – rata lama kunjungan 6 hari adalah
0.4541 ha atau sekitar 4 541 m
2
lahan yang dimanfaatkan oleh setiap wisatawan untuk konsumsi sandang dan pangan selama berwisata di Pulau Matakus. Secara
ringkas, total EF untuk keenam komponen utama ruang produktif dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26 Total Ecological Footprint Komponen footprint
Footprint hacapthn Area dalam ruang global
ghacapthn Energy land
0.0053 0.0070
Build-up land 0.1435
0.3788 Cropland
0.0694 0.1832
Pasture land 0.3367
0.1683 Forest land
0.0639 0.0846
Fishing ground 0.0443
0.0177 Total footprint tiap
wisatawan 0.6579
0.8396 Total footprint untuk semua
wisatawan 98.68
125.9 Sumber: Hasil Analisis 2009
Hasil analisis pada Tabel 26 menunjukkan bahwa rata – rata perjalanan wisatawan ke Pulau Matakus memerlukan lebih dari 0.6 ha lahan atau sekitar
6 000 m
2
untuk keperluan sumberdaya bagi wisatawan di pulau tersebut. Jika dilihat dari sudut pandang global, maka perjalanan wisatawan ke Pulau Matakus
memerlukan lebih dari 0.8 ha rata – rata ruang dunia untuk keperluan sumberdaya.
91
Biocapacity.
Biological capacity atau biocapacity adalah kemampuan ekosistem untuk menghasilkan material biologi yang bermanfaat dan untuk
menyerap limbah material yang dihasilkan oleh manusia, menggunakan rencana pengelolaan dan teknologi ekstraksi. Penghitungan BC dari suatu wilayah diawali
dengan mengetahui jumlah total lahan yang secara bioproduktif tersedia Global
Fotprint Network, 2008.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa penghitungan BC dilakukan untuk mengukur kemampuan lahan terseterial dan perairan yang tesedia untuk
menyediakan jasa lingkungan. Penghitungan BC dari suatu area dilakukan dengan mengalikan area yang aktual tersedia dengan yield factor YF dan equivalence
factor EF yang tepat.
BC biasanya digambarkan dalam global hektar gha.
BC di Pulau Matakus merupakan pengukuran total dari jumlah lahan yang tersedia termasuk perairan laut hingga batas 4 mil. Hal ini menggambarkan
kemampuan dari Pulau Matakus untuk memproduksi tanaman pertanian crops, padang rumput pasture, produk kayu-kayuan forest dan ikan, maupun untuk
menyerap limbah seperti CO
2
. Hasil penghitungan BC Pulau Matakus dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27 Total Biocapacity Pulau Matakus
Komponen lahan
Exixting area ha
YF Biocapacity ha
Equivalence factor ghaha
Bocapacity dalam gha
Energy land 30.39
1.3 39.51
1.33 52.54
Build-up land 735.39
1.0 735.39
2.64 23.04
Cropland 126.13
1.7 214.43
2.64 566.08
Pasture land 49.83
2.2 109.69
0.50 54.85
Forest land 110.63
1.3 143.82
1.33 191.29
Sea space 5 787.00
0.6 3472.2
0.40 1 388.88
Total -
4 715.05 -
2 276.68 Total BCcap
31.43 15.18
Sumber: Hasil Analisis 2009 Hasil analisis seperti tampak pada Tabel 27 menunjukkan bahwa komponen
sea space memberikan kontribusi yang sangat besar bagi ketersediaan lahan produktif di Pulau Matakus sebesar 3 472.2 ha sedangkan komponen energy land
memberikan kontribusi sangat kecil yakni sekitar 39.51 ha. Kondisi ini disebabkan karena sebagai pulau kecil, wilayah perairan lautnya sangat luas
dibandingkan dengan luas wilayah teresterialnya. Selain itu, jumlah penduduk
92 yang sedikit menyebabkan ketersediaan energi hanya cukup untuk memenuhi
kebutuhan lokal. Total BC Pulau Matakus secara lokal adalah 4 715.05 ha sedangkan BC
secara global adalah 2 276.68 gha. Jika total BC yang ada dibagikan dengan total wisatawan yang mengunjungi Pulau Matakus pada tahun 2007 sebanyak 150
orang, maka BC tiap wisatawan secara lokal dan global masing-masing adalah 31.43 ha per kapita dan 15.18 gha per kapita
. Berdasarkan laporan WWF 2008,
BC yang tersedia secara global adalah 2.1 gha per capita sedangkan total BC untuk Indonesia adalah 1.4 gha, dengan demikian BC Pulau Matakus secara
global yang tersedia untuk tiap wisatawan 7 kali lebih besar dari BC global dan 10 kali lebih besar dari BC nasional.
