Persepsi Pemerintah Daerah Persepsi Stakeholder Tentang Pengembangan Ekowisata

104 variabel dapat dilihat pada Gambar 25. Melihat besarnya sudut yang terbentuk antar varibel tampak jelas bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pembentukan persepsi wisatawan untuk pengembangan ekowisata bahari di Pulau Matakus adalah umur dan tingkat pendidikan sedangkan variabel lain seperti pendapatan memiliki korelasi yang kecil terhadap persepsi wisatawan. Gambar 26 Korelasi variabel karakteristik dan distribusi individu wisatawan pada komponen utama pertama PC1 dan komponen utama kedua PC2. Jika dilihat dari penyebaran titik individu pada bidang sumbu utama 1 dan 2, seperti pada Gambar 25 tampak bahwa individu yang menamatkan perguruan tinggi memiliki persepsi yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat pada titik individu: 2 PT, 5 PT, 6 PT, 7 PT, 9 PT, 10 PT, 11 PT, 12 PT dan 18 PT dimana titik – titik individu tersebut mengelompok dekat dengan persepsi. Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pembentukan persepsi wisatawan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wisatawan yang telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi memiliki persepsi yang baik terhadap pengembangan ekowisata di Pulau Matakus.

5.5.5 Persepsi Pemerintah Daerah

Pemeritah daerah merupakan stakeholder yang memiliki peranan yang sangat penting dan menentukan dalam berbagai program dan kebijakan 105 pengelolaan sumberdaya alam di daerah. Penetapan Pulau Matakus dan beberapa pulau lain disekitarnya sebagai kawasan wisata merupakan inisiatif Pemerintah Daerah MTB. Hal ini diikuti pula oleh pembangunan beberapa sarana prasarana di lokasi tersebut untuk menunjang kegiatan wisata walaupun sebenarnya fasilitas tersebut tergolong belum memadai. Penilaian persepsi Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggra Barat berkaitan dengan pengembangan ekowisata di Pulau Matakus dilakukan terhadap 5 instansi yang dianggap memiliki keterkaitan langsung dengan pengelolaan Pulau Matakus dan merupakan representasi dari Institusi Pemerintah Daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program – program pembanguan antara lain BAPPEDA, Dinas Kebudayaan dan Periwisata, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Kehutan dan Perkebunan dan Dinas Perhubungan. Informasi yang diperoleh didapatkan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara langsung dengan pimpinan masing – masing instansi. Berdasarkan hasil wawancara, seluruh responden sudah pernah mendengar istilah ekowisata melalui media cetak dan elektronik dan memahami dengan benar prinsip – prinsip ekowisata. Berkaitan dengan pengembangan ekowisata, semua instansi yang menjadi responden dalam penelitian ini 100 setuju dengan pengembangan Pulau Matakus menjadi kawasan ekowisata bahari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengembangan ekowisata bahari di pulau tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah. Hasil analisis terhadap berbagai jawaban yang diberikan responden sebagai pembentuk presepsi tiap instansi menunjukkan bahwa mayoritas instansi 90 memiliki persepsi yang baik untuk pengembangan ekowisata di kawasan Pulau Matakus.

5.5.6 Peran Setiap Instansi dalam Pengembangan Ekowisata