Persepsi Wisatawan Persepsi Stakeholder Tentang Pengembangan Ekowisata

101 Jika dilihat dari penyebaran titik individu pada bidang sumbu utama 1 dan 2, seperti pada Gambar 24 tampak bahwa individu yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri guru, pemimpin umat dan wiraswasta memiliki persepsi yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang memiliki pekerjaan yang lain. Hal ini dapat dilihat pada titik individu: 2 pendeta, 5 guru, 6 guru, 7 wiraswasta, 8 guru, 24 PNS, 44 PNS, 45 guru, 46 wiraswasta dan 48 guru, dimana titik – titik individu tersebut mengelompok dekat dengan persepsi. Persepsi yang baik terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Matakus dari kelompok masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai, pemimpin umat dan wiraswasta ini disebabkan oleh tingkat pendidikan yang dimiliki yakni antara SMAsederajat hingga perguruan tinggi. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat memiliki pemahaman yang baik terhadap pengembangan ekowisata. Secara keseluruhan hasil analisis PCA yang dilakukan untuk melihat hubungan karakteristik masyarakat dengan persepsi terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Matakus menunjukan bahwa tingkat pendidikan formal dan jenis pekerjaan merupakan karakteristik individu yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan persepsinya. Hal ini sejalan dengan pendapat Maskendari 2006 yang menyatakan bahwa persepsi erat kaitannya dengan tingkat pendidikan formal, umur dan mata pencaharian masyarakat. Persepsi berkaitan dengan karakteristik yang ada dalam individu seperti umur dan pendidikan.

5.5.3 Persepsi Wisatawan

Responden dari wisatawan yang diwawancarai adalah mereka yang pada saat penelitian ini dilakukan sedang mengadakan kunjungan wisata ke kawasan Pulau Matakus. Jumlah responden terdiri dari 18 orang dan bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil pada Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan pendapatan setiap bulan kurang dari 2 juta rupiah. Dari hasil wawancara yang dilakukan, mayoritas responden 88.89 menyatakan bahwa tujuan utama mereka mengunjungi Pulau Matakus adalah untuk berwisata, sedangkan sisanya karena ada tugas dari instansi tempat bekerja dan untuk kepentingan lain. Dari total wisatawan yang datang mayoritas responden 55.56 baru pertama kali melakukan kunjungan ke kawasan wisata 102 Pulau Matakus meskipun jaraknya cukup dekat dengan ibu kota kabupaten dan yang menjadi motivasi utama untuk melakukan kunjungan ke kawasan Pulau Matakus menurut 10 orang responden 55.56 adalah potensi alamnya dimana potensi alam yang dimaksudkan mayoritas responden 100 antara lain keindahan alam, pantai dan terumbu karangnya. Bebeberapa informasi yang diperoleh dari wisatawan tentang kondisi Pulau Matakus antara lain bahwa pemandangan alam dikawasan tersebut sangat indah 61.11 dan sekitar 62.50 berpendapat bahwa kondisi terumbu karangnya dikawasan tersebut masih tergolong baik, hanya sekitar 37.50 responden yang menyatakan kondisi terumbu karangnya sangat baik. Jarak Pulau Matakus yang dekat dengan ibu Kota kabupaten menyebabkan mayoritas responden 55.56 menilai bahwa aksesilitas untuk mencapai kawasan tersebut dapat ditempuh dengan mudah. Barkaitan dengan fasilitas wisata, selama ini memang telah dibangun beberapa fasilitas untuk mendukung kegiatan wisata di kawasan Pulau Matakus seperti homestay dan beberapa gazebo, namun 50.00 responden menyatakan bahwa fasilitas yang sudah ada tersebut tidak memadai. Berkaitan dengan persepsi tentang pengembangan ekowisata di Pulau Matakus, 100 persen responden setuju jika Pulau Matakus akan dikembangkan sebagai kawan ekowisata bahari. Khusus mengenai instilah ekowisata, mayoritas responden 88.89 sudah pernah mendengar istilah ekowisata melalui buku, koran, majalah dan media elektronik seperti radio dan televisi. Dengan bantuan media – media tersebut maka sekitar 94.12 responden memahami dengan baik prinsip – prinsip ekowisata. Hasil analisis terhadap berbagai jawaban yang diberikan responden sebagai pembentuk persepsi tiap wisatawan menunjukan bahwa persepsi wisatawan untuk pengembangan ekowisata di kawasan tersebut termasuk kategori baik 88.9 dan cukup 11.1.

5.5.4 Hubungan Karakteristik Wisatawan dengan Tingkat Persepsi