Daya Dukung Carrying Capacity. Untuk mengetahui jumlah wisatawan
yang dapat ditampung oleh Pulau Matakus maka dilakukan perbandingan antara kondisi EF dan BC yang tersedia. Berdasarkan nilai total EF untuk kegiatan
wisata yakni sebesar 0.6579 hacaptahun dan total BC yang tersedia sekitar 4 715.05 ha, maka jumlah wisatawan rata – rata yang dapat ditampung di Pulau
Matakus setiap tahun adalah sekitar 7 168 orang setara dengan 7 000 orang. Jika BC setiap wisatawan adalah 31.43 ha, maka kondisi BC masih 40 kali lebih besar
dari EF. Dengan demikian kegiatan ekowisata di Pulau Matakus mengalami apa yang disebut dengan ecological reserve yaitu kondisi dimana terjadi perbedaan
nilai antara BC dan EF dalam hal ini BC di Pulau Matakus melebihi footprint dari wisatawan yang berkunjung ke pulau tersebut. Kondisi ini mengisyaratkan bahwa
areal potensial secara ekologis atau area produktif secara biologi Pulau Matakus masih cukup untuk menampung jumlah wisatawan yang datang berwisata.
Model Dinamik Ecological Footprint. Pengelolaan dan pengembangan
Pulau Matakus sebagai kawasan ekowisata memerlukan informasi tentang kondisi biofisik kawasan serta kemampuan pulau dengan sumberdaya yang ada baik di
area teresterial maupun perairan laut dalam menerima jumlah wisatawan yang datang. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan Pulau Matakus maupun
kesinambungan aktifitas wisata yang selalu membutuhkan ruang dan sumberdaya. Prediksi jumlah wisatawan yang datang untuk berwisata setiap tahunnya akan
sangat membantu untuk mengalokasikan ruang dan sumberdaya yang dibutuhkan.
93
Jmlh Turis Total BC\ ha
EF\ha\cap\thn Foot Buildup\ha\cap\thn
Foot Food Fibre arable land\ha\cap\thn
pasture\ha\cap\thn
Sea Space\ha\ cap\thn F orest space\ha\cap\thn
Foot Energy \ha\cap\thn f oot pelabuhan
f oot penginapan f oot akt if itas
f oot Jalan
jmlh energy \GJ\ ha\thn luas jln\ha
luas pelbhn\ha luas pnginpn\ha
luas area div ing\ha luas area snorkli
luas wisata pantai kons enegry \GJ\cap
lama wisata
Exist Area\ha Y F energy
BC energy \ha Exist buildt area
Y F built up BC Built up
Exist Crop Area Y F Crop
BC Croplnd
Y F Pasture Exist past area
BC Pasture BC Forest
Y F Forest Exist F orest\ha
BC Sea space Y F f ishery
Exist f ish area\ha
Analisis daya dukung Pulau Matakus untuk ekowisata dengan pendekatan EF serta dengan bantuan model dinamik ini akan dapat membantu untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan pulau ini dengan segala sumberdaya yang ada di dalamnya untuk mendukung jumlah wisatawan yang datang berwisata tiap
tahun sehingga dapat dilakukan pengelolaan secara efektif. Causal loop model konseptual dan model dinamik yang dibangun dan digunakan dalam analisis tapak
ekologi EFA ini dapat dilihat pada Gambar 20 dan 21.
Gambar 21 Causal loop dari analisis tapak ekologi ecological footprint analysis
Gambar 22 Model dinamik untuk analisis tapak ekologi ecological footprint analysis
Jumlah Wisatawan
Total Ecological
Footprint Biocapacity
Exixting Forest Area
Existing Pasture area
Footprint Food Fibre
Pasture Area Sea Space
Forest Area
Arable Land Footprint
Build Up Footprint
Jalan Footprint
Akom odasi Footprint
Pelabuhan Footprint
Aktifitas
Footprint Energy
Konsumsi Energy
Existing Fishing Ground
Existing Energy
Existing BuildUp Area
Existing Cropland
94 Berdasarkan hasil running dari model dinamik yang dibangun, diperoleh
gambaran jumlah wisatawan, kondisi BC dan EF dalam kurun waktu 10 tahun sebagaimana terlihat pada Tabel 28.
