109 rentan terhadap tekanan yang berasal dari masyarakat setempat yang
memanfaatkan sumberdaya alam di kawasan pulau untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari dan juga tekanan yang berasal dari wisatawan yang
mengunjungi Pulau Matakus dan melakukan berbagai aktifitas ekowisata. Saat ini pemerintah daerah melalui instansi terkait seperti dinas pariwisata
dan kebudayaan, dinas pertanian dan kehutanan telah berupaya mendukung pengembangan wisata di kawasan Pulau Matakus namun upaya tersebut belum
mampu secara maksimal menciptakan multiplier effect dan memberikan sumbangan positif bagi kesejahteran masyarakat lokal dan pelaku wisata lainnya
sebagaimana yang menjadi tujuan dari ekowisata. Hal ini terutama disebabkan oleh permintaan wisatawan ke kawasan tersebut yang masih sangat kecil
dibandingkan dengan daya tampungnya selain itu pula manajemen wisatanya belum tertata dengan baik.
Pada tataran ini, keseimbangan dalam menempatkan dimensi – dimensi lingkungan, sosial, ekonomi dan manajemen perlu mendapat perhatian serius.
Disatu sisi pengembangan ekowisata di kawasan Pulau Matakus ditujukan untuk menghasilkan keuntungan optimal secara ekonomi bagi para stakeholder, namun
disisi lain pengembangannya juga harus tetap memperhatikan terjaganya kualitas lingkungan baik secara fisik maupun sosial. Disinilah pentingnya sentuhan
pengelolaan untuk menjaga keseimbangan dimensi – dimensi dimaksud. Untuk itu arahan pengelolaan ekowisata pesisir dan laut di Pulau Matakus akan difokuskan
pada aspek ekologi, ekonomi, sosial, manajemen dan kelembagaan.
5.6.1 Aspek Ekologi
Arahan pengelolaan pada aspek ekologi ditekankan pada upaya untuk tetap mempertahankan dan menjaga kualitas ekosistem, potensi serta daya dukung
sumberdaya dan daya dukung kawasan ekowisata Pulau Matakus agar tetap memberikan manfaat dan nilai kepuasan optimal bagi masyarakat setempat
maupun wisatawan yang berkunjung secara berkelanjutan. Ekosistem terumbu karang yang masih alami maupun pemandangan alam
dan pantai pasir putih yang indah sebagai “magnet utama” bagi kegiatan ekowisata pesisir dan laut perlu dilindungi dan mendapat prioritas dalam
110 pengelolaan karena akan menentukan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya
tersebut maupun keberlanjutan aktifitas ekowisata di Pulau Matakus. Beberapa strategi penglolaan secara konkrit yang dapat dilakukan terkait
dengan aspek lingkungan antara lain: 1. Pelaksanaan berbagai aktifitas wisata di kawasan Pulau Matakus perlu
memperhatikan alokasi ruang zona yang ada di kawasan pulau dan setiap aktifitas wisata harus dilakukan pada kawasan yang benar – benar sesuai
untuk peruntukannya dengan tetap memperhatikan daya dukung kawasan. Hal ini penting untuk mengurangi dampak tekanan terhadap ruang dan
sumberdaya yang ada di dalamnya. 2. Melindungi
terumbu karang
dan organisme
penghuninya serta
mempertahankan rantai makanan dan aliran energi yang terkandung di dalamnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran zona inti
dan zona penyangga sebagai komponen cadangan dalam menyediakan sumberdaya untuk kegiatan ekowisata pesisir dan laut.
3. Mencegah kerusakan fisik ekosistem pesisir dari kegiatan penambangan karang dan pasir, pengeboman dan pembiusan ikan serta penangkapan ikan
dengan alat tangkap yang tidak selektif dan ramah lingkungan di sekitar kawasan Pulau Matakus.
4. Menjaga kualitas perairan sekitar dari pencemaran akibat pembuangan limbah rumah tangga, pembuangan minyak dari kapal nelayan, kapal wisatawan dan
sarana transportasi lainnya yang dapat berdampak terhadap terganggunnya aktifitas wisata di kawasan Pulau Matakus. Hal ini dapat ditangani oleh
pemerintah dengan menyediakan fasilitas pengelolaan limbah di Pulau Matakus.
5. Meningkatkan kesadaran dan penghargaan atas lingkungan sekitar kawasan pulau dan pentinggnya kesadaran konservasi dikalangan masyarakat Matakus,
wisatawan dan stakeholder lainnya. Persepsi yang baik terhadap ekowisata dari masyarakat, wisatawan dan pemerintah daerah perlu ditingkatkan
sehingga akan timbul sikap kesediaan untuk berpartisipasi dalam setiap program pengembangan ekowisata.
111 6. Pengembangan sarana dan prasarana di kawasan Pulau Matakus seyogianya
memanfaatkan bahan baku lokal yang hemat energy dan ramah lingkungan serta tidak merubah topografi lahan dan lingkungan pantai dengan tidak
mendirikan bangunan yang asing dan bertentangan dengan budaya setempat. Fasilitas yang dibangun disesuikan dengan model lokal.
5.6.2 Aspek Ekonomi