Daya Dukung Kawasan DDK

86 Analisis daya dukung Pulau Matakus untuk pengembangan ekowisata ini dibagi atas dua bagian. Pertama menghitung daya dukung kawasan DDK untuk mengetahui daya tampung wisatawan di setiap sub zona wisata untuk tiap aktifitas wisata berdasarkan luas areal yang sangat sesuai S1 hasil analisis kesesuaian. Kedua analisis tapak ekologi atau ecological footprint analysis EFA untuk mengatahui daya tampung wisatawan berdasarkan luas areal dan tingkat konsumsi di lahan daratan maupun perairan laut yang sesuai untuk kegiatan ekowisata.

5.4.1 Daya Dukung Kawasan DDK

Penghitungan daya dukung kawasan dilakukan terhadap tiap sub zona wisata yang dianggap sangat sesuai dengan asumsi bahwa wisatawan yang datang terspesifikasi berdasarkan jenis kegiatan wisata. Untuk ekowisata pantai, penghitungan dilakukan berdasarkan panjang pantai, sedangkan untuk ekowisata bahari jenis kegiatan selam, snorkeling dan olahraga perairan berdasarkan luas kawasan yang sangat sesuai. DDK Sub Zona Rekreasi dan Olahraga Pantai. Pantai berpasir putih dengan tipe susbtrat berpasir merupakan faktor utama yang berperan dalam penentuan pemanfaatan kawasan ekowisata untuk kegiatan wisata pantai dan olahraga pantai sehingga diberikan bobot yang tinggi 5. Hal ini karena pantai berpasir putih memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk melakukan aktifitas seperti berjemur, berenang, olahraga voley pantai ataupun hanya duduk – duduk sambil menikmati pemandangan alam. Hasil analisis kesesuaian menunjukkan bahwa ada 6 stasiun pengamatan yang sangat sesuai untuk kegiatan rekreasi pantai dan olahraga pantai. Berdasarkan hasil analisis, dengan panjang pantai 5 738 m jumlah wisatawan yang dapat ditampung di sub zona rekreasi dan olahraga pantai setiap hari adalah 230 orang dengan waktu yang dibutuhkan setiap wisatawan untuk beraktifitas selama 3 jam. Hal ini menunjukan bahwa banyaknya wisatawan yang dapat melakukan aktifitas wisata di pantai sangat dipengaruhi oleh panjang pantai. DDK Sub Zona Wisata Selam. Ekosistem terumbu karang merupakan faktor utama yang menentukan dalam penetapan kawasan wisata bahari karena merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk melakukan aktifitas wisata seperti 87 selam dan snorkeling. Luasan ekosistem terumbu karang di tiap stasiun pengamatan diasumsikan sebagai luasan area yang akan digunakan untuk selam yang berdasarkan hasil analisis kesesuaian termasuk dalam kelas sangat sesuai. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa hanya stasiun 2 dan 5 yang sangat sesuai untuk aktifitas selam dengan luas areal karang 33.58 ha. Berdasarkan luas kawasan tersebut maka jumlah wisatawan yang dapat ditampung di sub zona wisata selam setiap hari adalah 2 686 orang dengan waktu yang dibutuhkan setiap wisatawan untuk beraktifitas selama 2 jam. DDK Sub Zona Wisata Snorling. Sebagaimana kegiatan selam, luasan ekosistem terumbu karang juga diasumsikan sebagai luasan area yang akan digunakan untuk aktifitas snorkling yang berdasarkan hasil analisis kesesuaian termasuk dalam kelas sangat sesuai. Hasil analisis kesesuaian lahan menunjukkan bahwa stasiun 2, 8 dan 9 yang sangat sesuai untuk aktifitas snorkling dengan total luas areal karang 82.49 ha. Berdasarkan luas kawasan tersebut maka jumlah wisatawan yang dapat ditampung di sub zona wisata snorkling setiap hari adalah 6 600 orang dengan waktu yang dibutuhkan setiap wisatawan untuk beraktifitas selama 3 jam. DDK Sub Zona Olahraga Perairan. Kawasan perairan laut dengan arus yang lemah dan kedalaman yang memadai diperlukan untuk melakukan berbagai aktifitas olah raga perairan seperti jet ski, berperahu, lomba layar dan lain – lain. Perairan dengan karakteristik demikian diasumsikan sebagai luas area yang akan digunakan untuk menghitung jumlah wisatawan untuk aktifitas olahraga perairan dan termasuk kategori kelas kesesuaian S1. Berdasarkan hasil analisis, dengan total area yang sangat sesuai seluas 760.76 ha dan kedalaman perairan berkisar antara 5 – 25 m jumlah wisatawan yang dapat ditampung di sub zona olahraga perairan setiap hari adalah 30 430 orang untuk melakukan aktifitas berperahu, jet ski dan lomba layar dengan lama waktu aktifitas masing – masing 2 jam. Daya dukung dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitas wisata di setiap sub zona wisata dapat dilihat pada Tabel 22. 88 Tabel 22 Luas areal dan daya dukung kawasan di tiap sub zona wisata No Sub Zona Panjang m Luas ha DDK per hari Orang Lama Wisata Jam 1 Rekreasi dan Olahraga Pantai 5 738 230 3 2 Selam 33.58 2 686 2 3 Snorkling 82.49 6 600 3 4 Olahraga Perairan 760.76 30 430 2 Total 39 946 Sumber: Hasil Analisis 2009

5.4.2 Analisis Tapak Ekologi Ecological Footprint AnalysisEFA