Tabel 28 Proyeksi jumlah wisatawan, BC dan EF selama 10 tahun. Tahun
Jumlah wisatawan
EF total hathn
Biocapacity Total ha
EF tiap wisatawan
hacapthn Biocapacity
tiap wisatawan ha
2009 150
1 109.02 4 715.03
7.393 31.434
2010 3 756
2 557.93 4 715.03
0.681 1.255
2011 5 913
3 424.67 4 715.03
0.579 0.797
2012 7 203
3 943.14 4 715.03
0.547 0.655
2013 7 975
4 253.29 4 715.03
0.533 0.591
2014 8 437
4 438.82 4 715.03
0.526 0.559
2015 8 713
4 549.80 4 715.03
0.522 0.541
2016 8 879
4 616.19 4 715.03
0.519 0.531
2017 8 977
4 655.90 4 715.03
0.519 0.525
2018 9 036
4 679.66 4 715.03
0.518 0.522
2019 9 072
Sumber: Hasil Analisis 2009 Hasil analisis seperti pada Tabel 28 merupakan total BC dan EF dari
keseluruhan wisatawan dan untuk tiap wisatawatan per tahun caphathn yang mengunjungi Pulau Matakus. Dengan jumlah wisatawan awal sebanyak 150 orang
pada tahun 2007 dan kondisi ruang ekologis BC di Pulau Matakus sekitar 4 715 ha, maka pada tahun pertama Pulau Matakus dapat menampung wisatawan
sebanyak 3 765 orang dengan lahan yang dibutuhkan seluas 2 557 ha sementara kebutuhan lahan untuk setiap wisatawan percapita adalah sekitar 0.681 ha.
Meningkatnya jumlah wisatawan pada tahun pertama dan kedua disebabkan oleh masih luasnya ketersediaan lahan produktif.
Pada tahun selanjutnya jumlah wisatawan yang dapat ditampung di Pulau Matakus hanya terjadi sedikit peningkatan dan cenderung stabil menyebabkan
pemanfaatan lahan oleh tiap wisatawan juga tidak mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan total luas lahan yang dimanfaatkan akan terjadi setiap tahun
seiring dengan bertambahnya wisatawan yang berwisata ke Pulau Matakus sebagai akibat dari konsumsi yang dilakukan namun tidak sampai melebihi BC.
Model dinamik dari penjelasan tabel diatas dapat dilihat pada Gambar 22.
95
6:18 PM Sun, Aug 23, 2009 Page 1
2009.00 2011.75
2014.50 2017.25
2020.00 Y ears
1: 1:
1:
2: 2:
2:
3: 3:
3:
5000 10000
2500 5000
4715 4716
4716 1: Jmlh Turis
2: EF\ha\cap\thn 3: Total BC\ha
1 1
1 1
2 2
2 2
3 3
3 3
Gambar 23 Model dinamik jumlah wisatawan, EF dan BC Pada gambar diatas, BC merupakan daya dukung ruang secara ekologis
untuk menopang tingkat konsumsi dari wisatawan terhadap sumberdaya yang terdapat di Pulau Matakus. Bertambahnya jumlah wisatawan yang mengunjungi
pulau Matakus tiap tahun akan diikuti dengan meningkatnya EF dari pulau tersebut karena permintaan akan ruang. Dengan kondisi BC yang konstan, jumlah
wisatawan tiap tahunnya akan bertambah secara eksponensial hingga mencapai relatif konstan karena peningkatan EF masih berada di bawah BC sehingga Pulau
Matakus masih mampu untuk mentolerir kehadiran wisatawan dalam jumlah banyak dan dalam jangka waktu yang lama walaupun pada tahun tertentu akan
terjadi kondisi dimana EF akan meningkat melampaui BC yang menandakan kegiatan ekowisata di Pulau Matakus tidak lagi berkelanjutan unsustainable.
Dengan meningkatnya jumlah wisatawan di Pulau Matakus, maka akan terjadi pula peningkatan EF total sebagai konsekuensi dari konsumsi yang
dilakukan oleh wisatawan terhadap sumberdaya alam yang ada di pulau tersebut, namun perubahan EF tersebut tiap tahunnya sangat kecil, hal ini dapat dilihat dari
EF per capita tiap wisatawan yang cenderung tetap mulai dari tahun ke 2 0.681 hacapthn walaupun masih berada di bawah BC. Hal ini menunjukan bahwa
Pulau Matakus setiap tahunnya hanya mampu menampung maksimal sekitar 8 000 orang wisatawan dengan seluruh sumberdaya alam yang ada didalamnya.
96
5.4.3 Perbandingan DDK dan EFA