54 11.0 – 14.01 mgl dengan konsentrasi maksimum dijumpai pada perairan pantai
Pulau Matakus. Untuk kandungan unsur hara, konsentrasi fosfat pada lapisan permukaan perairan cukup tinggi dimana nilai berkisar dari 0.83 – 0.90 mgl.
Kadar minimum fosfat dijumpai pada perairan pesisir Pulau Matakus. Konsentrasi nitrit di perairan Tanimbar Selatan cenderung tinggi bervariasi antara 0.006 –
0.007 mgl dengan konsentrasi yang cukup tinggi terdeteksi di pantai Pulau Matakus. Sama halnya dengan nitrit, konsentrasi nitrat di permukaan perairan
tinggi bervariasi antara 1.20 – 1.40 mgl dimana distribusi konsentrasi nitrat dengan konsentrasi minimum dijumpai pada perairan Pulau Matakus. Untuk
logam berat, konsentrasi Cr diperairan berkisar antara 0.02 – 0.03 mgl. Konsentrasi minimum unsur ini dijumpai pada perairan pesisir Pulau Matakus
sedangkan konsentrasi Cu di perairan Pulau Matakus adalah 0.53 mgl DKP MTB, 2007.
4.2.4 Kondisi Flora dan Fauna Penutupan Lahan.
Penutupan lahan pantai merupakan salah satu kriteria penting dalam menilai kesesuaian lokasi wisata. Di Pulau Matakus penutupan
lahan yang paling dominan adalah kelapa, semak belukar dan vegetasi lain yang dijumpai antara lain Kasuari Pantai, Waru Laut Hibiscus tiliaceus L, Katang-
katang ipomoea pes-caprea, Pandan Pandanus tectorius, Ketapang Terminalia catappa, Sesepi Sesuvium portulacastrum dan Pecut kuda
Stachytarpheta jamaicensis. Menurut DKP MTB 2007, terdapat empat jenis mangrove pada bagian selatan pulau yaitu Sonneratia alba, Rhyzophora
mucronata, Avicennia alba, Aegealitis annulata dengan persen penutupan Anakan 23.19, Sapihan 24.64 Pohon 52.17 dan substrat pada daerah ini adalah
pasir berlumpur.
Terumbu Karang.
Terumbu karang coral reef merupakan ekosistem yang khas di daerah tropis. Terumbu karang di Pulau Matakus merupakan bagian dari
segitiga karang dunia coral triangle, selain mempunyai produktivitas organik yang tinggi, ekosistem ini memiliki keanekaragaman biota yang berasosiasi
dengannya. Formasi terumbu karang di Pulau Matakus tergolong terumbu karang pantai fringing reef. Menurut DKP MTB 2007, kekayaan spesies karang pada
55 perairan pesisir Pulau Matakus adalah sebanyak 90 spesies. Jumlahnya lebih
rendah dibandingkan dengan komunitas terumbu karang di Teluk Saumlaki yang berjumlah 114 spesies, akan tetapi kondisi terumbu karang di Pulau Matakus
termasuk kategori baik good dengan persen penutupan sebesar 63.14. Sumbangan terbesar untuk penutupan karang batu di pulau ini berasal dari karang
Acropora. Kekayaan spesies, persen tutupan komponen penyusun terumbu karang perairan pesisir di Kecamatan Tanimbar Selatan dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Kekayaan spesies jenis, persen tutupan karang batu dan komponen penyusun terumbu karang perairan pesisir Kecamatan Tanimbar
Selatan, Kabupaten MTB.
Lokasi Jmlh
Spesies Persen Tutupan Komponen
Karang Hidup
Acropora Non
Acropora Bentik
Lain Abiotik
P. Matakus 90
63.14 40.98
22.16 9.02
27.84 Teluk Saumlaki
114 64.61
23.02 41.59
3.28 30.72
P. Astubun 60
36.46 7.74
28.72 38.34
35.20
Sumber: DKP MTB 2007
Ikan Karang. Ikan karang merupakan sumberdaya hayati utama yang
hidupnya berasosiasi dan menghuni terumbu karang. Ikan karang umumnya dikelompokan atas tiga kelompok besar yaitu ikan target untuk konsumsi, ikan
indikator dan ikan mayor ikan hias. Di Pulau Matakus, ditemukan sebanyak 110 spesies ikan karang yang tergolong ke dalam 76 genera dan 26 famili.
Jumlah spesies ikan hias lebih tinggi dari jumlah spesies ikan konsumsi yaitu 61 spesies ikan hias dan 49 spesies ikan konsumsi. Kepadatan ikan karang
rata-rata di perairan pesisir Pulau Matakus sebesar 5.54 ind.m
2
dan merupakan kepadatan ikan karang tertinggi jika dibandingkan dengan lokasi lain di
Kecamatan Tanimbar Selatan seperti di Pulau Asutubun 3.89 ind.m
2
. Berdasarkan kriteria pemanfaatan, ternyata kepadatan ikan konsumsi di Pulau
Matakus lebih tinggi dari ikan hias DKP MTB, 2007. Komposisi dan kepadatan ikan karang di kecamatan Tanimbar Selatan dapat dilihat pada Gambar 8.
56
1 10
5.5 4 9 3