Kodisi Sarana Sosial Kondisi Sarana Pariwisata dan Transportasi Sarana wisata

60 Upacara adat yang kini masih dipertahankan adalah upacara perkawinan, upacara penyambutan tamu yang menujungi desa dengan tari-tarian dan proses mendirikan rumah baru. Upacara adat yang dilakukan tersebut biasanya dilanjutkan dengan kebaktian oleh pemimpin umat maupun majelis jemaat yang bertugas. Bentuk kearifan lokal yang masih diterapkan di Pulau Matakus hingga saat ini adalah Sasi. Sasi merupakan suatu larangan untuk mengambil sumberdaya alam tumbuhan dan hewan dalam daerah tertentu untuk suatu jangka waktu tertentu untuk menjamin hasil panen yang lebih baik. Pemberlakuan sasi dimaksudkan untuk memberikan perlindungan terhadap eksploitasi sumberdaya sehingga ketersediaannya tetap berkelanjutan dan menghindari terjadinya kelangkaan sumberdaya scarcity. Di Pulau Matakus, sasi dilakukan terhadap sumberdaya di laut maupun di darat. Sasi laut dilakukan untuk sumberdaya teripang dan lola sedangkan sasi darat untuk pohon kelapa dan mangga. Yang menarik adalah karena sebagai kawasan wisata, sasi juga dilakukan terhadap vegetasi pantai seperti kasuari pantai yang dianggap dapat memberikan perlindungan terhadap wisatawan yang melakukan aktifitas di pantai maupun terhadap abrasi. Ada tiga institusi yang berperan dalam proses pemberlakuan sasi yaitu pemerintah desa, pemangku adat secara adat dan pemimpin umat secara gerejani. Bentuk sasi ada 2 yaitu sasi umum biasanya untuk sumberdaya laut dan kelapa dan sasi pribadi diminta oleh masyarakat untuk melindungi tanaman milik pribadi.

4.4 Kodisi Sarana Sosial

Sarana sosial yang terdapat di Pulau Matakus meliputi sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan sarana prekonomian. Ketersediaan sarana – sarana tersebut memiliki peran yang sangat penting dalam upaya peningkatan kapasitas sosial masyarakat dan sumberdaya manusia setempat dalam kaitannya dengan pengembangan ekowisata. Sarana Pendidikan . Sarana pendidikan terdiri dari satu Taman Kanak – Kanak TK, satu Sekolah Dasar SD dan satu Sekolah Menengah Pertama SMP yang memiliki satu manajemen atau yang biasanya disebut SMP Satu Atap. Untuk sampai ke jenjang yang lebih tinggi seperti SMASMK dan 61 Perguruan Tinggi, masyarakat setempat biasanya melanjutkan studi ke Kota Saumlaki yang merupakan ibu kota kabupaten. Sarana Kesehatan dan Keagamaan. Sarana kesehatan terdiri dari 1 unit bangunan Pustu Puskesmas Pembantu yang saat ini kondisinya tidak layak di manfaatkan karena mengalami kerusakan berat sedangkan sarana keagamaan berupa 1 unit gedung gereja lengkap dengan perumahan pastori bagi pimpinan umat yang ditugaskan di jemaat Matakus. Sarana Perekonomian. Sarana perekonomian di Pulau Matakus berupa dua kios kecil milik penduduk setempat yang biasanya melayani kebutuhan utama penduduk seperti beras, gula, rokok, supermie dan lain-lain.

4.5 Kondisi Sarana Pariwisata dan Transportasi Sarana wisata

. Sebagai daerah tujuan wisata, Pulau Matakus telah memiliki beberapa sarana wisata untuk akomodasi yang dibangun oleh Pemerintah Daerah MTB antara lain 8 unit homestay yang terdapat di pemukiman penduduk dan 10 unit gazebo Gambar 10 lengkap dengan toilet dan sumur yang terletak di pantai sisi barat pulau yang berjarak sekitar 200 meter dari Desa Matakus. Gambar 11 Model Gazebo di Pulau Matakus Sarana Transportasi . Transportasi merupakan sarana penting untuk menunjang aksesibilatas dari dan menuju Pulau Matakus. Sarana angkutan umum terdiri dari 3 kapal atau perahu motor milik masyarakat yang melayani Pulau 62 Matakus dan Saumlaki pergi – pulang. Masyarakat yang akan memanfaatkan sarana transportasi ini ke kota Saumlaki dikenakan biaya sebesar Rp. 7 000 per orang dimana tarif ini merupakan keputusan bersama masyarakat dalam rapat desa. Selain sarana angkutan umum tersebut, masyarakat juga memanfaatkan sarana angkutan pribadi yang dimiliki berupa perahu bermesin ketinting yang bisanya di pakai untuk menangkap ikan. Wisatawan lokal yang berkunjung ke Pulau Matakus biasanya menggunakan speed boat carteran dan ada juga yang menggunakan milik pribadi sedangkan wisatawan mancanegara umumnya menggunakan kapal layar yatch untuk mencapai kawasan tersebut.

4.6 Kondisi Prasarana Air, Listrik dan Komunikasi